KM
LENGGE,- Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2017, Jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, kebudayaan, pemuda dan
olahraga (Dikbudpora) kecamatan Wawo menggelar upacara Hardinas tingkat
kecamatan Wawo di lapangan SMAN 1 Wawo.
Upcara
Hardiknas diikuti oleh seluruh jajaran pendidikan dikecamatan Wawo, pengawas
TK/SD, kepala sekolah, guru, pendiddik dan tenaga kepemndidikan serta
siswa-siswi tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah atas.
Camat
Wawo, Ridwan S. Sos yang bertindak sebagai Pembina upacara, saat membacakan
amanat upacara, menyampaiakan sambutan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan dengan
tema “Percepat
Pendidikan yang Merata dan Berkualitas”.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) mengajak semua pihak untuk melakukan reformasi
pendidikan nasional, dalam tataran konseptual maupun manajerial, demi
terwujudnya pembangunan pendidikan yang dapat mengantar bangsa dan negara pada
kejayaan di masa depan.
Dalam tataran
konseptual, sekarang sedang diupayakan agar karakter menjadi fondasi dan ruh
pendidikan nasional. Pembentukan karakter harus menjadi prioritas pada jenjang
pendidikan dasar.
Karakter yang
kuat, akan menjadi fondasi yang kokoh bagi peserta didik masa kini. Kemudian
disempurnakan dengan penguasaan berbagai keterampilan hidup, vokasi dan profesi
abad 21. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi
Nasional (GLN) diharapkan menjadi pintu masuk bergulirnya reformasi pendidikan,
baik di lingkungan pusat, maupun di lingkungan pemerintah daerah, satuan pendidikan,
bahkan di lingkungan masyarakat dan keluarga.
Kebudayaan
telah menjadi akar dari pendidikan. Oleh karenanya, Undang-Undang Pemajuan
Kebudayaan menjadi acuan dalam upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan,
dan pembinaan agar budaya Indonesia dapat tumbuh tangguh menghadapi arus
perubahan.
Penguatan
Pendidikan Karakter di tahun 2017 ini akan menyasar setidaknya 1500 sekolah di
seluruh Indonesia. Diharapkan sekolah di jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP)
tersebut dapat menjadi percontohan penerapan praktik baik PPK bagi sekitarnya.
Lima nilai
utama karakter yang menjadi prioritas pada PPK, terkait erat dengan berbagai
program prioritas Kemendikbud di bidang pendidikan dan kebudayaan. Dicontohkan
Mendikbud, rencana penguatan peran guru dan kepala sekolah yang saat ini
disiapkan Kemendikbud mendorong revitalisasi peran dan fungsi kepala sekolah
sebagai manajer dan guru sebagai inspirator PPK.
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap
Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama
dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi
sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Adapun nilai
karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak
bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu
untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Sedangkan nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang
membutuhkan.
Dan nilai
karakter integritas merupakan nilai yang mendasari
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki
komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral.
Dengan
terjadinya pembelajaran berbasis penguatan karakter yang terintegrasi di
sekolah dan di luar sekolah diharapkan dapat menghadirkan generasi muda yang
berdaya saing dan memiliki karakter positif. “Nilai utama karakter PPK tidak
hanya menyasar para siswa, tetapi juga pada pendidik, dan orang tua sebagai
pendidik utama dan pertama," jelas Camat Wawo membacakan amanat Mendiknas.
(Efan)
0 komentar:
Posting Komentar