Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Senin, 20 September 2021

Guru Penggerak Berperan Membangun Kemandirian Anak Didik

 


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi melalui Pusat Pengembangan,  Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan serta Ilmu Pengetahuan Sosial Selasa (21/9) menggelar Simposium Guru Penggerak bagi Wilayah Kabupaten Bima, dengan tema “Sinergitas Guru Penggerak Dengan Pemerintah Daerah Dalam Proses Transformasi Pendidikan” di Ballroom Hotel Camelia Kota Bima.


 

Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri SE didampingi kepala Dinas Dikbudpora kabupaten Bima Zainudin S.Sos, MM dan Koordinator Guru Penggerak Mujiono Haryanto menghadiri dan memberikan arahan kepada 64 peserta yang terdiri dari 48 guru penggerak, 10 pendamping dan 6 Peserta Dikbudpora Provinsi dan Kabupaten Bima. Sesaat tiba di tempat simposium, Bupati Bima disambut tarian tradisional Bima dari para guru peserta pelatihan guru penggerak.



Bupati dalam arahannya mengatakan, Indeks Pembangunan  Manusia (IPM) yang masih  tergolong rendah menjadi salah satu tantangan Kabupaten Bima dalam peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM). Karena itu kata Bupati, kehadiran guru penggerak memiliki arti penting dalam membangun kemandirian anak didik.

       

“Saya bangga karena guru penggerak bukan diangkat, tetapi dipilih dan diseleksi dengan baik. Artinya, para peserta memiliki kompetensi sumber daya manusia yang bisa diandalkan. Untuk terpilih mengikuti pelatihan agar bisa menjadi penggerak tentu  tidak mudah,  dan memerlukan kerja keras”. 

       

Pemerintah kabupaten Bima memberikan apresiasi kegiatan Kementerian Kebudayaan dan Ristek ini sebagai sentuhan langsung  dalam meningkatkan kompetensi SDM tenaga pendidik mengingat  cakupan  wilayah yang cukup luas dengan  191 desa masih sangat kekurangan guru ASN. 

 

“Mudah-mudahan, kehadiran guru penggerak akan mampu memotivasi guru yang lain dan menunjukkan kemandirian bagi anak didik sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah”. Imbuh Bupati.

       

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga kabupaten Bima Zunaidin , S.Sos, M.M dalam pengantarnya mengemukakan, guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid.

 

Guru Penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

       

Program ini merupakan upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

 


“Dalam prakteknya, kegiatan ini  berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi dan numerasi  serta karakter yang diawali dengan SDM kepala sekolah dan guru yang unggul”. Terang Zunaidin.

       

Sementara itu, Koordinator Guru Penggerak Mujiono Haryanto mengemukakan, dengan berakhirnya penyelenggaraan Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan selama 9 bulan ini,  diharapkan mampu berkontribusi dalam transformasi pendidikan di sekolah dan di daerah yang perlu dijembatani oleh para stakeholder pendidikan di daerah terutama Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan.

 

Para guru penggerak diharapkan dapat berkiprah dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam melakukan transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila sebagaimana tertuang dalam tujuan dari program PGP. Guru Penggerak juga perlu melakukan konsolidasi dalam menyusun  rencana strategis dalam rangka mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Terangnya. (KIM WAWO)

0 komentar:

Posting Komentar