Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Senin, 02 Oktober 2017

Atap Kelas SDN Inpres Lesu Ambruk


KM LENGGE,- Sebagian besar atap ruangan perpustakaan yang pergunaan untuk proses belajar mengajar  pada  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Lesu Kecamatan Wawo rubuh. Untuk saja ambruknya salah satu ruang kelas terjadi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.


Kepala SDN Inpres Lesu, H. Burhanudin, S. Pd., M. Pd saat diwawancara mengatakan bahwa, kejadian ambruknya atap ruangan salahsatu ruangan kelas yang semula merupakan ruang perpustakaan akibat kontruksi bangunan yang mulai lapuk dan jeleknya kualitas kayu kap yang dugunakan.

“Karena ruangan KBM maka kami menggunakan ruang perpustakaan sebagai ruanag kelas untuk proses belajar mengajar siswa,”ujar Burhanuddin.

“Untung ambruknya atap ruangan terjadi sekitar pukul 06.45 Witta sebelum proses belajar mengajar dimulai, masayarakat sekitar kaget mendengar suara ambruknya atap tersebut, sehingga sempat berlari keluar dari rumah melihat apa yang terjadi,”Kata

Kondisi SDN Inpres Lesu Desa Raba, Kecamatan Wawo memprihatinkan. Semua tembok ruang kelas terlihat retak dan kap jendela yang rusak. Atap sebagian ruangan juga banyak yang bocor.

SDN Inpres Lesu memiliki 3 gedung utama, 1 gedung dengan 1 ruanganan untuk kelas VI namun karena kekurangan ruangan maka ruangan ini disekat untuk dijadikan 2 kelas yaitu kelas V.  Gedung Perpustakaan juga digunakan untuk KBM menjadi 1 ruangan kelas. Sedangkan gedung kantor satu dengan 2 ruangan kelas.

“Sekolah kami memiliki 42 siswa aktif namun ruanagan KBM yang tersedia Cuma 4 ruangan kelas, 2 ruanagan kelas lainnya hanya memanfaatkan ruangan gedung yang lain,” ujar H. Burhan.

Dari empat ruang kelas, dua diantaranya dibuatkan sekat. Sehingga bisa digunakan oleh siswa dua kelas. Tujuannya untuk mencukupi ruang belajar dari kelas satu hingga kelas enam.

Kondisi sekolah yang temboknya retak, kap platfon, pintu dan jendela yang mulai lapuk dan atap yang mulai bocor  berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Guru – guru merasa tidak nyaman ketika mengajar. Kondisi ini diperparah dengan letak sekolah yang miring dan berada di bukit dari jalan raya, pergerasan tanah dikhawatirkan terjadi longsor.


Kepala Sekolah H Burhanuddin berharap pemerintah daerah segera membantu untuk memperbaiki sekolah. Jika lokasi sekolah itu harus dipindah, Burhanuddin dan guru lainnya mengaku tidak keberatan. (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar