Rembug
Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Bima yang mengambil tema
"Kita Sukseskan Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting" Rabu
(17/6) yang berlangsung di Aula kantor Bupati Bima yang mengundang 77 peserta
dari perangkat daerah terkait dipandu oleh Kepala Bidang Perencanaan Sosial
Budaya Bappeda Raani Wahyuni, ST, MT, M.Sc.
Pada
rembug yang juga dihadiri Asisten I Setda H. Putarman SE, Kadis Kesehatan Dr.
H. Ganis Kristanto dan Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan S.Pd
tersebut, Asisten II yang juga Pelaksana Tugas Kepala Bappeda kabupaten Bima
Ir. H. Nurdin membuka rembug sekaligus memaparkan materi percepatan pencegahan
stunting dan upaya konvergensi dalam kerangka kebijakan daerah.
Dihadapan
para kepala OPD terkait, camat dan para kepala desa, Nurdin mengemukakan,
Kabupaten Bima merupakan salah satu dari 160 daerah prioritas penanganan
stunting oleh Setwapres tahun 2019.
Menurutnya,
"mengacu pada data yang ada, prevalensi balita stunting sepanjang tahun
2013 hingga 2018 mengalami penurunan 8,79 persen. Ditambahkannya, beberapa
faktor lain yang berpengaruh adalah jumlah kasus gizi buruk, kematian ibu dan
bayi.
Narasumber
lainnya Kepala Dikes Kabupaten Bima dr. H. Ganis K memaparkan materi program
konvergensi penurunan stunting.
Dikatakan Ganis, jumlah balita berat bawah normal di Kabupaten Bima
mencapai 13.095 anak dan balita stunting
14.360 anak.
"Faktor
determinan penyebab masalah gizi di Kabupaten Bima berdasarkan hasil verifikasi
lapangan antara lain kepemilikan JKN/BPJS yang mencapai 47,3%, akses air bersih
tingkat rumah tangga, riwayat balita menderita kecacingan, kepemilikan jamban
sehat, riwayat imunisasi dasar lengkap, keluarga merokok, riwayat penyakit KEK
pada ibu hamil dan riwayat penyakit penyerta" Tandasnya.
Pada
kesempatan tersebut juga dilakukan penanda tanganan komitmen penurunan angka
stunting oleh para peserta rembug. (KIM
WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar