Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Turelinggampo,Saksi Bisu Sejarah Masuknya Islam Di Kecamatan Wawo

KM. LENGGE WAWO,- Disebuah desa dikecamatan Wawo tepatnya di dusun Ronamasa Rt. 16 Rw.03 desa Kambilo berdiri sebuah masjid yang oleh masyarakat setempat diberi nama masjid Babussalam Kambilo.

Lengge Filosofi Hidup, Bukan Simbolitas

KM. LENGGE WAWO,- Sebuah pepatah kuno mengatakan ‘’sebuah gua apabila memiliki pintu kayu,tidak lagi disebut gua tetapi sebuah rumah”

Sagele, Budaya Yang Terlupakan...

KM.Lengge Wawo,- dulu, beberapa tahun silam, ketika musim musim bercocok tanam seperti saat ini adalah suatu yang paling menyenangkan bagi masyarakat kecamatan wawo khususnya yang bermukim di Desa Maria

Tradisi Hanta Uma, Kedepankan Kepentingan Bersama

KM LENGGE WAWO,- Masyarakat Kecamatan Wawo adalah masyarakat yang kental dengan kehidupan gotong royong dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Oi Kananga, Daya Tarik Tersendiri Di Desa Kombo

KM. LENGGE WAWO,- Apabila anda berkunjung ke Kecamatan Wawo,Khususnya di Desa Kombo, salah satu desa yang berada diujung timur kecamatan Wawo ada sebuah daya tarik tersendiri yang pantas direkomendasikan menjadi tempat untuk sejenak melepaskan beban rutinitas, Oi Kananga.

Senin, 28 November 2016

Peran Guru Menyiapkan Generasi Bangsa Beradab


KM LENGGE,- Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia hari ini sebagai akibat dari krisis pendidikan cukup beragam. Mulai dari aspek sosil, politik, budaya, ekonomi, serta aspek lainnya. Walaupun saat ini kita banyak menyaksikan bahwa prestasi anak Indonesia megalami peningkatan yang cukup baik seperti diraihnya prestasi diberbagai olimpiade internasional, namun di sisi lain kemunduran telah terjadi pada aspek yang sangat fundamental, yaitu moralitas. Kemunduran aspek ini menyebabkan krisis pendidikan akhlak dalam dunia pendidikan kita, sehingga dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat menahan laju kemerosotan akhlak yang terus terjadi.

Wujudkan Visi Reformasi Gelar Penataan PNS


KM LENGGE,- Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan pentingnya mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki Integritas, Profesional, Netral dan Bebas dari intervensi politik serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut Senin (28/11) sebanyak 60 peserta dari ASN pada Sub Bagian Tatausaha Kantor Camat dan UPTD Kecamatan Se Kabupaten Bima mengikuti Sosialilisasi Penataan Pegawai Negeri Sipil Lingkup pemerintah Kabupaten Bima di aula Hotel Lilagraha kota Bima.

Jelajah Budaya Doro Asi Dan Tapak Kaki Bio Bano Tak Terurus


KM LENGGE,- Jelajah budaya adalah kegiatan jelajah berjalan kaki belajar sambil menikmati wisata alam dengan mengunjungi lokasi bersejarah. Komunitas Pramuka Peduli saat Kemah Budaya mengajak adik-adik peserta perkemahan melakukan Jelajah Budaya mengunjungi Doro Asi dan  Kopa Bio Bano, ‎Desa Parado Rato Kecamatan Parado. 

Pejabat Eselon II Pemkab Bima Ikuti Uji Kompetensi


KM LENGGE,-  Pemerintah Kabupaten Bima  sedang melaksanakan uji kompetensi dan penilaian kinerja Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilaksanakan oleh Tim asesor dan BKD dan Diklat di Mataram. ”Sebanyak 18 pejabat pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) mengikuti Uji Kompetensi  Gelombang I mulai tanggal 28 November sampai dengan 2 Desember 2016, sedangkan 17 Pejabat lainnya akan mengikuti Ujian Gelombang II  tanggal 13 sampai dengan  16 Desember 2016 di  BKD dan Diklat Provinsi NTB.

Penulisan Best Practice Guru Disabet Kepala SMP 1 Wawo


KM LENGGE,- Momen Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2016 dan HUT ke – 71 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tingkat Kabupaten Jum’at (25/11) di lapangan persiapan kantor Pemerintah Kabupaten Bima desa Godo-Dadibou kecamatan Woha selain dilakukan Upacara, juga dimanfaatkan untuk penyerahan sejumlah hadiah lomba yang dilaksanakan jajaran Dinas Dikpora Kabupaten Bima dalam rangkaian peringatan Hari Guru tersebut.

Hardiknas : Tidak Ada Sosok Sukses Tanpa Guru


KM LENGGE,- Upacara Hari Guru Nasional Tahun 2016 dan HUT ke – 71 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tingkat Kabupaten Jum’at (25/11) di lapangan persiapan kantor Pemerintah Kabupaten Bima desa Godo-Dadibou kecamatan Woha menjadi momentum bagi kalangan pendidik untuk merenungkan kembali peran yang dijalankan dalam membangun bangsa.

Rakor Layak Anak Rumuskan 3 Kesepakatan


KM LENGGE,- Kabupaten layak Anak merupakan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui penyatuan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan Perlindungan Anak.

Wabup Bangga Kinerja Jajaran Kesehatan


KM LENGGE,- Di bandingkan dengan SKPD lainnya, berdasarkan hasil inspeksi mendadak dan pemantauan yang terus menerus dilakukan oleh Pimpinan Daerah, kinerja jajaran Dinas Kesehatan patut dibanggakan dengan tingkat kehadiran lebih dari 90 persen. Namun hal ini harus tetap dapat ditingkatkan dan dipertahankan.

Terus Mencoba, Kunci Sukses Wirausaha


KM LENGGE,- “Salah satu kunci kesuksesan dalam meniti wirausaha adalah rasa ingin tahu yang besar untuk terus mencoba dan memperbaiki kekurangan yang ada, sehingga mendapatkan hasil yang baik. Bagi peserta perempuan, misalnya dalam membuat kue untuk mendapatkan resep  terbaik maka harus melakukan beberapa kali usaha. Demikian halnya ketika membuka bengkel reparasi kendaraan bermotor, seorang teknisi harus terus-menerus melakukan peningkatan kemampuan diri”.

Teken Pakta Integritas, Pahami Tupoksi


KM LENGGE,- Ada yang berbeda dibandingkan dengan beberapa kegiatan yang sama sebelumnya  saat Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak)  Rabu (23/11) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bima. 

Bupati Janjikan Bantuan Mebeler MIS Darul Ulum


KM LENGGE,- Kunjungan Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri Selasa (22/11) ke Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul Ulum yang berlokasi di Dusun Tololai  Desa Mawu sontak membuat kaget Pimpinan yayasan Alan dan sejumlah guru yang mengabdi di sekolah tersebut.

Pemkab Bima Gelar Workshop Koordinasi Program GSC


KM LENGGE,- Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan guna mendorong partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam meningkatkan pelayanan sosial dasar  secara berkelanjutan. Untuk meningkatkan sinergi, Jumat (18/11) dilaksanakan Workshop Koordinasi Kabupaten Bima tahap II Kegiatan Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar Program  GSC Kabupaten Bima di Aula Hotel Mutmainah Kota Bima.

LPI Ajang Seleksi Atlet Berprestasi


KM LENGGE,- Sebanyak 45 Kesebelasan yang terdiri dari 25 Tim SMP/sederajat dan 17 Tim SMA/sederajat  mulai berlaga pada turnamen Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Antar Sekolah Se-Kabupaten Bima yang memperebutkan piala bergilir Bupati Bima Jumat (18/11) di Lapangan Sepak Bola arena Pacuan Kuda Desa Panda Kecamatan Palibelo.

Sabtu, 19 November 2016

Pentingnya Penanaman Adab Dalam Betutur Kata Dan Bertingkah Laku



KM LENGGE,- Salah satu kasus yang banyak diperbincangkan di media sosial akhir-akhir ini adalah kasus tentang ucapan yang pernah dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu tentang surat Al-Maidah ayat 51. Bahasa yang di keluarkan oleh Ahok tersebut, menimbulkan reaksi yang sangat besar di kalangan ummat Islam Indonesia. Pada tanggal 4 November 2016 seluruh ummat Islam di tanah air bersatu dalam gelombang gerakan massa menduduki kota Jakarta untuk menuntut keadilan hukum terhadap Ahok yang dianggap telah menistakan ulama dan agama. Gerakan massa itu dikenal dengan Aksi Bela Islam (ABI) jild I dan II.

Gerakan yang dilakukan oleh ummat Islam ndonesia adalah salah satu gerakan yang paling besar yang perah terjadi di dunia. Gerakan tersebut, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Menurut penulis, terlepas dari pro dan kontra tersebut, gerakan yang dilakukan oleh ummat Islam Indonesia bukan adanya indikasi politik dan kepentingan individu atau kelompok tertentu. Akan tetapi, gerakan itu terjadi atas dasar kesadaran yang muncul dalam hati Ummat Islam Indonesia yang dirasa bahwa agamanya dihina oleh seorang Ahok. Sehingga ummat Islam Indonesia menganggap bahwa masalah dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok adalah masalah ummat yang perlu diselesaikan oleh pemerintah dengan tegas dan berkeadilan.

