KM LENGGE WAWO,- Anak-anak, terutama para siswa yang sedang mengenyam pendidikan di tingkat SD, sudah pasti sangat membutuhkan pembelajaran dan ilmu yang sebanyak banyaknya dari para tenaga pendidik di sekolah, sebagai bekal mereka untuk mewujudkan impian dan cita-citanya dikelak hari nanti. Namun hasrat dan keinginan para generasi masa depan harapan bangsa tersebut terkadang bisa menemui kendala dan hambatan, salah satunya tidak didukung oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, seperti yang dialami oleh para siswa SDN 2 Maria Kecamatan Wawo saat ini.
Kondisi sekolah yang sudah diketahui oleh masyarakat luas sebagai salah salah satu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) diwilayah Kabupaten Bima tersebut, saat ini sudah rusak parah, terutama seluruh bagian atap pada empat local ruang belajar siswa, karena sebagian besar genteng dan plavonnya sudah bocor dan hancur berkeping-keping.
Kepala SDN 2 Maria Kecamatan Wawo, Yahya Baharuddin, S.Pd. M.Si yang dimintai komentarnya terkait kondisi sekolah yang dipimpinnya mengatakan, akibat kerusakan terutama bocornya bagian atap pada empat local ruang kelas tersebut, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) puluhan siswanya sangat terganggu. Apalagi pada saat intensitas hujan yang terus menerus seperti saat ini, aktivitas belajar mengajar menjadi lumpuh total, karena keempat ruangan dimaksud terendam air hujan.
Lebih tragis dan membahayakan lagi lanjut Yahya Baharuddin, kondisi ruangan yang bocor tersebut sangat mengancam keselamatan para siswa. Karena pada saat puluhan anak didiknya melangsungkan KBM, dikhawatirkan akan tertimpa reruntuhan dari bagian atap gedung sekolah, seperti jatuhnya genteng, kayu kap dan plavon, karena sebagian besar bahan-bahan bangunan tersebut, saat ini kondisinya tidak ada yang utuh lagi, apalagi kalau terjadi hujan deras yang disertai angin kencang. Untuk mengantisipasi kehilangan nyawa para siswanya, beberapa waktu lalu pihaknya mengaku sudah melaporkan persoalan tersebut ke pihak Dinas Dikpora dan anggota DPRD Kabupaten Bima. Namun sayangnya, sampai saat ini belum direalisasikan oleh pihak pemerintah, paling tidak memberikan suntikan dana untuk perbaikan empat ruangan yang bocor dimaksud.
Olehnya itu, mantan Kepala SDN Kalate Desa Riamau tersebut sangat mengharapkan kepada pihak Pemerintah Daerah dan lembaga legislative DPRD Kabupaten Bima, agar bisa memberikan suntikan dana untuk rehabilitasi empat ruang belajar siswa yang mengalami kerusakan parah dan bocor tersebut, paling lambat tahun 2014 ini. Karena sudah tidak layak lagi dipergunakan untuk proses KBM siswa. “Saya minta keempat ruangan ini harus diprioritaskan anggarannya oleh pemerintah daerah. Termasuk dengan perpustakaan, karena sampai saat ini sekolah kami sama sekali belum memiliki gedung perpustakaan yang representarif, yang ada hanya ruang baca berukuran mini saja,” tandas kasek yang akrab disapa Guru Yeo tersebut. (YAR)
0 komentar:
Posting Komentar