KM. LENGGE WAWO -Dampak
Merpati Airlines mandek beroperasi juga dirasakan calon penumpang di Kecamatan
Wawo. Calon penumpang yang akan bertolak dari selaparang mataram beberapa bulan
kemarin terlantar di terminal keberangkatan. Ratusan konsumen pesawat komersial
gagal berangkat ke Jakarta maupun kembali ke Bima. Menurut mereka, itu akibat
tidak ada penjelasan dini.
Mepetnya pihak pesawat menginformasikan berhenti terbang dengan jadwal keberangkatan
kemarin yang tidak sampai 24 jam mengakibatkan calon penumpang tidak banyak
yang tahu. Orang yang sudah terlanjut membeli tiket terpaksa membatalkan
setelah datang ke bandara. Mereka hanya disodori pengumuman di kaca loket.
Intinya, seluruh jadwal penerbangan Mandala dibatalkan dan uang tiket akan
dikembalikan (refund) kantor pusat dalam waktu 45 hari.
"Beberapa jam terakhir sebelum berhenti beroperasi kok tiket masih dilayani," keluh Samarkandi, warga Desa Kambilo Kecamatan Wawo. Rencananya, dia bersama keluarga akan bertolak ke Bima pukul 17.00. Mereka sempat kaget ketika sampai dibandara,Sebab, tidak ada pemberitahuan akan adanya perubahan maupun pembatalan.
Beberapa calon konsumen lain yang merasa dirugikan merasa digantung. Seperti yang menimpa Zainal Arifin, warga Desa Ntori Kecamatan Wawo juga yang terlanjur booking ke Denpasar, Dia mengaku tidak tahu bagaimana mendapat kembali uang yang telanjur dibayarkan.
Kendati berdasarkan informasi dari agen tempat mereka membeli tiket pesawat uang akan dikembalikan dari kantor pusat dalam waktu 1,5 bulan, mereka menilai manajemen diskriminasi. "Di Jakarta saya lihat di TV terima tunai. Di Kabupaten Bima kok disuruh menunggu. Bagaimana ini," tanya Samarkandi.
Salah satu agen yang kami temui menjelaskan bahwa pihaknya sebatas mengakomodir hak-hak calon penumpang yang menuntut uangnya kembali. Dia memastikan tetap melayani sesuai hari dan jam kerja pada Senin-Jumat sampai pukul 17.00. Kendati beberapa calon penumpang menyerbunya, situasinya masih relatif kondusif meski tidak sedikit orang yang emosional.
Semoga dari pihak Maskapai segera melunasi hak hak para penumpang yang kian hari semakin mendapatkan ketidak jelasan nasib.(GALANK)
"Beberapa jam terakhir sebelum berhenti beroperasi kok tiket masih dilayani," keluh Samarkandi, warga Desa Kambilo Kecamatan Wawo. Rencananya, dia bersama keluarga akan bertolak ke Bima pukul 17.00. Mereka sempat kaget ketika sampai dibandara,Sebab, tidak ada pemberitahuan akan adanya perubahan maupun pembatalan.
Beberapa calon konsumen lain yang merasa dirugikan merasa digantung. Seperti yang menimpa Zainal Arifin, warga Desa Ntori Kecamatan Wawo juga yang terlanjur booking ke Denpasar, Dia mengaku tidak tahu bagaimana mendapat kembali uang yang telanjur dibayarkan.
Kendati berdasarkan informasi dari agen tempat mereka membeli tiket pesawat uang akan dikembalikan dari kantor pusat dalam waktu 1,5 bulan, mereka menilai manajemen diskriminasi. "Di Jakarta saya lihat di TV terima tunai. Di Kabupaten Bima kok disuruh menunggu. Bagaimana ini," tanya Samarkandi.
Salah satu agen yang kami temui menjelaskan bahwa pihaknya sebatas mengakomodir hak-hak calon penumpang yang menuntut uangnya kembali. Dia memastikan tetap melayani sesuai hari dan jam kerja pada Senin-Jumat sampai pukul 17.00. Kendati beberapa calon penumpang menyerbunya, situasinya masih relatif kondusif meski tidak sedikit orang yang emosional.
Semoga dari pihak Maskapai segera melunasi hak hak para penumpang yang kian hari semakin mendapatkan ketidak jelasan nasib.(GALANK)
0 komentar:
Posting Komentar