Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Kamis, 05 November 2015

Sekolah Lapak, Ajari Cara Mudah Usir Hama Tanaman


KM LENGGE,- Upaya menggenjot produksi dan produksi bawang merah sebagai salah satu komoditas pangan unggulan di Kabupaten Bima terus dilakukan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memasang perangkap kuning.


Pemakaian perangkap kuning ini ditujukan untuk mengatasi serangan serangan hama. Perangkat ini merupakan satu cara mengatasi serangan hama yang ramah lingkungan hanya dengan membuat perangkat menggunakan karton yang diberi lem tikus dan dipasang tengah lahan tanaman bawang merah. 

Aminurlah menambahkan, perangkap kuning ini selain digunakan untuk mengatasi serangan hama dan mengendalikan populasi hama dan juga mengurangi penggunaan pupuk pembasmi hama yang harganya relatif mahal dan dalam jangka panjang penggunaan pupuk organik ini dapat merusak kesuburan tanah. 

Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima melalui Bidang Hortikultura mengadakan sekolah lapang penanggulangan hama tanaman bawang. Sekolah lapang dilaksanakan Kamis, (5/11) di kelompok tani  So Ndano Desa Tolouwi dan Kelompok Tani Setia Bakti II desa Sie Kecamatan Monta

Ini merupakan kegiatan yang secara berkelanjutan ditujukan untuk meningkatkan produk dan produk tivitas Hortikultura ramah lingkungan . Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan  Kabupaten Bima  Aminurlah mengatakan bahwa sekolah lapang ini ditujukan untuk meningkatkan produksi bawang merah dan pada saat yang sama juga mengurangi impor bawang merah .

Sekolah lapang dilakukan melalui diskusi dan tukar pikiran antara sejumlah anggota kelompok tani dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian yang dipandu oleh pejabat terkait dari Dinas Pertanian". Jelasnya.

Pada kesempatan tersebut para petani diberikan materi menyangkut cara mengatasi serangan hama tanaman dan mereka juga diberikan bantuan di luar musim tanam. hal ini ditujukan untuk mengurangi penggunaan pupuk Urea dan menggantinya dengan pupuk kompos atau pupuk kandang.  

Soal penggunaan pupuk kandang, Kabid Hortikultura ini menjelaskan, "pembagian pupuk kandang kepada para petani ditujukan untuk meningkatkan kesuburan tanah yang telah mengalami kerusakan akibat penggunaan pupuk. Jadi secara bertahap unsur-unsur hara  pada lahan akan dapat dikembalikan melalui penggunaan pupuk kandang ini. Selain itu para petani juga diajarkan tentang cara pengolahan pupuk.

Sekolah  lapang ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan dukungan dana dari APBD provinsi dan mengikutsertakan 15 orang per kelompok tani bawang merah yang mendapatkan bantuan bibit dan pupuk. 

Aminurlah menyampaikan, "program dikhususkan untuk pola tanam di luar musim artinya tanaman bawang di lahan kering sehingga nantinya produksi bawang bisa memenuhi pasokan di Indonesia dan mengurangi impor bawang merah. Sebab seperti diketahui bahwa Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah penyangga bawang nasional,  bahkan komoditas ini sudah diekspor hingga Vietnam". Jelasnya. 

Mengakhiri amanatnya Aminurlah mengharapkan ke depan supaya para petani yang telah memperoleh fasilitasi dan bantuan dari pemerintah dapat menerapkan teknologi yang ditawarkan dalam lebih mengedepankan pola tani ramah lingkungan.

Subhan, salah seorang anggota kelompok tani So Ndano desa Tolouwi Monta mengatakan sekolah lapang ini sangat bermanfaat bagi para petani karena menjadi tempat berbagi ilmu dan pengalaman dengan para Penyuluh lapang dari Kabupaten dan petugas PPL.

Subhan menambahkan, "Dalam forum sekolah lapang ini juga para petani dapat mengeluarkan aspirasi dan mengemukakan masalah yang dihadapi para petani di lapangan seperti kekurangan air, pupuk dan sarana produksi pertanian". Ungkapnya. (Efan)


0 komentar:

Posting Komentar