Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Selasa, 28 Juni 2016

Wabup Dahlan Tatap Muka Dengan Tim Indonesia Mengajar


KM LENGGE,-  Sebanyak 16 orang anggota Tim yang terdiri dari 9 orang  guru muda dari Gerakan Indonesia Mengajar (IM) Angkatan V dan  pendamping dari Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI diterima Wakil Bupati Bima Drs. Dahlan M Noer di ruang kerja Wabup.



Pada kesempatan tatap muka tersebut, Wabup Dahlan yang didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Drs. H. Muzakkir M.Sc, dan Kepala Seksi Kurikulum Dinas Dikpora Kabupaten Bima Fatahurahman, M.Pd mendengarkan pemaparan para pengajar muda yang 1 tahun terakhir mengabdikan dirinya sebagai tenaga pengajar di sejumlah sekolah terpencil pada 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima.

Ke 9 orang guru muda yang tergabung dalam IM ini mulai mengabdi sejak 16 Juni 2015 pada 5  Kecamatan yaitu Langgudu, Tambora, Sape, Lambu, dan Kecamatan Parado.     Wabup Dahlan dalam pengantarnya dihadapan Tim IM memaparkan, faktor tenaga pendidik amat penting dalam membangun bidang pendidikan. Bagaimana  mendorong anak agar bisa bangun pagi-pagi, ingin datang ke sekolah karena ada pembelajaran yang menarik". Kata Wabup.

Wabup menambahkan, fakta di lapangan yang disampaikan pengajar muda harus dicarikan solusinya. Karena itu, melalui Dinas Dikpora,  akan terus dilakukan pembinaan agar pendidikan lebih efektif". Terangnya.

Gerakan positif dalam dunia pendidikan perlu ada yang memulai, seperti yang digagas oleh Gerakan Indonesia Mengajar. Kemajuan akan dicapai bila ada budaya malu yang ditanamkan pada sebagian sekolah. "Budaya tersebut antara lain rendahnya disiplin dalam bekerja dan tidak melakukan tugas dengan baik". Jelas Wabup.

Mega, Hakim dan Fadli yang mewakili rekannya memaparkan suka dan duka selama berada di tengah murid SD di beberapa desa terpencil . Mega mengatakan,  "berdasarkan pengamatan, akumulasi progres selama 5 tahun Gerakan IM mengabdi di Kabupaten Bima terdapat banyak  perubahan dan kebaikan yang muncul. Ini diharapkan akan menjadi pijakan bagi pemangku kepentingan bidang pendidikan di Kabupaten Bima.

Selama berada di lokasi lanjut Mega, sejumlah perubahan tampak pada siswa, guru, kepala sekolah dan masyarakat.   Di tingkat siswa, mereka mempunyai buku rahasia yang menceritakan tentang situasi sekolah dan adanya motivasi belajar yang tinggi. 

Sementara pada tingkat guru , para guru honorer menjadi lebih rajin dan tulus dalam proses belajar mengajar. Demikian halnya kepala sekolah menjadi lebih rajin dan tetap berada dalam sekolah. Sementara itu di tingkat masyarakat muncul prakarsa masyarakat untuk bersama-sama mendukung kegiatan belajar di luar sekolah dengan menyediakan tempat belajar.

Guru muda lainnya, Hakim memaparkan, "selama berada di Bima, mereka bersyukur karena banyak perubahan positif  yang muncul baik dalam bentuk inovasi, peningkatan motivasi maupun tumbuh-kembangnya prakarsa masyarakat untuk berpartisipasi lebih aktif dalam membangun dunia pendidikan di daerah terpencil. 

Kehadiran IM dalam 5 tahun di Kabupaten Bima juga telah mendorong lahirnya kelas inspirasi, Wahana Edukasi Bima, Ruang Berbagi Ilmu (RUBI), Gerakan Bima Mengajar (GBM) dan Kelas Bermain Komunitas Mbojo (KBKM) yang seluruhnya tulus mengajar dan merupakan relawan bidang pendidikan.

Namun demikian Fadli menambahkan, tantangan yang harus dibenahi oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah daerah terpencil khususnya antara lain pada stakeholder pendidikan baik kepada kepala UPT Dikpora maupun pengawas.

Pada level guru, masih ada sekolah dengan guru yang minim kehadiran di kelas  karena kesibukan dalam mencari nafkah pertanian dan kelautan. Disamping, adanya tantangan geografis karena sulitnya medan di tempuh menuju sekolah.


Di tingkat guru yang masih dijumpai adanya kesewenangan guru yang tidak melakukan proses kegiatan belajar mengajar dan melakukan pemukulan pada siswa. Sedangkan pada tingkat kepala sekolah tantangan yang dibenahi adalah transparansi penggunaan dana BOS dan masih kurang pedulinya kepala sekolah pada proses KBM . HP Bima (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar