"Pokja
diharapkan mampu menyusun program strategis yang mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat di dalam pengelolaan infrastruktur sanitasi".
Demikian
salah satu poin arahan Asisten II Setda
Kabupaten Bima yang juga Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Ir. H. Nurdin
pada Kick off Meeting (pertemuan persiapan) pelaksanaan Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kabupaten Bima Jumat (19/6) di ruang
Rapat Bidang Perencanaan Sosial Budaya Bappeda.
Pada
pertemuan yang dipandu oleh Kabid Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya
Bappeda Raani Wahyuni, ST, MT, M.Sc tersebut,
H. Nurdin berharap, Tim Kelompok Kerja (Pokja) yang dibentuk segera
menyusun rencana kegiatan tahunan dengan mengacu kepada surat yang diterbitkan
oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai acuan untuk melakukan review aksi daerah
perencanaan program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Koordinator
PPSP Provinsi NTB Mahman SE mengatakan,
dalam upaya percepatan pembangunan sanitasi permukiman, pemerintah telah menyatukan semua Kelompok
kerja Pokja yang ada ke dalam satu Pokja
yaitu Perumahan, Permukiman, Air
minum dan Sanitasi (PPAS).
Menurutnya,
keberadaan Pokja di tingkat kabupaten/kota sangat strategis sebagai wadah
koordinasi, sinkronisasi dan kolaborasi antar stakeholder dan antar sektor.
"Oleh karena itu, diperlukan penguatan kapasitas Pokja dalam mengawal
proses pembangunan sanitasi". Jelasnya.
Untuk
mendukung upaya tersebut pelaksanaan kick-off sebagai salah satu tahapan
pelaksanaan PPSP di Kabupaten Bima ditujukan untuk menyamakan persepsi tentang
arah kebijakan pembangunan sanitasi baik di tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten.
PPSP
ini akan mendorong Pokja untuk dapat melaksanakan penyusunan strategi sanitasi
sesuai arahan RPJMN 2020-2024, di samping tersosialisasinya target sanitasi
layak dan aman yang telah ditetapkan oleh Pokja provinsi.
Aspek
lain yang diharapkan pada pertemuan tersebut adalah tersosialisasinya capaian
dan target persampahan Kabupaten Bima berdasarkan Kebijakan strategi daerah
(JAKSTRADA). Disamping pada saat yang sama Pokja dapat menyusun rencana kerja
tahunan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan bidang sanitasi.
"Langkah
ini juga penting dalam menyelaraskan indikator pembangunan sanitasi, selain data dan target akses sanitasi untuk
kurun waktu 2020 hingga 2024 mendatang". Terang mantan Konsultan Ekonomi
Lokal GTZ NTB ini.
Kick
off diikuti 20 peserta dari instansi terkait yaitu Bappeda, Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Fasilitator
Provinsi PPSP dan pendamping Pokja AMPL Kabupaten Bima. Pertemuan tersebut menghadirkan tiga
narasumber Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup dan
fasilitator provinsi PPSP implementasi SKK Kabupaten Bima. (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar