Bupati
Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE saat melakukan Launching Sekolah Ramah Anak
dan Serah Terima rehab Ruang Kelas Bantuan Program Promosi Prakarsa Masyarakat
Sipil untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas di Indonesia (Pro-InQluEd)
Kerjasama Pemerintah Kabupaten Bima dengan Perkumpulan Solidaritas Untuk
Demokrasi (SOLUD), YAPPIKA – ActionAid (YAA)
dan PENNYAPPEAL yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Komitmen
Bersama Sekolah Ramah Anak Kamis (24/6)
di SDN Sanolo Kecamatan Bolo.
“Kita
harus terus menciptakan ruang kebahagiaan bagi anak, karena di tangan merekalah
masa depan bangsa ini berada. Kita menyadari ada banyak fakta dimana kekerasan
terhadap perempuan dan anak masih sering terjadi dan kita masih berhadapan
dengan kekerasan yang menjadi keprihatinan
serta harus dilawan bersama. Namun di sisi lain kita juga harus mempertahankan prestasi
dimana pada tahun 2019 lalu dimana Kabupaten Bima berhasil meraih prestasi
Kabupaten Layak Anak Tingkat Nasional” kata Ummi Dinda sapaan Bupati.
“Ini
adalah rahmat bagi masyarakat desa Sanolo yang harus dijaga sehingga akan tumbuh sumber daya manusia yang
bisa diandalkan untuk membangun daerah. Dukungan dan pendampingan di kabupaten
Bima diharapkan terus berlanjut dimana sekolah lain yang membutuhkan juga
diharapkan bisa merasakan manfaatnya”. Harap Bupati.
Sebelumnya,
Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos, M.Ap dalam
laporannya mengungkapkan, pada tahun 2019, Kabupaten Bima mendapatkan penghargaan Madya Kabupaten Layak
Anak (KLA) tingkat nasional.
“Di
tingkat daerah, sejumlah pembenahan pun telah dilakukan antara lain dengan
menetapkan 48 sekolah ramah anak pada 25 SD, 15 SMP dan 8 SMA Se-kabupaten Bima,”jelasnya
Disamping
itu dengan terbitnya Peraturan Bupati Nomor 11 tahun 2019 tentang Gerakan
Literasi Kabupaten Bima telah mendorong berbagai pihak dalam pembudayaan dan
pengembangan literasi masyarakat dan keluarga.
Demikian
halnya dalam upaya mewujudkan pendidikan inklusif di Kabupaten Bima, sejak
tahun 2018 hingga 2021 telah bermitra dengan Perkumpulan SOLUD melalui pada 10
SD Negeri di kabupaten Bima antara lain di kecamatan bolo woha Ambalawi”. Terang H. Fahrudin.
Koordinator
Nasional YAPPIKA – ActionAid Rahmat Munawir dalam pengantarnya memaparkan,
hingga tahun 2028, YAPPIKA mendorong
inisiatif lokal, baik di tingkat daerah maupun komunitas bagi pelayanan publik yang inklusif dan
responsif gender.
Hal
ini didasari data bahwa di seluruh uIndonesia terdapat 240 ribu ruang kelas
yang berada dalam kondisi rusak dan ini berarti bahwa 6 dari 10 siswa berada dalam bahaya. Demikian halnya
di kabupaten terdapat 30 persen infrastruktur
sekolah yang perlu dibenahi”. Dengan
Demikian, upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bima diharapkan bagaimana mengatasi persoalan
infrastruktur yang tidak aman dan bida
menimbulkan bahaya”.
Fokus
dukungan berikutnya dari YAPPIKA adalah membantu organisasi masyarakat sipil di
Indonesia untuk meningkatkan kapasitas organisasi dan keuangan serta mendorong kebebasan
berserikat, toleransi, aksi kemanusiaan dan ketangguhan menghadapi
bencana. Jelasnya.
Koordinator
Nasional YAPPIKA – ActionAid Rahmat Munawir maupun Direktur SOLUD Dedy Mawardi
menyampaikan terima kasih kepada seluruh perangkat daerah terkait antara lain
Bappeda dan DP3AP2KB yang ikut membantu
dan DPRD atas kebijakan penganggaran
pada OPD untuk mendukung kesiapan
Kabupaten Bima menuju Kabupaten Layak Anak (KLA).
Dihadapan
Para Kepala Desa dan Kepala Sekolah Se-Kecamatan Bolo, Bupati menyampaikan
terima kasih kepasa SOLUD dan YAPPIKA
yang telah mendukung rehab SDN
Sanolo.
Turut
hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima Ilham
Yusuf SH, Pelaksana Tugas Kepala Bappeda
H. Fahrudin S.Sos, M.Ap, Kadis Dikbudpora Zainudin S.Sos, MM, Kepala DP3AP2KB
Drs. Syahrul, Camat Bolo Mardianah SH, Camat Woha Irfan DJ SH, (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar