Forum Inspirasi NTB yang merupakan kerjasama Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Untuk Kesejahteraan (KOMPAK), Pemerintah Provinsi NTB, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal dan Pemerintah Australia berlangsung Rabu (15/12/2021) di Ballroom Prime Hotel Mataram.
Event ini mengusung tema "Sinergi
Multipihak dalam Penurunan Kemiskinan Mewujudkan NTB Gemilang", dibuka
secara resmi oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd.
Narasumber lain yang tampil pada sesi Talkshow
yaitu Bupati KLU H. Djohan Syamsu SH, Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany S.Pd,
M.Pd dan Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Drs. Pungky
Sumadi, MCP, Ph.D.
Forum tersebut menampilkan beberapa sesi
antara lain Sesi Belanja Program berupa
presentasi secara singkat tentang inovasi yang telah dihasilkan. Sesi ini
menampilkan empat narasumber yaitu Dana Insentif Desa dari Kabupaten Bima, Sistem Informasi Desa dari Desa Rarang
Selatan-Lombok Timur, Layanan Adminduk Berbasis Kewenangan Desa dari Desa Muer
Sumbawa, Desa Wisata dan Keperantaraan
Pasar Desa Bayan-Lombok Utara.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi Talkshow
untuk menggali informasi terkait kebijakan yang telah dibuat oleh Kepala Daerah
untuk mendukung pelaksanaan model dan visi keberlanjutan serta replikasi.
Kepada Bupati Bima, moderator menggali informasi yang mendasari
penetapan kebijakan pemberian dana insentif kepada desa, efektivitas dan dampak
serta isu kinerja desa yang sudah diadopsi dan di replikasi ke berbagai wilayah
bahkan menjadi instrumen kebijakan nasional.
"Ke depan apa yang akan dilakukan
Kabupaten Bima agar tetap terbangun sinergi yang kuat antara kabupaten dan
desa. Tanya Putri yang menjadi moderator talkshow tersebut.
"Program Dinda ini sebagian kecil dari
upaya kami untuk memberikan semangat kepada pemerintah desa. Disamping itu
keterbukaan informasi publik sangat diperlukan oleh pemerintah desa mengingat
masih adanya kendala yang dihadapi yaitu masih adanya keengganan untuk
menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat apa yang direncanakan,
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan bersama". Terang Bupati.
Tentunya ini semua dalam rangka mengedukasi
pemerintah desa bahwa mereka tidak berdiri sendiri tanpa adanya koordinasi
dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten. "Itulah sebabnya dalam
pemberian reward dana insentif desa ini,
pemerintah kecamatan dilibatkan untuk menilai dan mengevaluasi penilaian
inovasi Dinda.
Oleh karena itu kami terus menggelorakan
Dinda ini agar tidak melihat jauh dekatnya desa yang ada tetapi melihat
kesempatan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan desa. Alhamdulillah selain peran dari OPD, yang terutama dalam pendampingan yang dilakukan
oleh KOMPAK. Dengan kebersamaan apapun masalah akan bisa ditangani
bersama". Tutup Bupati.
0 komentar:
Posting Komentar