Inovasi
Gerakan Bersama Kabupaten Bima Anti Stunting, Kekurangan Gizi dan Anemia
(GEBRAK BIMANTIKA) yang beberapa waktu berhasil lolos pada Top 99 Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat nasional tahun 2020 akan
dipresentasikan secara virtual Jumat (10/7) oleh Bupati Bima Hj. Indah
Dhamayanti Putri SE, Wakil Bupati Drs.H. Dahlan M. Noer dan inovator Tita
Masitha M.Si dihadapan 10 orang Tim Panel Independen Inovator Gebrak Bimantika,
Kamis (9/7).
Tita
Masitha mengungkapkan inovasi tersebut lahir sebagai upaya untuk mewujudkan
penurunan angka stunting, mengingat berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013, prevalensi stunting di Kabupaten Bima mencapai angka
40%. "Oleh karena itu diperlukan upaya yang lebih intensif, menyeluruh dan
berkelanjutan sehingga penurunan angka stunting menjadi lebih lebih
signifikan". Kata Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima ini.
Ditingkat
lapangan, Gebrak Bimantika diawali dengan penentuan sasaran pada balita dan ibu
hamil dengan manfaatkan aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis
masyarakat (e-PPGBM).
Selanjutnya
ditindak lanjuti dengan kelas gizi balita dengan berat badan kurang dan
stunting, kelas gizi Ibu hamil dan anemia, Sarangge gizi, Program Peduli
stunting dan Program 16.660 jamban yang difokuskan pada 1.000 hari pertama
kehidupan (HPK).
Sebelumnya,
Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Bima Syamsul Bahrain S.IP M.Si
mengatakan, inovasi Gebrak Bimantika merupakan program yang sangat mungkin
direplikasi oleh daerah lain, karena tidak membutuhkan alokasi anggaran yang
besar dari APBD. Sebab, katanya, yang terpenting inovasi Ini membutuhkan
inisiator dan kerjasama semua pihak terkait agar hasil dari program ini dapat
lebih optimal.
Pada
tahapan penilaia Jumat (10/7) sebanyak 10 orang Panel Independen yang terdiri
dari JB Kristiadi, Eko Prasojo, R. Siti Zuhro, Erry R. Hardjapamekas, Dodon S.
Suharmawijaya, Neneng Goenadi Nurjaman Mochtar,S.H Indah Sukmaningsih,
Suryopratomo dan Tulus Abadi akan memberikan penilaian.
Tim
Panel tersebut bertugas memutuskan inovasi yang masuk ke tahap presentasi dan
wawancara, melanjutkan dengan tahapan penilaian presentasi dan wawancara. Tim
juga melakukan verifikasi dan observasi lapangan, serta menentukan inovasi
terbaik berdasarkan pedoman kerja tim independen. (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar