KM LENGGE,- Pemerintah
kecamatan Wawo dan pengurus mesjid Nurul Hidayah desa Maria kecamatan Wawo menggelar
acara memperingati Isra dan Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1438 Hijriah atau
tahun 2017 Masehi.
Kegiatan ceramah oleh H. Abubakar Ma’alu, dihadiri
oleh Camat Wawo, Kapolsek Wawo dan Forum Muspika, Kepala-kepala Desa, tokoh
agama, tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Majelis ta’lim, dan warga masyarakat dikecamatan
Wawo.
Camat Wawo Ridwan, S. Sos berharap kegiatan
seperti menjadi kegiatan dan agenda rutin setiap memperinagi Isra dan Mi’raj
Nabi Besar Muhammad SAW. Sehingga kita mendapatkan pencerahan dan mampu meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
“Hakikat
peringatan Isra Mi'raj yaitu perjalan Nabi Muhammad SAW mendapat perintah
melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam harus dimaknai sebagai
bentuk mengintropeksi diri, apakah etika shalat dicontohkan nabi sudah sesuai
yang kita laksanakan,” ujar Ridwan.
Mengutip tema kegiatan ini lanjut Ridwan, Dengan Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad
SAW, Kita Laksanakan Kewajiban Shalat Lima Waktu dengan Penuh Keikhlasan,
Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT. “Saya kira jelas makna tema dari
memperingati Isra dan Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, mengajak kita untuk
menjadi pribadi yang lebih baik,”paparnya.
Dalam ceramanya, H. Abubakar Ma’alu, menyampaikan
bahwa Dari sini nampak bahwa
kejadian Ira’ mi’raj adalah mu’jizat. Sebab perjalanan sejauh itu di tambah
lagi dengan naik ke langit lapis tujuh sampai ke sidratul muntaha adalah jarak yang tidak
mungkin ditempuh dengan kendaraan apapun yang dimiliki manusia baik pada saat
itu maupun pada zaman teknologi yang sangat canggih seperti sekarang ini. Untuk
mencapai bintang terdekat saja dari bumi dengan mengendarai pesawat tercepat di
dunia
Perjalan Isra’ mi’raj identik dengan penerimaan ibadah shalat, langsung dari Allah swt. Tidak ada ibadah dalam Islam yang diserahkan langsung oleh Allah kepada Rasulullah saw. kecuali shalat. Selain shalat semua ibadah diterima melalui malaikat Jibril alahissalam.
Perjalan Isra’ mi’raj identik dengan penerimaan ibadah shalat, langsung dari Allah swt. Tidak ada ibadah dalam Islam yang diserahkan langsung oleh Allah kepada Rasulullah saw. kecuali shalat. Selain shalat semua ibadah diterima melalui malaikat Jibril alahissalam.
Dari sini nampak betapa agungnya ibadah shalat. Dalam pembukaan
surah Al Mu’minuun ketika Allah swt. menyebutkan ciri-ciri orang mu’min yang
bahagia, penyebutan itu dimuali dengan shalat “alladziina
hum fii shalaatihim khaasyi’uun” dan ditutup dengan shalat “walladziina
hum ‘alaa shalawaatihim yuhaafidzuun”.
Para ulama tafsir ketika
menyingkap rahasia ayat ini mengatakan bahwa itu menunjukkan pentingnya shalat.
Bahwa shalat merupakan barometer ibadah-ibadah yang lain. Bila shalat seseorang
baik, maka bisa dipastikan ibadah-ibadah yang lain akan ikut baik. Sebaliknya
bila shalat seseorang tidak baik, maka bisa dipastikan ibadah-ibadah yang lain
tidak akan baik. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar