Museum Asi Mbojo memiliki ragam koleksi. Setelah dilakukan kurasi sepanjang tahun 2020, jumlah keseluruhan Koleksi adalah 435 Koleksi terbagi dalam 9 jenis koleksi sesuai kaidah koleksi permuseuman. 9 jenis koleksi itu adalah geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika dan heraldika, keramonologika, seni rupa dan tehnologika.
Kepala Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Museum Asi Mbojo Ruslan S.Sos Senin (28/12) mengatakan, “ada 13
koleksi geologika yaitu benda koleksi disiplin ilmu geologi berupa fosil dan batuan. Ada 10 buah koleksi
biologika yaitu benda koleksi disiplin ilmu biologi seperti tengkorak hewan/satwa liar dan
tumbuhan. Disamping itu terdapat 62 buah koleksi etnografika yaitu benda
koleksi budaya disiplin ilmu antropologi yang merupakan hasil budaya atau
identitas suatu etnis seperti pakaian adat dan lainnya”. Kata budayawan Bima yang akrab disapa Alan ini.
Ditambahkan Alan,
“koleksi paling banyak adalah arkeologika sebanyak 133 koleksi yaitu benda
koleksi yang merupakan peninggalan budaya sejak masa prasejarah sampai masuk
penagaruh barat. Koleksi arkeologi terbanyak berupa benda pusaka peninggalan
kesultanan Bima di masa lalu. Koleksi arkeologi ditempatkan Khusus di ruang
Tatarapa( Tatarapang) sebanyak 106 koleksi berupa keris, tombak, sondi,
perlengkapan upacara, tambur, payung kesultanan
Bima, mahkota, cambuk dan aksesoris kuda sultan Bima.
Berdasarkan hasil kurasi,
koleksi historika sebanyak 104 buah yaitu benda koleksi yang memiliki nilai sejarah
dan menjadi objek penelitian sejak masuknya pengaruh barat hingga sekarang
(negara, tokoh, kelompok, dan sejenisnya). Koleksi historika berupa foto-foto
tokoh dan sejenisnya di seluruh ruangan Museum Asi Mbojo. Ada 26 koleksi mata uang ( Numismatika ) dan
3 buah koleksi heraldika. Numismatika adalah alat tukar atau mata uang yang
sah. Heraldika adalah lambang, tanda jasa dan tanda pangkat resmi (cap atau
stempel).
Ada 67 buah koleksi
tehnologika setiap benda atau kumpulan benda yang menunjukkan perkembangan
teknologika tradisional hingga modern.
Koleksi tehnologika beruapa alat-alat pertanian, peternakan, perikanan,
pertukangan dan alat membuat gerabah. Koleksi halaman terdiri dari 11 meriam, 2
Jompa, 1 uma Lengge, Lare-Lare dan Lawa Kala,
2 Arca Yoni dan Nandi, serta 1 sumur tua . Di tahun 2021 akan
diterbitkan katalog dan katalog digital Museum Asi Mbojo agar dapat diakses
oleh masyarakat terutama untuk keperluan
penelitian sejarah budaya dan antropologi.
Masih ada sejumlah
koleksi yang akan direstorasi tahun 2021
yaitu alat tenun, dokar tradisional dan duplikasi naskah kuno Bima. Jika naskah
dapat diduplikasi di tahun 2021, maka koleksi Asi Mbojo akan bertambah dan semakin
lengkap dengan keberadaan manuskrip
Bima. Dengan adanya penataan dan kurasi koleksi-koleksi tersebut, diharapkan
kunjungan penelitian ke Museum Asi Mbojo meningkat. Hal ini sejalan dengan visi
museum Asi Mbojo sebagai ruang publik dan rekreasi, pusat study sejarah dan budaya serta penanaman nilai kearifan
lokal. Terang Alan. (UPT Museum Asi
Mbojo didukung oleh Tim Komunikasi Publik Dinas Kominfo dan Statistik Kabupaten
Bima). (KIM WAWO)