KM LENGGE,- Kesiapan jajaran pemerintah Kabupaten Bima dan penyelenggara
seperti KPU dan Panwas untuk melaksanakan pemilihan umum kepala daerah
langsung pada 9 Desember 2015 mendatang disampaikan penjabat Bupati Bima Drs.
Bachrudin M.Pd pada acara Rapat Kerja bersama Wakil Gubernur Provinsi Nusa
Tenggara Barat H. Nih. Amin , SH, M.H, Jumat (20/11) di aula kantor Bupati
Bima.
Pada Raker yang dihadiri ketua KPU Kabupaten Bima St. Nur
Susilawati S.IP M.M, Ketua Panwas Pilkada kabupaten Bima Abdullah, SH, para
kepala SKPD, Camat dan tokoh masyarakat se Kabupaten Bima, Pj Bupati Bima yang
didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima H. Syamsudin SH dan Raker dipandu
oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Bima Drs. H. Abdul Wahab.
Dihadapan Wagub yang hadir dengan para pejabat terkait di
lingkungan pemerintah provinsi NTB tersebut, Bachrudin mengatakan bahwa
Kabupaten Bima saat ini berpenduduk 568.153 jiwa. "Dari jumlah tersebut kata Bachrudin terdapat 370.684
daftar pemilih tetap (DPT) yang terdiri dari 182.544 laki-laki dan 188.140
pemilih wanita yang menyebar pada 191 desa dengan 369 tempat pemungutan suara
(TPS). Ini berarti bahwa distribusi logistik memerlukan perhatian khusus
katanya.
Bachrudin menambahkan, untuk mendukung tugas KPU telah
dilaksanakan persiapan pelaksanaan Pilkada melalui sosialisasi regulasi tentang
netralitas PNS. Juga telah dilakukan dukungan untuk membantu KPU dalam
mengatasi hal hal teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada.
Untuk mendukung pelanggaran Pilkada tahun ini,
Bachrudin menjelaskan alokasi dana untuk KPU sebesar Rp 10,5 miliar dan
Panwaslu Rp 4 miliar. disamping itu pemerintah daerah juga telah memberikan
dukungan dana pengamanan sebesar Rp 2,6 miliar kepada Polres Kabupaten
Bima, Rp. 1,6 miliar kepada Polres Kota Bima dan Rp. 300 juta kepada
Kodim 1608/ Bima.
"Alhamdulillah, semua dana tersebut telah diakomodir
dalam APBD murni dan APBD-Perubahan Kabupaten Bima pada tahun anggaran 2015
jelas Pj. Bupati. Berkaitan dengan penyelenggaraan Pilkada ini,
pemerintah daerah akan tetap memberikan fasilitasi sesuai dengan kemampuan yang
ada". kata Bachrudin.
Wagub NTB H.Muh. Amin dalam arahannya mengatakan, semua
tahapan Pilkada memerlukan penanganan . Oleh karena itu deteksi dini terhadap
potensi timbulnya masalah penting untuk dilakukan. Hal ini disebabkan karena
masing-masing pasangan calon memiliki kepentingan yang menyebabkan timbulnya
persaingan dan pada gilirannya akan memunculkan kerawanan. Ini yang perlu
diantisipasi oleh penyelenggara Pemilu, aparat keamanan dan pemerintah
daerah". Jelasnya.
Wagub menambahkan agar Pemilu berjalan jujur dan adil maka
setiap tindakan pelanggaran harus ditindak sesuai peraturan yang ada, termasuk
tindakan terhadap PNS yang tidak netral. Disamping itu kepada tokoh masyarakat agar
memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri bila ada
persoalan yang muncul dan pada saat yang sama juga membantu pemerintah untuk
menghindarkan terjadinya konflik.
"Hal ini penting untuk di jabarkan karena bila
pemerintahan terganggu oleh berbagai gejolak dan konflik maka investasi dan
kegiatan ekonomi di daerah juga akan terganggu". kata Wagub.
