Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Kamis, 25 Juli 2013

Budi Daya Lele Membawa Berkah


KM. LENGGE WAWO,- Bermula dari tanah kosong yang berada disamping rumah warga, tepatnya dusun Temba Mbojo desa Maria kecamatan Wawo, sekelompok pemuda, yang tergabung dalam Himpunan Kelompok Ternak “Temba Mbojo”, mencoba memanfaatkannya dengan berbudi daya lele. Meski dianggap bukan sebagai ide inovasi, karena sudah banyak pembudidaya lele sebelumnya, namun setidaknya dengan adanya kegiatan berternak lele, ada kegiatan positif yang bisa menambah nilai ekonomi.

Menurut Nazwar H. Muhidin Karim Pemuda Temba Mbojo, yang kebetulan di daulat sebagai ketua Pokdakan,atau kepanjangan dari kelompok Budidaya Ikan ” Temba Mbojo ” Maria, budidaya ikan lele yang baru mulai di rintis sudah nampak menghasilkan. Contohnya dari kolam ikan yang terbuat dari terpal plastik dengan ukuran 2 x 4 meter seharga 450 ribu rupiah, dengan bibit ikan lele 1000 ekor, bisa menghasilkan sedikitnya 1300 kg, atau 1, 3 kwintal, dengan masa pemeliharaan sekitar 40 hari. Ikan lele dengan pemeliharaan 40 hari, sudah mencapai 6-7 ekor per 1 kilogramnya.

” Budidaya ikan lele sangat mudah dan ringan. Setidaknya tidak seperti memelihara kambing yang butuh makan setiap hari dengan mencari rumput,” ujar Nazwar

Untuk bibit ikan, menurut Nazwar harga per-ekor 180 rupiah dengan besar ukuran ikan sekelingking orang dewasa . Sementara untuk kebutuhan pakan sejak hari penebaran sampai hari ke -25, dengan kapasitas 1400 ikan lele, di butuhkan hanya 10 kg pelet. Baru setelah ikan lele ber usia 25 hingga 40 hari, pemberian ikan di tambah sekitar 60 kilo gram pelet.

kalau dikalkulasi kebutuhan pembuatan kolam terpal plastik plus bambu dan kebutuhan ikan pakan ikan seluruhnya sekitar 1 juta rupiah dengan. Dengan lele dihargai per-kilonya 15 ribu rupiah, berarti dikalikan 1300 kilogram, sama dengan 1,950 juta. Jadi hasil budidaya lele dengan luasan sekitar 2×4 meter selama 40 hari sekitar 950 ribu rupiah. Bila pembudidaya mempunyai 3 kolam, setidaknya penghasilan bisa mencapai 2,85o juta rupiah per 40-60 hari.

Membudidayakan ikan lele, selain makannya mudah, pemberian obat ikan lele juga ringan hanya di beri sejenis super tetra. Obat ini sifatnya untuk ketahanan tubuh setelah bibit lele baru ditebar, dan saat pergantian air yang membutuhkan waktu 20 hari. Tingkat kematian lele juga sedikit. Per- 1000 ekor yang ditebar hanya 25 ikan yang mati. Pemasaran ikan lele juga tidak susah-susah amat.

” Bila panen, kelompok budidaya akan menjualnya ke pasar terdekat” tandas Nazwar..
Modal awal uji coba, budidaya ikan lele di tanggung swadaya pemuda yang tergabung dalam Pokdakan “Temba Mbojo”, dengan iuran sekitar 150 ribu rupiah dari 7 orang anggota kelompok. Kini hasil panen perdana akan dikembangkan dengan membuat beberapa petak kolam ikan lagi.

Bila perkembangan budidaya baik, maka anggota kelompok sepakat, uang hasil budidaya ikan lele akan di belikan keperluan kolam bagi anggota lainnya, hingga semua anggota punya sendiri kolam pemeliharaan ikan lele.

” Jangan Khawatir pasaran ikan lele tidak tertampung. Karena penjual pecel lele serta warung makan- warung makan juga masih banyak membutuhkan ikan lele,” ujarnya meyakinkan.

Nazwar berharap, pemerintah daerah hendaknya juga mau peduli dengan budidaya ikan lele yang diprakarsai para kelompok pemuda tani. Dengan konsep sederhana ini, nantinya pemuda-pemuda di desa tidak punya alasan menganggur, hanya karena tidak adanya lowongan pekerjaan. (galank)

0 komentar:

Posting Komentar