KM. LENGGE WAWO,- Beberapa orang pedagang bakulan yang biasa berjualan di seputaran kecamatan Wawo mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap usaha mereka,mereka berharap Pemkab Bima bias memeberikan bantuan modal kepada mereka.
Pembuat kue
kacang tumbuh, kacang sapu, dan kue basah, Siti Asisyah, dari Desa Maria Utara mengaku,
usaha yang ditekuninya sudah belasan tahun, tetapi tidak berkembang sebagaimana
yang diharapkan karena hasil yang diperoleh hanya cukup untuk makan dan
berkutat pada hasil penjualan saja, sedangkan untuk penambahan modal tidak
mencukupi.
Dua tahun
lalu, kata dia, pernah dijanjikan oleh aparat desa setempat untuk mendapatkan
modal usaha, tetapi hanya nama saja yang dicatat, tetapi uangnya tidak mereka
dapatkan sehingga usaha mereka banyak yang gulung tikar, dan mulai merangkak
lagi menggunakan modal sendiri yang pas pasan.
Bukan itu
saja, kata dia, usulan untuk mendapatkan bantuan dari Badan Amil Zakat Daerah
(Bazda) Kabupaten Bima hanya mencatat pengelola kios-kios yang sudah mapan,
sementara usaha bakulan dan kecil-kecilan kurang diperhatikan. “Kita minta ada
dana bantuan dari Bazda untuk pengembangan usaha kecil yang benar-benar ada dan
bukan rekayasa belaka,” ujarnya kepada kru KM.Lengge Wawo di Desa Maria Utara,
Kamis (3/10).
Hal senada
dikemukakan warga lain, Zaenab dan Mariam. Mereka berharap ada perhatian khusus
bagi peningkatan ekonomi masyarakat, terutama yang sudah memiliki usaha kecil,
tetapi masih membutuhkan modal usaha. Mereka mencontohkan ada rombong untuk
penjualan kue bagi pedagang bakulan dan usaha kecil. Semangat mereka untuk
meningkatkan usaha cukup tinggi, tetapi untuk mendapatkan penambahan modal
sangat sulit diperoleh. Apalagi, mereka tidak bisa membuat proposal maupun
usulan.
“Tentu ini perlu ada kepedulian kepala desa
dan anggota DPRD Kabupaten Bima. Selama ini mereka sibuk dengan urusan
sendiri-sendiri kurang memerhatikan nasib rakyat yang sedang kesusahan,” kata
Zaenab yang diamini rekannya di Desa Maria Utara, Kamis. (Galank)
0 komentar:
Posting Komentar