Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Selasa, 16 Juli 2013

Pawai Budaya Hut 373 Bima di Wawo Meriah


KM. LENGGE WAWO,- Sebanyak 68 regu pawai budaya meriahkan Hari Jadi Bima ke-373 di Kecamatan Wawo. Kegiatan itu dilepas dari dua arah yakni mulai dari So Sero Desa Ntori oleh Sekretaris Camat Wawo, Ridwan, S.Sos, sedangkan dari arah selatan lapangan umum Desa Kambilo oleh pengawas pendidikan TK/SD UPT Dinas Dikpora Wawo, H Lukman HAR, S.Pd, M.Si dan berakhir di Lengge Nae Wawo.



Regu peserta pawai diawali drum band Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Raba, kemudian disusul regu yang lain. Peserta saat memasuki tribun utama dipandu oleh Iqra, S.Pd dan disambut hangat Camat Wawo, Drs Muhammad Rum, Muspika, Sekwan, Drs H Supratman AS, Sekcam Wawo, Ridwan, S.Sos, dan beberapa UPT.


Regu dari desa terpanjang adalah Desa Tarlawi disusul Desa Ntori, dan Kombo, . Untuk rombongan duta sekolah terpanjang adalah SMPN 2 Wawo disusul SMAN 2 Wawo, M.Ts Raba, sedangkan tingkat SD terpanjang MIN Raba, SDN 1 Kambilo, MIS Pesa dan SDN Inpres 1 Maria. Khusus untuk dinas jawatan terpanjang Puskesmas Wawo, UPT Dinas Kehewanan, UPT Dinas Kehutanan dan Dinas Dikpira. Bahkan, ada sembilan regu dari SKPD Kabupaten Bima yang memiliki desa binaan di Kecamatan Wawo.

Ketua panitia pawai budaya Kecamatan Wawo, Rusdin Hima, S.Pd, mengatakan, pawai budaya tahun ini meski dalam suasana libur panjang, tetapi hampir seluruh sekolah ikut berpartisipasi. Mereka selain mengenaikan pakaian adat, pakain seragam sekolah, dan pakaian sesuai profesi, peserta juga menampilkan kesenian tradional, seperti mpaa manca, hadrah, kasidah, dan lain-lain.


“Kita mengapresiasi secara positif beberapa regu terpanjang. Bahkan, Desa Tarlawi mencapai 200 peserta lebih. Ini adalah wujud kebersamaan yang perlu kita lestarikan bersama,” ujarnya usai penyambutan peserta di Lengge Nae Wawo, Selasa (2/7).

Peserta, katanya, meski sebagian diguyur hujan, tetapi tetap semangat hingga dapat melewati tribun utama. Beberapa peserta dari desa pakaiannya lebih berfariasi, seperti rimpu, pakaian ada masing-masing, petani. Bahkan, ada warga yang tampil metal, bunting, jalan pincang, pakai topeng dan yang lebih unik menggunakan gumul dengan memasang piso di kepala dan lainnya.

Dia berharap pada upacara Hari Jadi Bima nanti akan lebih ramai lagi, sehingga suasana budaya lebih kental lagi. (Aji-Efan-Galang)

0 komentar:

Posting Komentar