Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Sabtu, 26 April 2014

Panen Raya Padi Kedepankan Budaya Gotong Rorong


KM LENGGE WAWO,- Dipenghujung bulan April musim panen tahun ini para petani beramai-ramai dan bergotong royong melaukan Panen Raya Padi diberbagai wilayah yang ada didaerah Bima. Dikecamatan Wawo bahkan bebarapa desa sudah panen sejak awal bulan April lalu. 

Panen raya padi di kecamatan Wawo beberapa hari terakhir, menyulitkan para petani, kendalanya saat panen para petani dihadapkan dengan cuaca yang tidak bersahabat. Kadang terik matahari dan kadang guyuran hujan tidak menentu. sehingga keadaan ini menghawatirkan para petani untuk mengeringkan gabah padinya. 
Terlihat sejumlah petani di berbagai desa dikecamatan Wawo yang berada di ruas jalan umum dari Desa Ntori hingga Desa Raba ramai mengeringkan padinya di pinggir jalan protokol. Hal ini terlihat unik dan seperti menjadi budaya kita. Bahkan mereka beramai-ramai saling membantu mengangkat dan mengeringkan padi para petani yang belum selesai dikeringkan. Tidak hanya mengangkat dan mengeringkan padi secara bergotong royong, tetapi budaya membantu memanen padi di sawah dari proses awal memotong hingga mengeringkan padi menjadi gabah. Budaya saling membantu atau gotong royong ini sejak lama sudah menjadi tradisi turun temurun dan mengakar di masyarakat kecamatan Wawo.

Tidak hanya pinggiran jalan yang dipakai nuntuk mengeringkan padi, gang-gang dikampung, lapangan bolapun tidak luput digunakan untuk mengeringkan padi. Sehingga kita bisa melihat keakraban para warga terlihat indah ketika berkumpul dan ramai seperti ini dikampung-kampung.

Warga Desa Raba Anwar, merasa senang dan tidak kaget kalau musim panen seperti ini warga ramai panen raya hingga mengeringkan padinya. “ Semua tempat dipakai oleh warga untuk berjemur padi karena tanah sawah masih basah karena hujan sehingga kami manfaatkan pinggiran jalan, gang-gang utuk menjemur padi”. Ungkapnya.

Lain lagi dengan Ade, warga Desa Maria Utara ini, dia mengaku karena hampir setengah lapangan dipakai untuk mengeringkan padi mereka tidak bisa bermain bola, tapi hal ini kami pahami karena paling dua taua tiga hari saja jadi kami bersabar saja.  “ Setiap tahun pemandangan seperti ini biasa terjadi, dan hal ini merupakan memandangan dan kejadian yang asik bagi kami warga kampung dan kami tetap bersabar untuk bermain bola, bahhan kami membantu para petani mengeringkan padinya” ujar ade.

Ibrahim warga Desa Ntori merasa bersyukur telah selesai semua masa panen ini sehingga kami mendapatkan hasil yang kami inginkan “Alhamdulillah masa panen padi telah selesai, proses mengeringkan dan menggiling aja setelah ini”ungkap ibrahim merasa girang. (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar