KM LENGGE,- Kementerian Komunikasi dan Informatika bersiap membuka peluang beasiswa nongelar untuk 25 ribu anak bangsa melalui Digital Talent Scholarship 2019. Program itu sudah dibuka pendaftarannya mulai 15 April 2019 lalu.
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan Program Digital Talent Scholarship bertujuan mengembangkan pengetahuan, meningkatkan keterampilan serta kompetensi generasi muda agar bisa bersaing di kancah global.
“Pemerintah mengambil posisi untuk segera mungkin meningkatkan skill dan kompetensi, jadi bukan hanya pengetahuan, karena kalau pengetahuan bisa kuliah dengan gelar sarjana S1 dan S2, tapi kalau skill dan kompetensi, anak bangsa kita harus dilatih mempunyai skill dan kompetensi khusus di bidang teknologi,” kata Menteri Rudiantara saat menjadi narasumber di Program Acara Indonesia Bicara, di TVRI Nasional, Jakarta, Senin, (25/02/2019) malam.
Mengenai keterampilan dan kompetensi yang dikembangkan dalam program itu, Menteri Rudiantara menyatakan pelatihan teknis meliputi bidang artificial intelligence, big data analytics, cloud computing, internet of things, cyber security, kebijakan digital, machine learning, programming, coding, desain grafis dan animasi.
Menurut Menteri Rudiantara, Program Digital Talent merupakan upaya pemerintah menyiapkan talenta yang terampil agar Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025.
Pada tahun 2018 Kementerian Kominfo melakukan pilot project program Digital Talent Scholarship dengan memberikan beasiswa pelatigan kepada 1.000 orang. Menteri Rudiantara mengatakan antusiasme anak muda Indonesia untuk mengikuti program tersebut tinggi, terbukti dari jumlah pendaftar mencapai 46 ribu.
“Tahun 2018 memang hanya 1000 peserta yang Kominfo terima, karena kita batasi usia, boleh dari lulusan SMK, TI, lulusan D3 dan S1 yang usianya kita batasi hanya maksimal 29 tahun. Sekarang tahun 2019 ini, kita targetkan 25 ribu talenta, dan proses pendaftarannya melalui online di 25 kota dari 20 provinsi,” ucap Menteri Rudiantara.
Menteri Kominfo menjelaskan, ada tiga level yang menjadi tantangan untuk generasi muda Indonesia melalui Program Digital Talent Scholarship 2019, yaitu level teknisi, enginer dan chief. Melalui tiga level tersebut, Menteri Rudiantara berharap talenta Indonesia lebih giat bersaing khususnya di ASEAN.
“Kita masih kurang (SDM), karenanya beberapa unicorn yang besar itu justru mengambilnya dari luar negeri yaitu biasanya ke India atau ke Tiongkok. Namun kita punya keuntungan jumlah penduduk terutama generasi muda kita banyak, masa kita harus dari luar terus, setidaknya untuk level teknisi,” kata Menteri Rudiantara.
Menteri Kominfo mengatakan, sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2030 nanti Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta digital talent atau kurang lebih sekitar 600 ribu per tahun untuk berbagai level tersebut. Khusus untuk level chief diutamakan bagi start up yang selalu didorong oleh pemerintah.
“Jadi kalau dibandingkan dengan tahun 2019 sekarang ini, Kominfo merekrut sebanyak 25 ribu itu jauh daripada kebutuhan kita, tapi setidaknya kita harus mulai terlebih dahulu dalam mengembangkan sumber daya manusia Indonesia di bidang teknologi dan digital ini,” ucap Menteri Rudiantara. (KOMINFO/galank)
0 komentar:
Posting Komentar