KM LENGGE,- Curah hujan yang kembali tinggi beberapa hari terakhir menyulitkan sebagian petani jagung di Kecamatan Wawo dan masyarakat di wilayah Dodu Kota Bima, Petani kerepotan saat memanen & menjemur jagung mereka.
Jangankan hujan, cuaca mendung pun akan membuat proses penjemuran jagung akan memakan waktu lebih lama dari biasanya. Bahkan sebagian besar petani harus mencari tempat yang aman dan agak kering untuk menjemur biji jagung yang sudah digiling.
Seperti dialami Usman (29) petani asal Dodu Kota Bima saat ditemui sedang menjemur jagungnya kamis (28/05). Usai memanen dan menggiling biji jagungnya ayah satu anak ini menyewa mobil pick-up untuk mengangkut hasil panennya. Dia menjemur jagungnya di pinggir jalan dari Wawo menuju Kota Bima.
“Saya menjemurnya di sini karena arealnya rata, kering dan cepat terkena matahari,” ujarnya.
Ditemani adiknya untuk berjaga di malam hari, Usman sudah membangun tenda di pinggir jalan. Terdapat 5 lembar tarpal berjejer yang berisi biji-biji jagung miliknya. Saat ditemui sore kemarin tarpal-tarpal dalam keadaan tertutup karena hujan mendadak turun.
Dia memperkirakan secara kotor total jagungnya sekitar 10 ton sehingga ia dapat mengantongi uang sekitar Rp 40 juta. Jika selisih harga 100-200 Rupiah dia mau melepas jagungnya dalam keadaan basah lantaran cukup repot menjemurnya. Namun, selisih Rp 1.000 cukuplah besar baginya, sehingga kalau ditotalkan keuntungan yang akan hilang mencapai Rp 10 juta.
Dibandingkan dengan petani lainnya, Usman lebih awal memanen jagungnya Sayang cuaca yang tak menentu membuatnya harus bekerja ekstra keras serta mengeluarkan biaya tambahan untuk mengurus jagung hasil panennya.
Hal serupa juga dialami oleh petani jagung di Kecamatan Wawo, jagung yang dalam proses pemetikan dan belum sempat di simpat ditempat penampungan menjadi lembab karena hujan yang terus turun beberapa hari ini.
Sesuai dengan penjelasan Ahmad (40) dilokasi ladang jagung di Kalate Kecamatan Wawo, jagung siap petik yang masih dibatang juga rentan akan rusak kalau hujan terus datang. (glnk)
0 komentar:
Posting Komentar