Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Rabu, 14 Oktober 2020

Upaya Pelestarian Nilai Luhur Budaya Bima.



Seminar bertajuk Menggali Nilai Kearifan Lokal Dalam Masyarakat Bima yang yang dihelat oleh Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima di Museum Asi Mbojo Kamis (14/10) menghasilkan sejumlah rumusan untuk ditindaklanjuti bagi upaya pelestarian nilai luhur budaya Bima.

              

Rumusan tersebut merekomendasikan agar nilai-nilai kearifan lokal diimplementasikan melalui peraturan Bupati tentang kearifan lokal. Disamping itu perlu sosialisasi nilai kearifan lokal melalui berbagai media.

 


                   

Seminar yang digelar dalam rangkaian pameran literasi sejarah dan dipandu oleh Kabid Komunikasi Publik Dinas Kominfo dan statistik Kabupaten Bima Suryadin S.S,. M.Si tersebut menampilkan tiga orang narasumber yaitu Drs. H.Abdul Manaf MSH yang memaparkan materi "Maja Labo Dahu dan Nggusu Waru Sebagai Pedoman Hidup" dan  Narasumber dari akademisi yang juga Kepala Museum Samparaja Dewi Ratna Muchlisa M.Hum yang menyajikan topik Nilai Kearifan Lokal Dalam Naskah Kuno Bima.

             

Narasumber lain yang  juga dihadirkan yaitu  Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum  Asi Mbojo Ruslan  S.Sos   yang menyajikan Ragam Nilai  Kearifan Lokal Dalam  tatanan sosial masyarakat Bima.


              

"Ragam kearifan lokal dalam masyarakat Bima tersebar dalam petuah, cerita rakyat, adat dan tradisi masyarakat selama berabad abad lamanya. Ada banyak nilai kearifan yang perlu digali untuk diimplementasikan dalam kontek kehidupan masyarakat Bima saat ini". Papar Ketua Majelis Kebudayaan Mbojo (Makembo) ini.

                

Kadis Dikbudpora Kabupaten Bima yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan Bohri Rahman ST dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Bima harus bangga dan bersyukur karena memiliki kekayaan dan keragaman budaya.  Salah satunya Museum  Asi Mbojo.


       

Namun demikian kita menyadari bahwa  akhir-akhir ini  masih ada  masyarakat yang masih jauh dari nilai-nilai luhur dan tergerus nilai luhur budaya Mbojo. "Inilah yang menjadi alasan untuk kembali menggali nilai budaya untuk dirumuskan bersama sebagai bagai pijakan pokok-pokok pikiran dalam membangun budaya Bima". Terang Bohri.

               

Menutup sambutannya, Bohri mengharapkan adanya masukan dari para peserta seminar untuk dirumuskan sebagai butir-butir yang akan dijabarkan. Disamping pada saat yang sama juga mendorong subjek budaya seperti Duta Budaya Bima untuk berperan aktif dalam menjembatani komunikasi. (KIM WAWO)

0 komentar:

Posting Komentar