KM. LENGGE WAWO,- Genangan air hujan membuat lapangan umum Kecamatan Wawo seperti kolam ikan di tengah lapangan, sudah 1 tahun lebih hal seperti ini terjadi, curah hujan sekitar bulan Agustus hingga Maret kemarin memprihatinkan bagi masyarakat sekitanya.
Lapangan ini awalnya baik-baik saja, tapi ketika Kecamatan Wawo jadi tuan rumah Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2012 lalu, lapangan di ratakan dan diperbaiki denagn mengguanakan kendaraan berat seperti ekscalator, tapi pekerjaan ini tidak sampai kelar seperti yang harapkan masyarakat kecamatan Wawo.
Adi warga Desa Maria menyayangkan sikap pemerintah Kecamatan Wawo yang kerja setengah-setengah seperti ini, rabat gang keliling yang digunakan sebagai jalan agar tidak melintasi lapangan dan merusak rumputdibonkar dan diratakan dengan tanah, Lapngan volley yang dipakai untuk bermain siswa sekolah disekitar dan masyarakat sekitar dibongkar juga. Alasannya waktu itu akan diperbaiki kembali, tapi sampai 1tahu tidak pernah ada realisai,”Kami sangat kecewa dengan sikap pemerintah kecamatan, seharusnya lapangan voly dan lapangan bola cepat diperbaiki karena merupakan sarana olahraga dan sarana kami membuang energi, agar energi kami tidak tersalur lewat hal-hal yang negatif, ungkapnya ketika berolahraga dilapangan umum wawo.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dayat warga Desa Ntori, “Kenapa tidak segera ditangani fasilitas umum seperti ini, kan sayang kalau begini terus, kami mau main bola dimana?” ungkapnya sambil bertanya.
Sedangkan warga dusun Ta’a, Fery, yang berada disekitar selatan lapangan yang menjadi tempat luberan air, karena posisinya rendah, berang dengan hal ini, setiap hujan turun kami selalu disibukan dengan menanggulagi luapan air yang masuk halaman rumah kami, “Kalau hujan pasti banjir akan menggenangi halaman rumah kami, lapangan becek sehingga aktifitas kami terganggu, karena luapan air ini juga menggenangi area lapangan yang menjadi tempat jalan kami”. Nuning yang rumahnya berada di wilayah selatan juga kecewa dengan tindakan pemerintah kecamatan, seharusnya sebelum musim hujan kemarin pemerintah sudah harus mencari solusi dan menangani kondisi lapangan seperti ini, “ Kami selalu was-was kalau hujan turun, karena luapan airnya akan menggenangi rumah kami”, Unkapnya.
Yudi, warga sekitar lapangan, “Saya akan memprotes dan akan bertanya ke pihak kecamatan terkait masalah lapangan yang hingga saat ini belum ada perhatian sejak di rusak” Ungkapnya.
Sedangkan warga dusun Ta’a, Fery, yang berada disekitar selatan lapangan yang menjadi tempat luberan air, karena posisinya rendah, berang dengan hal ini, setiap hujan turun kami selalu disibukan dengan menanggulagi luapan air yang masuk halaman rumah kami, “Kalau hujan pasti banjir akan menggenangi halaman rumah kami, lapangan becek sehingga aktifitas kami terganggu, karena luapan air ini juga menggenangi area lapangan yang menjadi tempat jalan kami”. Nuning yang rumahnya berada di wilayah selatan juga kecewa dengan tindakan pemerintah kecamatan, seharusnya sebelum musim hujan kemarin pemerintah sudah harus mencari solusi dan menangani kondisi lapangan seperti ini, “ Kami selalu was-was kalau hujan turun, karena luapan airnya akan menggenangi rumah kami”, Unkapnya.
Yudi, warga sekitar lapangan, “Saya akan memprotes dan akan bertanya ke pihak kecamatan terkait masalah lapangan yang hingga saat ini belum ada perhatian sejak di rusak” Ungkapnya.
Beberapa masyarakat yang berada disebelah selatan mengeluhkan kondisi seperti ini, dan berharap agar pemerintah segera atasi keadaan seperti ini, jangan sampai musim hujan nanti akan kembali terjadi kondisi seperti ini. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar