KM. LENGGE WAWO,- Tahun ajaran baru 2013/2014 dalam kalender pendidikan kali ini dirasakan paling berat oleh orang tua siswa. Soalnya, selain mereka harus membeli peralatan tulis menulis, pakaian baru, sepatu baru buat anak mereka juga dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) melilit warga kurang mampu, terutama pada bulan Ramadhan.
“Kita merasakan betul dampak kenaikan BBM ini. Apalagi, bersamaan dengan tahun ajaran baru pendidikan dan memasuki bulan Ramadhan,” ujar warga Pesa Kecamatan Wawo, M. Saleh, kepada Kami di Pesa, Rabu (10/7).
Beban yang dipikul warga, kata dia, sangat berat karena anak-anak mereka yang baru masuk Sekolah Dasar (SD), SMP, dan SMA, akan bertambah karena mereka membutuhkan pakaian baru, sepatu baru, tas baru, alat-alat tulis menulis, dan perlengkapan lainnya. Apalagi, banyak warga miskin yang belum dijaring dengan baik melalui konpensasi BBM melalui Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
“Kita berharap pemerintah memikirkan hal ini. Jika menaikan harga BBM ya jangan sampai bersamaan dengan tahun ajaran baru pendidikan dan memasuki bulan Ramadhan,” katanya.
Hal senada dikemukakan warga Desa Ntori Amnah. Nilai uang saat ini seperti tidak berarti karena hampir seluruh kebutuhan pokok yang diperlukan selama bulan Ramadhan naik, belum lagi barang-barang lain yang dibutuhkan anak-anak yang masuk sekolah di tahun ajaran baru ini.
Dia berharap dalam beberapa hari ini harga bahan kebutuhan rumah tangga di pasar tidak terlalu memberatkan masyarakat. (Aji)
0 komentar:
Posting Komentar