KM LENGGEWAWO,- PKBM Putri Tunggal Desa Kambilo Kecamatan Wawo menggelar pelatihan dan soasialisasi Program Kecakapan Hidup (PKH) pemberdayaan perempuan tahun 2013 kepada 36 peserta (Warga Belajar). Kegiatan yang berlangsung di pasar mini Desa Kambilo tersebut menghadirkan dua orang tutor dari bidang ekonomi rumah tangga dan manajemen usaha, Yasin, SH serta tutor keterampilan membuat sirup dan abon, Salmah, S.Pd dari SMPN 1 Wawo.
Ketua PKBM Putri Tunggal Desa Kambilo, Arifuddin, S.Pd, saat ditemui KML disela-sela kegiatan pelatihan mengatakan, program kecakapan hidup (PKH) bagi seluruh warga belajar binaannya tersebut, diprioritaskan pada bidang tata boga, yakni pembuatan sari buah (Sirup) dan Abon dari jambu mente sesuai potensi local yang dimiliki Desa Kambilo dan Kecamatan Wawo pada umumnya. “Pelatihan yang kita berikan bagi para warga belajar ini berlangsung selama lima hari. Pada hari pertama kita telah menghadirkan Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Wawo, seluruh aparat desa dan tokoh masyarakat di Desa Kambilo,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan oleh pihaknya selaku ketua PKBM Putri Tunggal tersebut, antara lain bertujuan untuk meningkatkan kecakapan hidup perempuan dalam melaksanakan pendidikan karakter dilingkungan keluarganya masing-masing. Meningkatkan keterampilan vokasoional perempuan sebagai bekal usaha serta memanfaatkan potensi local sumber daya alam yang ada diwilayah Desa Kambilo Kecamatan Wawo, terutama buah jambu mente. “Sasaran kegiatan yang kita hajatkan ini adalah ibu rumah tangga, keluarga miskin dan para perempuan yang masih berusia produktif, mulai 18 hingga 59 tahun,” cetusnya.
Arifuddin yang juga Ketua KNPI Kecamatan Wawo tersebut melanjutkan, kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan kecakapan hidup perempuan dalam melaksanakan pendidikan karakter. Selain itu, para warga belajar yang tergabung dalam wadah PKBM Putri Tunggal, kedepannya mampu berbuat sekaligus mengaplikasikan kembali ilmu dan kemampuanya, terutama dalam bidang pembuatan sirup dan abon dimaksud kepada masyarakat banyak, khususnya pada seluruh warga Desa Kambilo Kecamatan Wawo.
Tidak hanya itu, pihaknya sangat berharap bahwa untuk kedepannya, kegiatan tata boga seperti ini dapat menjadi sebuah usaha produktif bagi ibu-ibu, terutama para warga belajar. Karena hasil dari ketrampilan mereka tersebut nantinya bukan saja dipasarkan diwilayah Kecamatan Wawo, tapi juga bisa dijual di toko-toko dan super market yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten dan Kota Bima.
Arifuddin menambahkan, dalam kegiatan itu juga tidak hanya keterampilan membuat sirup dan abon yang diperoleh para peserta, tapi mereka juga diberikan insentif atau biaya pengganti mata pencaharian selama kegiatan oleh pihaknya selaku ketua PKBM. Segala biaya untuk kelancaran kegiatan, termasuk insentifnya para peserta tersebut, semuanya bersumber dari bantuan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Kementrian Pendidikan Nasional RI. “Bantuan dana dari pihak Kementrian Pendidikan RI ini langsung masuk di rekening PKBM Putri Tunggal, pihak Dinas Dikpora Kabupaten Bima hanya mengawasi kegiatan kita saja,” akunya.
Disisi lain, Arifuddin sangat mengharapkan kepada pihak pemerintah, terutama Pemkab Bima, agar dapat merespon sekaligus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang dihajatkan oleh pihaknya tersebut, baik untuk masa kini maupun di masa masa yang akan datang. “Saya harap, kedepan pihak Pemkab Bima bisa memberikan dukungan moril maupun material untuk kelanjutan kegiatan kita. Apalagi saat ini masih banyak potensi daerah, terutama potensi sumber daya alam di Desa Kambilo yang belum digali dan dikembangkan untuk kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Bima,” tandasnya.
Sementara itu, dua orang peserta, Maslinah dan Rukmini yang dimintai komentarnya mengaku, sangat senang dan bersyukur mengikuti kegiatan yang diadakan oleh PKBM Putri Tunggal tersebut. Karena selain dapat menambah ilmu dan wawasan, terutama dalam bidang pembuatan sirup dan abon dari jambu mente, kegiatan ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama kaum perempuan di Desa Kambilo dan Kecamatan Wawo pada umumnya.
Arifuddin menambahkan, dalam kegiatan itu juga tidak hanya keterampilan membuat sirup dan abon yang diperoleh para peserta, tapi mereka juga diberikan insentif atau biaya pengganti mata pencaharian selama kegiatan oleh pihaknya selaku ketua PKBM. Segala biaya untuk kelancaran kegiatan, termasuk insentifnya para peserta tersebut, semuanya bersumber dari bantuan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Kementrian Pendidikan Nasional RI. “Bantuan dana dari pihak Kementrian Pendidikan RI ini langsung masuk di rekening PKBM Putri Tunggal, pihak Dinas Dikpora Kabupaten Bima hanya mengawasi kegiatan kita saja,” akunya.
Disisi lain, Arifuddin sangat mengharapkan kepada pihak pemerintah, terutama Pemkab Bima, agar dapat merespon sekaligus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang dihajatkan oleh pihaknya tersebut, baik untuk masa kini maupun di masa masa yang akan datang. “Saya harap, kedepan pihak Pemkab Bima bisa memberikan dukungan moril maupun material untuk kelanjutan kegiatan kita. Apalagi saat ini masih banyak potensi daerah, terutama potensi sumber daya alam di Desa Kambilo yang belum digali dan dikembangkan untuk kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Bima,” tandasnya.
Sementara itu, dua orang peserta, Maslinah dan Rukmini yang dimintai komentarnya mengaku, sangat senang dan bersyukur mengikuti kegiatan yang diadakan oleh PKBM Putri Tunggal tersebut. Karena selain dapat menambah ilmu dan wawasan, terutama dalam bidang pembuatan sirup dan abon dari jambu mente, kegiatan ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama kaum perempuan di Desa Kambilo dan Kecamatan Wawo pada umumnya.
Selain itu, selama ini buah jambu mente hanya dibuang-buang percuma oleh masyarakat, namun dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui bahwa ternyata manfaat dari buah jambu mente itu sangatlah banyak, seperti airnya bisa dibuat sirup dan ampas- ampasnya bisa dijadikan abon yang sangat gurih dan nikmat untuk dikonsumsi para warga, khususnya bagi seluruh masyarakat diwilayah Kabupaten Bima. (EI)
0 komentar:
Posting Komentar