KM LENGGE,- Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri SE, membuka FGD Kader Lestari Fellowship Program (KLPT) 2020 di Begining Coffee Bar, LT 2 Arema Jln Gajah Mada, Kobi, Rabu 2 Agustus 2020.
FGD dilaksanakan sehari oleh Sinergi NTB, dihadiri para Kader Lestari, bekerjasama dengan Dinas DLH Kabupaten Bima, mengusung tema 'Jaga Hutan Untuk Masa Depan, NTB Hijau Untuk NTB Gemilang'.
Bupati Umi Dinda, mengaku sangat berbahagia bisa hadir dan membuka FGD yang diselenggarakan Sinergi NTB.
Menurut Bupati, yang menjadi catatan penting bagi kita adalah FGD seperti ini, memang harus dibatasi jumlah peserta agar lebih fokus mendeteksi dan merumuskan persoalan yang dihadapi.
Bupati Umi Dinda menyatakan bahwa, di berbagai kesempatan selalu menyampaikan pentingnya menjaga hutan dan menanam pohon untuk mengembalikan kondisi hutan yang ada di wilayah Kabupaten Bima.
"Sebagai generasi yang memiliki komitmen untuk pelestarian lingkungan dan hutan. Terima kasih Direktur Sinergi NTB. Kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan,"tegas Bupati.
Bupati berharap, Kader Lestari akan menjadi mentor di tengah masyarakat. Berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat, pentingnya menjaga kelestarian hutan. Bila perlu tema, yang diusung dalam FGD ini bisa dipampang di setiap sudut dan pojok agar masyarakat bisa mengetahui.
Kegiatan FGD ini, lanjut Umi Dinda, bukan saja hanya sebatas diskusi. Tetapi yang lebih penting adalah diimplementasikan di lapangan dengan serius.
Semoga terbentuknya Kader Lestari, selain menjadi mentor, juga bisa memantau kondisi kerusakan hutan termasuk menjelaskan kepada masyarakat luas, langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
Sementara itu direktur Sinergi NTB, Syamsul Hidayat mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Sumbawa. Sejak Sinergi NTB pertama kali terbentuk, pihaknya fokus dan menuntaskan tugas di Pulau Lombok.
Dijelaskan Syamsul, program Kader Lestari sudah terbentuk di empat Kabupaten yang ada di Pulau Sumbawa
Dengan tujuan, berusaha untuk menciptakan Kader Lestari yang nantinya bisa mengawal, menuntun untuk menghijaukan hutan yang ada di wilayah NTB.
FGD bertujuan meminta input atau masukan dari berbagai pihak. Kemudian dapat merumuskan sebuah langkah-langkah konkrit sebagai solusi untuk menyelamatkan kondisi hutan.
Direktur Syamsul mengaku, pihaknya telah bersepakat dengan Pemerintah Kota Bima, bahwa sosialisasi penangan lingkungan hutan, dimasukan dalam kurikulum muatan lokal.
"Semoga Kabupaten Bima, juga dapat bersama-sama dengan Pemkot Bima. Kebetulan formatnya sudah disediakan,"harap Syamsul. (ProKom)
0 komentar:
Posting Komentar