Ketua KPU Kabupaten Bima Nur Susilawati yang menjelaskan
kesiapan instalasi yang dipimpinnya, "telah disiapkan 90 PPK dan 573 PPS
yang akan bertugas pada 18 kecamatan. Para petugas ini akan mengikuti bimbingan
teknis pada H -5 Pilkada.
Berkaitan dengan ketersediaan logistik dirinya menyatakan
bahwa KPU Kabupaten Bima telah menerima 180 Ribu surat suara. Berdasarkan hasil
pengecekan, ditemukan 30.000 Surat suara dari percetakan di Mataram yang tidak
memenuhi syarat dan telah dikembalikan. Dalam waktu tiga hari surat suara
tersebut akan diganti oleh pihak percetakan.
Distribusi kertas suara akan dilakukan mulai 6 Desember 2015
pada wilayah Sanggar dan Tambora. Sedangkan wilayah lainnya akan dilakukan
distribusi pada tanggal 7 dan 8 Desember". Terangnya.
Sementara itu, ketua Panwas Pilkada kabupaten Bima Abdullah
SH menyatakan pihaknya telah melakukan rekruitmen 191 anggota Panwas yang akan
bekerja selama 1 bulan sampai pada tingkat rekapitulasi suara di Kecamatan.
Berkaitan dengan penegakan hukum, saat ini telah ditangani 2
kasus di sentra penegakan hukum terpadu (Gakumdu) dan telah direkomendasikan 35
orang PNS untuk diambil tindakan oleh Bupati. Terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Bima Kota yang
diwakili Ka.Ops dalam pemaparannya menyampaikan bahwa potensi gangguan antara
lain terdapat beberapa kecamatan rawan konflik seperti di Sape dan Lambu yang
merupakan wilayah yang rawan terjadinya konflik antar pendukung pasangan calon.
Demikian halnya di Kecamatan Wera dan Lambu terdapat potensi konflik karena
merupakan daerah perebutan suara disebabkan karena memiliki jumlah penduduk
yang relatif besar .
"Berkaitan dengan tahapan Pilkada ini lanjutnya,
kejadian yang menonjol berdasarkan hasil pantauan adalah penurunan Baliho
pasangan calon dan pengerusakan alat peraga. Langkah- langkah yang telah
diambil pihak Kepolisian dengan melakukan koordinasi dengan pihak KPU dan Tim
sukses pasangan calon sehingga tidak menimbulkan gesekan.
Selain pemaparan dari Polresta Bima, juga dilakukan ekspos
oleh Ka.Ops Polres Kabupaten Bima. "Dijelaskannya bahwa Polres Kabupaten
Bima membawahi 11 kecamatan. Berdasarkan hasil pemetaan kerawanan pada 3 zona
kampanye pihaknya telah mengantisipasi dengan menerjunkan 1.600 personil yang
akan melakukan pengamanan ditambah 1 Kompi Brimob dari Mako Brimob Jakarta.
Pihak kepolisian kabupaten Bima juga telah merumuskan
kegiatan seperti forum Silaturahmi yang telah melahirkan kesepakatan para
pasangan calon dan kesepakatan bersama untuk melakukan pengamanan semua tahapan
Pilkada.
Dandim 1608/Bima melalui Kasdim Mayor Inf. Jalal Bin Saleh
dalam paparannya mengatakan bahwa TNI bersungguh-sungguh untuk mensukseskan
Pilkada. Oleh karena itu semua pihak harus mengambil pelajaran dari pelaksanaan
Pilkada sebelumnya. Sesuai dengan instruksi Panglima TNI, bahwa TNI TNI harus
bersikap netral.
Semua pihak dihimbau untuk mencegah kekerasan dan
benturan di tingkat lapangan. Kepada insan pers Kasdim juga menyampaikan agar
para wartawan menyampaikan berita yang akurat.
"Bantuan pengamanan yang TNI berikan dalam pengamanan
Pilkada adalah dengan membuat peta karakteristik daerah dan potensi konflik dan
dalam pelaksanaan tugasnya dilakukan TNI siap mem back-up Polri".
Tandasnya. HP Bima (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar