KM. LENGGE WAWO,- Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Wawo, terus menata lingkungan di sekitar lokasi KKN. Bahkan, mereka mampu menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif membantu menyelesaikan program yang dibuat bersama.
Sekretaris Posko KKN STKIP Bima di Desa Tarlawi, Fathurrahmah, mengatakan, sejak dilepas oleh dosen pembina 30 Januari lalu, mahasiswa terus menggalang partisipasi masyarakat untuk mengerjakan program fisik, seperti membuat papan nama gang mulai dari Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW). Demikian juga saat bakti sosial membersihkan kuburan, masjid dan mushalla. Bahkan, gotong royong selalu melibatkan masyarakat setempat.
“Semua itu sudah diprogramkan dari awal bersama masyarakat setempat, sehingga warga juga senang bergotong-royong bersama mahasiswa. Apalagi, yang dilakukan mahasiswa adalah untuk kemaslahatan warga setempat,” ujarnya di Wawo, Senin (10/3).
Tidak hanya itu, kata dia, dalam program non fisik juga melibatkan warga setempat, terutama program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima mengenai Magrib Mengaji, ceramah agama. Bahkan, apresiasi anak-anak terhadap mahasiswa sangat positif karena mereka bergairah menggaungkan ayat-ayat Al Quran antara Magrib dan Isya.
“Program itu kita lakukan di masjid, mushalla dan sekolah. Kita berada di lokasi hanya dua bulan saja dan akan ditarik kembali ke kampus 30 Maret mendatang. Tentu yang melanjutkan program itu adalah warga setempat,” katanya.
Hal senada dikemukakan mahasiswa KKN lain, Rasmin. KKN kali ini berbeda dengan KKN sebelumnya karena namanya menjadi KKN Mandiri Terpadu (MT). Untuk Kecamatan Wawo ada tiga lokasi yakni Desa Tarlawi, Raba, dan Desa Riamau. Selama kegiatan dana yang diperoleh adalah hasil patungan mahasiswa dan ada juga dukungan dari Calon Legislatif (Caleg) yang ingin menyumbang untuk kegiatan kemasyarakatan.
Selama di lokasi, kata dia, belum ada kendala yang berarti karena masyarakat di Kecamatan Wawo terutama di Desa Tarlawi sangat mendukung kegiatan yang dilakukan mahasiswa. Apalagi, di desa itu banyak juga yang berstatus mahasiswa di STKIP Bima maupun di Perguruan Tinggi lainnya. Program terakhir ini adalah pertandingan bola voli antar RT. Maka tidak heran setiap hari ramai.
“Kita berharap kebersamaan seperti ini bukan hanya ditunjukan saat ini, tetapi mahasiswa KKN mana saja tetap diperlakukan sama seperti kepada mahasiswa KKN yang ada saat ini,” katanya. (AJI)
0 komentar:
Posting Komentar