Dalam menanggapi kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya melalui ranah hukum. Penyelesian kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok melalui proses hukum demi tegaknya keadilan, merupakan adanya kemauan politik (political will) dari pemerintah dan penegakan hukum. Sehingga, presiden RI Jokowi Dodo meminta kepada penegak hukum untuk menyelesaian kasus Ahok secara adil, tegas, dan transparan. Akhirnya penegak hukum melakukan gelar perkara terbuka terbatas pada tanggal 15 November 2016 untuk menyelesaikan kasus Ahok tersebut. Dalam gelar perkara terbuka terbatas, Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri memutuskan bahwa Ahok secara resmi dijadikan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Hal tersbut disampaikan oleh Kepala Bareskrim Komisaris jenderal Ari Dono Sukmanto dalam Konferensi Pers hasil gelar perkara di Markas Besar Polri, Jakarta pada tanggal 17 November 2016. Ahok dikenai pasal 156-A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa, di mata publik selama ini Ahok adalah orang yang yang berkarakter yaitu mempunyai sifat yang tegas, berani, dan bertanggung jawab baik dalam ucapan maupun dalam tindakannya. Hal tersebut bisa kita buktikan bahwa, setiap bahasa yang dikeluarkan oleh Ahok kepada lawan bicaranya dengan tegas mengeluarkan bahasa-bahasa yang sering membuat lawan bicaranya merasa geram, kemudian diekspresikan dalam bentuk tindakan. Semua ucapan dan tindakan yang Ahok lakukan pasti dia pertanggungjawabkan. Dengan kata lain, identitas sebagai orang yang berkarakter sudah menjadi lebel bagi Ahok di mata publik. Begitulah sosok seorang Ahok yang di kenal di mata pulik selama ini. Walaupun demikian, seorang Ahok lupa tentang adab (etika) dalam dalam bertutur kata maupun bertingkah laku dengan orang lain. Menjadi seorang pemimpin bukan hanya menjadi pemimpin yang berkarakter, tetapi itu harus menjadi pemimpin yang berkarakter sekaligus menjadi pemimpin yang beradab (beretika). Menjadi pemimpin yang berkarakter tidak cukup tanpa dibarengi dengan sifat pemimpin yang beradab. Pemimpin yang beradab merupakan pemimpin menempatkan sesuatu pada tempatnya. 

Secara etika kemanusiaan, apa yang dilakukan oleh Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama merupakan kasus pelanggaran adab (etika) dalam berbicara dan bertingkah laku. Agar bisa memahami konsep pentingnya adab (etika) dalam berbicara dan bertingkah laku, akan penulis jelaskan di bawah ini. 

Pentingnya Penanaman Adab Dalam Bertutur Kata dan Bertingkah Laku 

Sudah menjadi rahasia umum, kejahatan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai saat ini telah dilakukan oleh berbagai golongan dalam lapisan masyarakat dan berbagai aspek kehidupan. Ironisnya kejahatan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai ini justru banyak dilakukan oleh kaum atau golongan yang seharusnya memberikan teladan kepada masyarakat luas atau yang dikenal dengan sebutan penjahat kerah putih (white color crime). Tindakan yang merugikan masyarakat luas ini merupakan kejahatan yang dilakukan oleh golongan terpelajar, pengusaha, pejabat dalam menjalankan peran dan fungsinya. Bahkan kejahatan kerah putih ini lebih berbahaya daripada yang dilakukan oleh kaum kerah biru (blue color crime), yaitu golongan yang menempati strata rendah, kaum kurang terdidik atau kurang terpelajar. Hal demikian, terjadi disebabkan kurangnya penanaman nilai-nilai adab (etika) dalam dinamika kehidupan sehari-hari.

Untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis sesama manusia yang diperlukan adalah bukan hanya menjadi seorang yang berkarakter, tetapi harus menjadi seorang yang berkarakter dan sekaligus beradab. Pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari, misalnya, dalam kitabnya, Aadabul Aalim wal-Muta’allim, mengutip pendapat Imam al-Syafi’i yang menjelaskan begitu pentingnya kedudukan adab dalam kehidupan. Bahkan, Sang Imam menyatakan, beliau mengejar adab laksana seorang ibu yang mengejar anak satu-satunya yang hilang. 

Lalu, Syaikh Hasyim Asy’ari mengutip pendapat sebagian ulama: “Tauhid mewajibkan wujudnya iman. Barangsiapa tidak beriman, maka dia tidak bertauhid; dan iman mewajibkan syariat, maka barangsiapa yang tidak ada syariat padanya, maka dia tidak memiliki iman dan tidak bertauhid; dan syariat mewajibkan adanya adab; maka barangsiapa yang tidak beradab maka (pada hakekatnya) tiada syariat, tiada iman, dan tiada tauhid padanya”. (Hasyim Asy’ari, Aadabul Aalim wal-Muta’allim).

Jadi, betapa pentingnya kedudukan adab dalam ajaran Islam. Lalu, apa sebenarnya konsep adab? Uraian yang lebih rinci tentang konsep adab dalam Islam disampaikan oleh Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas, pakar filsafat dan sejarah Melayu. Menurut Prof. Naquib al-Attas, adab adalah “pengenalan serta pengakuan akan hak keadaan sesuatu dan kedudukan seseorang, dalam rencana susunan berperingkat martabat dan darjat, yang merupakan suatu hakikat yang berlaku dalam tabiat semesta.” Pengenalan adalah ilmu, sedangkan pengakuan adalah amal. Maka, pengenalan tanpa pengakuan seperti ilmu tanpa amal, dan pengakuan tanpa pengenalan seperti amal tanpa ilmu. ”Keduanya sia-sia kerana yang satu mensifatkan keingkaran dan keangkuhan, dan yang satu lagi mensifatkan ketiadasadaran dan kejahilan”.

Adab juga terkait dengan ketauhidan, sebab adab kepada Allah mengharuskan seorang manusia tidak menserikatkan Allah dengan yang lain. Tindakan menyamakan al-Khaliq dengan makhluk merupakan tindakan yang tidak beradab. Karena itulah, maka dalam al-Quran disebutkan, Allah murka karena Nabi Isa a.s. diangkat derajatnya dengan al-Khaliq, padahal dia adalah makhluk. Tauhid adalah konsep dasar bagi pembangunan manusia beradab. Menurut pandangan Islam, masyarakat beradab haruslah meletakkan al-Khaliq pada tempat-Nya sebagai al-Khaliq, jangan disamakan dengan makhluq.

Urgennya makna adab dan keterkaitannya dengan kehidupan manusia yang baik akan semakin terasa ketika disadarinya bahwasannya pengenalan, yang meliputi ilmu, dan pengakuan, tindakan, tentang tempat yang tepat sebagaimana ditengkan sebelumya, sangat berhubungan dengan kata-kata kunci lainnya dalam pandangan hidup islam, seperti hikmah (kebijaksanaan), dan ‘adl (keadilan), realitas dan kebenaran (haqq). Realitas dan kebenaran sendiri dipahami memiliki korespondensi dan koherensi dengan tempat yang tepat.

Al-Atas memberikan beberapa contoh bagaimana adab hadir dalam berbagai tingkat pengalaman hidup manusia: Pertama, Adab terhadap diri sendiri ketika seseorang mengakui bahwa dirinya adalah terdiri dari dua unsur yaitu akal dan sifat-sifat kebinatangan, dan ketika akalnya bisa menguasai dan mengontrol sifat-sifat kebinatangannya maka ia sudah menjadi orang yang adil, karena bisa menempatkan keduanya (akal dan sifat binatang) pada tempatnya masing-masing.

Kedua, Adab dalam konteks hubungan antar sesama manusia, yang berarti bahwa manusia itu bisa mematuhi norma-norma yang ada dan berada pada posisinya yang benar sesuai kedudukannya, baik dalam keluarga maupun masyarakat.

Ketiga, Dalam konteks ilmu, adab berarti disiplin intelektual yang mengenal dan mengakui adanya hierarki tingkat-tingkat keluhuran dan kemuliaan. Adab terhadap ilmu pengetahuan akan mengasilkan cara-cara yang tepat dan benar dalam belajar dan penerapan berbagai bidang sains yang berbeda. Dengan demikian tujuan yang sebenarnya bisa mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Keempat, Dalam kaitannya dengan alam semesta adab berarti memanfaatkan dan meletakkan segala sesuatu yang menjadi isinya pada tempatnya yang benar, baik itu sebagai ilmu maupun sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Kelima, Adab terhadap bahasa berarti pengenalan dan pengakuan adanya tempat yang benar dan tepat untuk setiap kata, baik dalam tulisan maupun ucapan sehingga tidak menimbulkan kerancuan dalam makna, bunyi dan konsep. Dalam islam kesustraan, disebut dengan adabiyyah, semata-mata karena ia dianggap sebagai pujangga peradaban dan penghimpunan ajaran dan pernyataann yang bisa mendidik jiwa manusia dan masyarakat dengan adab sehingga keduanya menduduki tempat yang tinggi sebagai manusia dan masyarakat yang beradab.

Keenam, Untuk alam spiritual, adab berarti pengenalan dan pengakuan terhadap berbagai maqam spiritual berdasarkan ibadah; pengenalan dan pengakuan terhadap disiplin spiritual yang dengan benar telah menyerahkan fisik atau jiwa kebinatangan pada spiritual atau akal.

Secara integral bagian dari hikmah dan keadilan adalah ketiadaan adab yang akan mengakibatkan kezaliman, kebodohan, bahkan kegilaan secara alami. Kezaliman adalah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya, kebodohan menurut Al-Ghazali sebagaimana dikutip Wan Mohd Nur Wan Daud adalah melakukan cara yang salah untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan kegilaan adalah perjuangan untuk mencapai tujuan dan maksud yang salah. Secara esensial ketiadaan adab akan memicu munculnya sofisme (kebingungan), berlakunya ketidakadilan disebabkan oleh ketiadaan adab dan kebingungan dalam bidang ilmu pengetahuan tentu akan merusak tatanan moral dan pendidikan suatu masyarakat. Adab sebagaimana dikelaskan dalam pikiran yang secara alami akan tercermin dalam fenomena yang berkaitan dengan pribadi sosial dalam kebudayaan. Kebingungan yang akut karena disintegrasi adab, tidak hanya berarti rusaknya ilmu, tatapi juga ketidak mampuan mengakui pemimpin yang benar dalam segala bidang, bahkan memberi jalan dan mendukung muncunya pemimpin gadungan.

Dari penjelasan tetang adab, maka menjadi jelas bahwa manusia yang beradab atau yang baik adalah individu yang sadar sepenuhnya akan individualitasnya dan hubungannya yang tepat dengan diri, Tuhan, masyarakat dan alam sekitarnya. Itulah sebabnya, dalam pandangan islam, manusia yang baik dan beradab harus menjadi hamba yang baik bagi Tuhannya, ayah yang baik bagi anak-anaknya, suami yang baik bagi istrinya, anak yang baik bagi orang tuanya, tetangga yang baik, murid yang baik, guru yang baik, dan warga yang baik bagi masyarakat, bangsa dan negaranya. 

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa konsep penanaman adab (etika) pada diri manusia dalam dinamika kehidupan sosial, yakni suatu pengenalan dan penyadaran terhadap akan posisnya dalam tatanan kosmik. Penekanan pada segi adab dimaksudkan agar ilmu yang diperoleh diamalkan secara baik dan tidak disalahgunakan menurut kehendak bebas pemilik ilmu, sebab ilmu tidak bebas nilai (value free) tetapi syarat nilai (velue laden), yakni nilai-nilai yang mengharuskan pemiliknya untuk mengamalkan demi kepentingan dan kemaslahatan baik untuk dirinya, kelarganya, lingkungan, masyarakat, agama, bangsa dan Negara.

Uraian di atas menunjukkan bahwa tujuan peananaman adab dalam kehidupan adalah melahirkan manusia yang seimbang; selain manusia tersebut mempunyai kemampuan intelektual, ia juga memiliki kesadaran moral dan spiritual yang selalu membimbingnya dalam setiap aktivitas kehidupan. Dalam aktifitas kehidupan, aspek moral spiritual ini mempunyai signifikansinya bila dijadikan sebagai konsep dasar dalam merumuskan tujuan kehidupan atau dijadikan sebagai core (inti) dalam mengembangkan kehidupan yang harmonis antar sesama. Karena, orang yang kurang memiliki nilai-nilai moral, keimanan dan ketakwaan yang kuat, pada gilirannya dapat menimbulkan krisis multidimensional sebagaimana keadaan bangsa saat ini, yang intinya terletak pada krisis moral atau akhlak.

Dari beberapa paparan di ats dapat kita pahami bahwa, kasus Ahok tentang dugaan melakukan penistaan agama jelas-jelas sudah melanggar adab (etika) dalam bertutur kata dan bertingkah laku, sehingga membuat persatuan dan kesatuan NKRI di Negara yang tercinta ini menjadi pecah belah. Hal tersebut, bisa kita lihat di media sosial bahwa, antara ulama dan ulama lain saling mengadu domba, pakar hukum dan pakar hukum lain saling membenarkan pendapat masing-masing, antar umat beragama saling menghujat satu sama lain, bahkan sesama umat beragama saling memusuhi. Kejadian-kejadian seperti itulah yang tidak kita inginkan muncul di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita sebagai warga Negara Indonesia yang hidup di tengah-tengan kemajemukan harus bisa saling menghargai dan menghromati satu sama lain dengan menanamkan adab (etika) dalam semua lini kehidupan kita. Dengan demikian kita akan mampu membangun dan memajukan Negara yang kita cintai ini. 

Perlu penulis tekankan bahwa, dari kasus yang dilakukan Ahok kita harus bisa mengambil ibrah atau pelajaran agar kedepannya tidak lagi muncul kasus yang sama yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan umat beragama dan memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Adapun pelajaran yang dapa diambi dari kasus yang dilakukan oleh Ahok tentang dugaan penistaan agama adalah sebagai berikut:

Pertama, dengan kasus yang dilakukan oleh Ahok mengajarkan kepada kita untuk terus meningkatkan rasa toreransi dengan saling menghargai dan menghormati antar sesama ummat beragama. Toreransi yang sesungguhnya bukan membiarkan setiap orang untuk menghina agama orang lain dengan sesuka hati. 

Kedua, dengan adanya kasus yang dilakukan oleh Ahok membuat ummat islam bersatu, tanpa memandang bendera, ideologi, dan lain sebagainya. Persatuan ummat Islam baru terlihat dengan adanya kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Persatuan dan kesatuan ummat Islam seperti ini harus terus ditingkatkan ke depannya sebagai aktualisasi islam sebagai agama yang ramatan lil ‘alamin. Selain itu, ummat Islam sudah semakin mencintai al-Qur’an sebagai kitab sucinya. Mereka (ummat Islam) sudah giat dan rajin mempelajari tafsir-tafsir untuk memahami makna yang tergandung di dalam kitab suci al-Qur’an. Dengan keadaan seperti ini membuktikan bahwa, agama Islam adalah agama yang benar-benar diberkahi dan diridhoi oleh Allah SWT.

Ketiga, dengan adanya kasus yang dilakukan oleh Ahok mengajarkan kepada kita bahwa, kembali diperhitungkannya para tokoh agama dan inteletual muslim. Mereka muncul di media untuk menjelaskan perspektif politik keislaman dan kebangsaan mereka dengan menjadi kasus ahok ini sebagai wacana utama. Diskusi, artikel, dan wawancara yang dilakukan terhadap para tokoh agama ini memberikan warna positif setelah sekian lama medi elektronik dijejali berita tentang korupsi, ekonomi, politik, criminal, dan infotainment. Kemunculan tokoh agama dan intelektual muslim memberikan kesadaran luas bahwa intelektualisme islam di Indonesia sangat produktif dan tak matu suri. Dengan demikian, mengingatkan kepada kita bahwa betapa pentingnya peran tokoh agama dan intelektual muslim dalam membangun dinamika intelektual di tatanan Negara baik yang berkaitan dengan politik, ekonomi, pendididkan dan lain sebagainya. Udah-mudahan ke depannya orang-orang media massa terus mengundang para tokoh agama dan para intelektual muslim untuk mendiskusikan permasalahan-permasalah kenegaraan dalam mencariakan solusinya.

Keempat, dengan adanya kasus yang dilakukan oleh Ahok mengajarkan kepada kita semua bahwa, kita harus dapat mengendalikan diri dan menjaga kata, sikap dan perbuatan terutama terkait dengan isu agama. Sebab bagaimanapun juga agama atau keyakinan bagi setiap pemeluknya adalah hal sakral yang sangat dihormati. Gunakan cara-cara yang terbaik dalam menepis atau upaya menjawab hal-hal terkait dengan agama dan SARA. Dengan kata lain, penanaman adab (etika) sangat diperlukan dalam bertutur kata dan bertingkah laku di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Kalau sudah ditanamkan adab dalam diri, maka kita akan mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya, yang akhirnya tidak menimbulkan permusuhan antar sesama. 

Akhir kata, penulis berharap penanaman nilai-nilai adab (etika) dalam kehidupan berbengsa dan bernegara benar-benar ditepakan oleh kita semua sebagai warga negara untuk membangun persatuan dan kesatuan NKRI yang kita cintai ini. Yang dibutuhkan bangsa ini adalah kedewasaan berdemokrasi sebagai indikasi bahwa bangsa ini telah siap menyongsong peradaban yang lebih tinggi. Kekerasan atau anarkisme hanya akan menjadikan negeri ini lemah dan di mudah diadu domba oleh kekuatan-kekuatan dunia yang ada saat ini yang selalu tidak mengharapkan sebuah Negara yang berkembang berproses diri menjadi Negara yang sebanding dengan Negara-Negara kuat dan maju. Kita yakin bangsa ini akan mampu melewati tantangan-tantangan global yang semakin berat dan kuat menekan sehingga lolos menjadi bangsa benar-benar berdirikari secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya serta diperhitungkan menjadi Negara pengusung utama perdamaian dunia. Amiin. Wallaahu a’lam wa antum laa ta’lamuun. 

Penulis : Ahmad. (Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Manajemen Pendidikan Islam IAIN Mataram) Asal Desa Raba Kec. Wawo Kab.Bima

Pramuka Peduli Sesama Gelar Donor Darah




KM LENGGE,- Komunitas Pramuka Peduli Bima menggelar aksi donor darah. Aksi donor darah ini dalam rangka memperingati Kegiatan Bakti Sosial dalam Rangka Peringatan HUT DWP XVII Tk. Kab. Bima thn 2016, Rabu (16/11) di Gedung PKK. 

Koordinator Komunitas Pramuka Peduli Arief Rachman mengatakan aksi donor darah diikuti anggota Pramuka dewasa / pembina, Pramuka Penegak, anggota Satpol PP, PNS dan sejumlah masyarakat umum. "Aksi Pramuka Peduli Donor Darah ini baru pertama kali," katanya

Dia menambahkan, meski tidak mencapai target yang ditentukan dari 15 kantong darah dari Komunitas Pramuka Peduli, aksi donor kali ini diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan darah masyarakat yang membutuhkan. "Alhamdulillah aksi berjalan sukses. Kami atas nama Komunitas Pramuka Peduli menyampaikan terimakasih kepada panitia HUT DWP XVII Tk. Kab. Bima thn 2016 yang telah mengundang kami Komunitas Pramuka Peduli " imbuhnya

Arief juga menghrapkan kedepannya kegiatan donor lebih banyak diikuti oleh para pembina, apalagi menurut Arief donor darah sangat positif dan besar manfaatnya bagi masyarakat, sehingga kegiatan kepedulian ini menjadi agenda rutin Komunitas Pramuka Peduli. "Aksi ini akan dijadikan agenda rutin dari Komunitas Pramuka Peduli," janji Arief

Sementara itu Ashadi Sekretaris PMI Kabupaten Bima menyambut baik aksi donor darah yang diikuti adik-adik dari Komunitas Pramuka Peduli "Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Komunitas Pramuka Peduli mengikuti aksi donor ini. Mudah - mudahan kegiatan semacam ini, bisa menjadi agenda rutin pramuka," tuturnya. Arif Rachman (Efan)

FKPD Gelar RAKOR Antisipasi Gangguan Kamtibmas




KM LENGGE,- Usai melaksanakan kegiatan Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai, sejumlah elemen yaitu Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, Wakil Bupati Dahlan M. Noer, Kapolres Bima AKBP. Gatut Kurniadian, SH,S.I.K, FKPD, ketua Majelis Ulama Indonesia TGH Abdurrahim Haris, MA, para camat, Kades, Tokoh agama dan Tokoh masyarakat Selasa (15/11) menggelar Rapat Koordinasi Antar Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di aula Mapolres Bima Panda.

Bupati Bima dalam arahannya mengatakan, “untuk menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, koordinasi merupakan kunci bagi elemen terkait untuk mengantisipasi kemungkinan potensi gangguan kamtibmas yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Pemerintah daerah menyampaikan apresiasi kepada Kapolres Bima beserta jajaran yang telah memprakarsai Rakor untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan demi menjaga Kamtibmas sebagai salah indikator penting bergeraknya roda pemerintahan”. Kata Bupati.

Kepada para peserta Rakor, Bupati mengajak seluruh komponen menjaga daerah kita supaya situasi damai tetap tercipta. Kamtibmas merupakan prasyarat agar proses pembangunan dapat berjalan. Karena itu, lanjut Bupati, semua pihak perlu bekerjasama dan koordinasi. Dengan demikian, maka masyarakat bisa melaksanakan aktifitas mereka sehari – hari seperti biasa tanpa ada kekhawatiran munculnya gejolak wilayah”.

Secara khusus, kepada para camat dan kepala desa, Bupati menginstruksikan agar melakukan pengelolaan Dana Desa secara tranparan dan tidak keluar dari koridor peraturan yang berlaku. Hal ini penting agar proses pembangunan yang tengah dan akan dilaksanakan sesuai dengan harapan masyarakat”. Kata Bupati.

Pada Rakor tersebut, AKBP. Gatut Kurniadian, SH,S.I.K memeparkan, pertemuan tersebut ditujukan untuk mendukung visi pembangunan daerah menciptakan Bima yang Religius, Aman, Makmur, Amanah dan handal (RAMAH). Terutama berkaitan dengan aspek keamanan dan Kamtibmas. Gatur mengajak semua elemen agar tetap menjaga Kamtibmas di lingkungan masing – masing.

Dukungan bagi penciptaan kamtibmas ini kata Kapolres ditujukan agar ke depan pembangunan daerah dibawah kepemimpian Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri dan Wakil Bupati Bima Dahlan M.Noer dapat terlaksana demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bima.

Gatut juga mengharapkan dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima dan rapa tokoh masyarakat agar dapat terus melakukan sosialisasi pentingnya Kamtibmas di tengah masyarakat agar tidak mudah terpencing isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab. HP Bima. (Efan)

Wakil Bupati Pimpin Apel Kebhinekaan




KM LENGGE,- Wakil Bupati Bima Dahlan M.Noer Selasa (15/11) bertindak selaku Iinspektur Upacara pada Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai yang digelar di lapangan Markas Kepolisian Resort Kabupaten Bima Panda - Palibelo.

Pada apel besar yang dihadiri oleh Kapolres Bima AKBP. Gatut Kurniadian, SH,S.I.K beserta Perwira POLRI, Unsur FKPD Kabupaten Bima, Kasat Pol.PP ketua MUI Kabupaten Bima.

Dahlan di hadapan para peserta apel mengatakan yang terdiri dari alim ulama, tokoh masyarakat dan pemuda mengugkapkan, pelaksanaan apel merupakan upaya membingkai keragaman masyarakat dan bangsa majemuk dengan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini mengamanatkan bahwa kehidupan masyarakat yang heterogen memberikan warna dalam beraktivitas bagi manusia yang ditakdirkan oleh yang Maha Pencipta sebagai mahluk sosial yang memiliki berbagai karakter, pemikiran, pendapat, pandangan, sifat, visi dan misi.

Oleh karena itu kehidupan yang majemuk tersebut akan mempengaruhi aspek sosial dalam hal kerukunan. Kerukunan yang terjalin dengan baik ini sebagai kondisi dimana kenyamanan, ketentraman, kedamaian, yang tercipta dalam kontak interaksi sosial yang dibingkai didalam ikatan persaudaraan, persahabatan, kesetiakawanan dan saling menyayangi dan mencintai”. Jelas Dahlan.

Dijelaskan Wabup, “terjalinnya kerukunan antar sesama di masyarakat adalah dasar yang dijadikan untuk menciptakan suasana damai, tenteram, harmonis dalam masyarakat yang dilandasi sikap toleransi, saling pengertian, saling menghormati dan menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasarakat”. Tandasnya.

Persatuan dan kerukunan umat merupakan pilar utama dan pondasi yang hakiki dalam masyarakat. Dengan kata lain, tanpa adanya persatuan dan kerukunan dalam masyarakat, akan sulit terwujud suatu masyarakat yang berukuwah, tanpa ukhuwah kita tidak dapat mengolah dan mengubah daulah yang berkah”. Terang Wakil Bupati. HP Bima. (Efan)

Minggu, 13 November 2016

Dishubkominfo Tuntas Pembangunan Tambatan Perahu


KM LENGGE,- Kepala Dinas Perhubungan Zunaidin, S.Sos.,M.Si menghadiri acara doa syukuran pembangunan Tambatan Perahu Desa Kawinda To'i Kecamatan Tambora. Tambatan sepanjang 100 meter tersebut, dibangun dengan APBD 2016 sebesar Rp750 juta. 

Pemkab Bima Gelar Workshop Pengadaan Barang dan Jasa


KM LENGGE,- Untuk meningkatkan pemahaman pejabat pengelola kegiatan pengadaan barang dan jasa pada SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bima, Jumat (11/11) digelar Worshop dan Training Pengadaan Barang dan Jasa, sebagai salah satu  fungsi manajemen yang sangat penting untuk dikelola agar  prosedur pengadaan barang/jasa dilingkup pemerintah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Bupati Bima Lepas Kafilah STQ Kabupaten Bima


KM LENGGE,- Sebanyak 68 kafilah Kabupaten Bima yang akan berlaga pada  Seleksi Tilawatil Qur’an ke – 24 tingkat Provinsi NTB yang akan dilangsungkan arena Lapangan Tiok Tata Tua Kabupaten Lombok Utara  mulai tanggal 12 sampai dengan tanggal 18 November 2016, Jum’at (11/11)dilepas secara resmi oleh Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri.

