Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi melalui Pusat Pengembangan, Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Kewarganegaraan serta Ilmu Pengetahuan Sosial Selasa (21/9)
menggelar Simposium Guru Penggerak bagi Wilayah Kabupaten Bima, dengan tema
“Sinergitas Guru Penggerak Dengan Pemerintah Daerah Dalam Proses Transformasi
Pendidikan” di Ballroom Hotel Camelia Kota Bima.
Bupati
Bima Hj Indah Dhamayanti Putri SE didampingi kepala Dinas Dikbudpora kabupaten
Bima Zainudin S.Sos, MM dan Koordinator Guru Penggerak Mujiono Haryanto
menghadiri dan memberikan arahan kepada 64 peserta yang terdiri dari 48 guru
penggerak, 10 pendamping dan 6 Peserta Dikbudpora Provinsi dan Kabupaten Bima.
Sesaat tiba di tempat simposium, Bupati Bima disambut tarian tradisional Bima
dari para guru peserta pelatihan guru penggerak.
Bupati
dalam arahannya mengatakan, Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) yang masih
tergolong rendah menjadi salah satu tantangan Kabupaten Bima dalam
peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM). Karena itu kata Bupati,
kehadiran guru penggerak memiliki arti penting dalam membangun kemandirian anak
didik.
“Saya
bangga karena guru penggerak bukan diangkat, tetapi dipilih dan diseleksi
dengan baik. Artinya, para peserta memiliki kompetensi sumber daya manusia yang
bisa diandalkan. Untuk terpilih mengikuti pelatihan agar bisa menjadi penggerak
tentu tidak mudah, dan memerlukan kerja keras”.
Pemerintah
kabupaten Bima memberikan apresiasi kegiatan Kementerian Kebudayaan dan Ristek
ini sebagai sentuhan langsung dalam
meningkatkan kompetensi SDM tenaga pendidik mengingat cakupan
wilayah yang cukup luas dengan
191 desa masih sangat kekurangan guru ASN.
“Mudah-mudahan,
kehadiran guru penggerak akan mampu memotivasi guru yang lain dan menunjukkan
kemandirian bagi anak didik sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah”. Imbuh
Bupati.
Sebelumnya,
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga kabupaten Bima Zunaidin , S.Sos,
M.M dalam pengantarnya mengemukakan, guru penggerak adalah pemimpin
pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem
pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid.
Guru
Penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya
serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila.
Program
ini merupakan upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila.
“Dalam
prakteknya, kegiatan ini berfokus pada
pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi
literasi dan numerasi serta karakter
yang diawali dengan SDM kepala sekolah dan guru yang unggul”. Terang Zunaidin.
Sementara
itu, Koordinator Guru Penggerak Mujiono Haryanto mengemukakan, dengan
berakhirnya penyelenggaraan Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan selama 9
bulan ini, diharapkan mampu
berkontribusi dalam transformasi pendidikan di sekolah dan di daerah yang perlu
dijembatani oleh para stakeholder pendidikan di daerah terutama Pemerintah
Daerah melalui Dinas Pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar