Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Rabu, 29 Januari 2014

Budidaya Ayam Ras dan Lele di Pesantren


KM LENGGE WAWO,- Sebanyak 300 bibit ayam bukan ras (buras) alias ayam kampung  dan 1.500 bibit ikan lele, Sabtu (25/1) dilepas oleh santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Desa Oi Tui Kecamatan Wera. Menandai pelepasan itu diawali oleh Pimpinan Ponpes Nurun Huda Desa Oi Tui, Drs H Mahmud M Ali, kemudian diikuti guru dan santri.


Pimpinan Ponpes Nurun Huda Desa Oi Tui, Drs H Mahmud M Ali, mengatakan, sebenarnya pelepasan anak ayam pada tiga kandang yang disediakan sudah dilakukan bertepatan dengan HUT Kemenag 3 Januari lalu, tetapi hanya beberapa ekor saja, demikian juga dengan bibit lele. Namun, pelepasan secara resmi dan massal baru dilakukan saat ini.

“Kita berharap usaha ini bias berkembang dengan baik dan memberikan kontribusi untuk kemajuan pondok dan keterampilan beternak bagi santri,” ujarnya via telepon seluler. Saat ini, kata dia,  sudah banyak yang ingin membeli dan menggalang kerjasama dengan Ponpes berkaitan dengan budidaya lele dan ternak ayam kampong. Melihat peluang itu kini harus dilakukan secara besar-besaran dengan mencatat dimulai pelepasan ayam dan lele yang berfariasi.
“Ini kita lakukan agar panen tetap terjaga dan pembeli yang datang tidak kehabisan stok yang tersedia,” katanya. Kata mantan Kepala KUA Wera ini, tidak hanya bidang peternakan dan perikanan yang kembangkan, tetapi juga pertanian dengan menanam sayur-sayuran, tomat, mentimun, dan lainnya. Lahan yang disediakan sekitar 2,5 hektare (Ha).
Santri dan guru, katanya, di luar kegiatan proses belajar mengajar (KBM) mereka juga memerhatikan kegiatan usaha yang dikembangkan di Ponpes. Kegiatan itu merupakan media pembelajaran teori sekaligur praktik langsung, sehingga diharapkan setelah tamat pondok santri memiliki kemampuan berwitrausaha. “Kegiatan semacam ini masih suadaya dari santri, guru dan pimpinan pondok dan hingga saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah,” katanya.

Dengan luas lahan yang dimiliki, katanya, berbagai usaha bias dilakukan. Namun, perlu dukungan modal dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima maupun Kemenag Kabupaten Bima agar pondok ini terus maju dan kreatif berkarya dengan etos kerja yang diawali karena Allah. (AJI)

0 komentar:

Posting Komentar