Wujudkan Generasi Qur’ani, 1.114 Santri Ikuti Khataman


KM LENGGE,- Ikhtiar pemerintah daerah dan seluruh elemen menciptakan generasi Qurani terus digalakkan. Jum’at (11/10), sebanyak 1.114 santriwan dan santriwati yang berasal dari TPA / TPQ yang berasal dari 18 kecamatan Se – kabupaten Bima ikut serta pada kegiatan Khataman Massal Al-Quran  di halaman kantor Bupati Bima.

Pemkab Bima Bahas Skema Kemitraan dengan Program INOVASI


KM LENGGE,- Untuk menindak lanjuti nota kesepahaman peningkatan mutu bidang pendidikan dasar, Pemerintah Kabupaten Bima melakukan pembahasan Implementasi Inovasi Untuk Anak Sekolah di Indonesia (INOVASI) dengan Tim Program Inovasi Provinsi NTB, Rabu (9/11) di Sekretariat Inovasi kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga kabupaten Bima.

Peringatan Hari Pahlawan, Penghargaan dan Bantuan Diserahkan

      
KM LENGGE,- Momen peringatan hari Pahlawan 10 November ke-71 Tingkat kabupaten Bima Kamis (10/11) yang dipusatkan di halaman kantor Bupati Bima dirangkaikan dengan penyerahan santunan 20 orang veteran dan  janda veteran dan bantuan.

Jajaran Pemkab Bima Adakan Upacara Hari Pahlawan


KM LENGGE,- Upacara peringaan Hari Pahlawan Ke-71 tingkat kabupaten Bima Kamis (10/11) dipusatkan di Halaman Kantor Bupati Bima dengan  Inspektur Upacara Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan, M. Noer.

Anggota Pramuka, Tabur Bunga Di Perairan Benteng Asakota


KM LENGGE,- Koordinator Komunitas Pramuka Peduli Arief Rachman bertindak selaku Inspektur Upacara tabur bunga diperairan Benteng Asakota pada upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-71 Tahun 2016. Bertindak sebagai Komandan upacara Agus Supriyadi. Upacara Tabur Bunga di Benteng Asakota diikuti adik-adik Komunitas Pramuka Peduli dari Gudep SMA Kae, Gudep Al-Khairiyah dan Gudep SMPN 1 Palebelo.  

Obor Api Hargai Jasa Pahlawan Komunitas Pramuka Peduli


KM LENGGE,- Komunitas Pramuka Peduli memperingati Hari Pahlawan 10 November dengan mengadakan Pawai Obor Api Hargai Jasa Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kecamatan Palibelo. Api Obor Hargai Jasa Pahlawan dibawa 71 orang adik - adik Pramuka Komunitas Pramuka Peduli dari cabang Talabiu menuju Taman Makam Pahlawan, Rabu (09/10).‎

Gubernur Ingatkan Bangun Sinergisitas


KM LENGGE,- Gubernur NTB yang diwakili Wakil Gubernur M. Amin, SH.,M.Hum membuka secara resmi Rapat Koordinasi Teknis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Se - Provinsi NTB. Rakornis yang dihelat 7 - 9 November 2016 disamping dihadiri jajaran Perhubungan Kabupaten/kota juga diikuti mitra perhubungan dan Kominfo seperti pelindo, syahbandar, Basarnas dan Polisi Air.

Senin, 07 November 2016

Kamis, 03 November 2016

Kementerian Kominfo RI Mengajak Kita Menjadi API


KM LENGGE,- Saya mengajak warga kampung media untuk menjadi Agent Perubahan Informatika (API). Program ini merupakan program yang di cetuskan secara resmi  oleh  Kementerian Komunikasi dan Informatika  Republik Indonesia  di situsnya, sebagai penggerak revolusi mental di bidang informatika.  

Rabu, 02 November 2016

Agen Perubahan Informatika Menularkan Edukasi

KM LENGGE,- Agen Perubahan adalah orang yang bertindak sebagai katalis atau pemicu terjadinya sebuah perubahan. Agen Perubahan Informatika adalah Penggerak Revolusi Mental di Bidang Informatika yang dimotori oleh Relawan TIK yang mampu menggunakan dan memanfaatkan TIK dan Internet secara Cerdas, Kreatif dan Produktif serta dapat mempromosikan, menularkan serta memberikan edukasikepada masyarakat di bidang Informatika sehingga memberikan andil dalam merubah kondisi pemanfaatan TIK di masyarakat.

Guru Garda Terdepan Cipta Generasi Berkualitas


KM LENGGE,- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima menggelar kegiataan pembinaan aparatur Sipil Negara khususnya Kepala Sekolah,pengawas dan kepala Unit pelayanan teknis (KUPT) Dikpora Untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan yang mengabdi pada SD / SDLB / MI  se – Kabupaten Bima, di gedung Paruga NaE kecamatan Wawo.

Selasa, 01 November 2016

Komite SDN 2 Maria Gelar Rapat Majukan Sekolah



KM LENGGE,- Sekolah dasar Negeri 2 Maria mengadakan rapat komite untuk membahas peran orang tua siswa dalam keikutsertaan dalam memajukan pendidikan di SDN 2 Maria.

Masyarakat Diharapkan Kawal APBDesa


KM LENGGE,- Pelaksanaan bidang pembangunan insfrastruktur APBDesa tahun anggaran 2016 di 9 desa yang ada di kecamatan Wawo, hampir selesai.