KM. LENGGE WAWO,- Hawa udara yang panas
biasanya menandai terjadinya pergantian musim. Meski musimnya sedang musim
hujan tetapi terkadang karena faktor kondisi alam, bisa saja terjadi hawa udara
yang terasa panas. Kondisi itu tidak saja mengganggu orang yang sedang
beraktivitas, namun orang yang hendak tidur pun mengalami hal yang sama.
Umumnya kaum pria lebih mudah menyesuaikan diri dibandingkan kaum wanita.
Mungkin dikarenakan berbagai faktor yang membuat wanita tidak mudah beradaptasi
dalam hal ini.
Sebenarnya tubuh kita
juga menghasilkan panas. Sumber utama panas ini diperoleh dari hasil pembakaran
bahan makanan di dalam tubuh. Organ tubuh yang membawa reaksi kimia panas
terbesar diantaranya adalah jantung, otak dan berbagai kelenjar endokrin.
Menurut Dr. A.C Guyton dalam The Functions of The Human Body, suhu organ-organ
tersebut kira-kira satu derajat lebih tinggi dari kebanyakan jaringan yang juga
menghasilkan panas.
Otot kerangka juga
menghasilkan panas, meski dalam keadaan istirahat. Namun otot akan menjadi
lebih panas manakala digunakan untuk beraktivitas atau pergerakan badan seperti
bekerja dan berolahraga. Itu sebabnya mengapa ketika dalam cuaca dingin kita
dituntut untuk lebih banyak bergerak. Dengan pergerakan, maka tubuh akan
memberikan reaksi terhadap otot untuk memanaskan diri.
Memanaskan tubuh juga
bisa dilakukan dengan cara berjemur di bawah sinar matahari. Selain itu juga
dapat dilakukan dengan mendekati sumber perapian. Kalau hawa terasa dingin
kedua cara tersebut sering dilakukan oleh orang terutama mereka yang tinggal di
daerah pegunungan.
Tetapi tubuh kita pun
bisa kehilangan panas. Panas dari tubuh yang terbuka atau telanjang hilang oleh
adanya konduksi. Kebanyakan hilangnya ke udara, sebagian ke perabot yang ada di
sekeliling dan sebagian lagi ke lantai. Makin dingin udara yang dirasakan maka
panas yang hilang dari tubuh pun akan semakin besar. Udara yang bergerak cepat
membawa panas lebih banyak dari aliran udara lambat.
Bila terasa hawa
dingin menusuk dan tubuh mulai kedinginan, bergerak adalah hal yang paling baik
untuk memperoleh panas tubuh yang hilang. Pada waktu tidur orang mempergunakan
selimut tebal untuk menghindari hilangnya panas tubuh.
Sebaliknya, hawa
panas yang mendera dalam keseharian pun akan membuat orang repot juga
dibuatnya. Tak bisa dipungkiri jika sebagian orang akan mempergunakan berbagai
cara untuk mengusir rasa panas tersebut. Tips kali ini adalah berkaitan dengan
hawa udara yang panas dan bikin gerah.
Hawa panas akan
terasa menjadi segar ketika ada angin bertiup. Angin dari sebuah kipas akan
menyejukkan badan pada hari yang panas. Demikian pula ruangan yang ber-AC
menjadi terasa sejuk. Bila kita merasa gerah dan tidak mendapat kesejukan,
biasanya tubuh mengeluarkan keringat. Hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk
membuang kegerahan itu. Banyak minum air dingin juga akan mengurangi rasa gerah
akibat hawa udara yang panas.
Pakaian yang kita
kenakan turut mempengaruhi panas tidaknya hawa udara. Jika hawa udara terasa
panas, maka otomatis pakaian yang digunakan adalah pakaian yang sifatnya
menyejukkan, longgar dan terbuat dari bahan yang tipis. Begitu pula jika hawa
terasa dingin maka otomatis orang akan mencari pakaian yang tebal untuk
menghindari terjadinya kedinginan. Seperti yang sering kita lihat di daerah
kutub atau negara dengan empat musim. Rata-rata mereka yang bermukim di sana memiliki pakaian
tebal yang terbuat dari kulit binatang. Pakaian ini tentu saja digunakan ketika
musim dingin tiba.
Setiap orang
mempunyai cara yang berbeda dalam merespon panasnya hawa udara. Ada yang tahan dan cepat
menyesuaikan diri, namun banyak pula yang tidak betah sehingga mencari cara
untuk sekedar memperoleh kesejukan. Ada
yang kipas-kipas, keluar ruangan, duduk di lantai keramik, bahkan ada yang
sengaja masuk ke ruang ber AC sampai tidak merasa kegerahan lagi.
Di bawah ini ada
beberapa tips yang bisa dilakukan agar tubuh tetap sejuk walaupun hawa udara
panas menyengat, antara lain :
- Gunakan pakaian dengan bahan yang tipis dan longgar serta tidak menyerap panas.
- Perbanyak minum air yang segar dan menyejukkan
- Jaga agar tubuh tetap segar dan tidak loyo, agar lebih mudah menyesuaikan diri
- Makan yang tidak terlalu banyak agar tidak memberatkan proses pencernaan
- Biarkan lebih banyak udara yang bergerak di sekitar kita
- Jika di dalam ruangan, usahakan sesering mungkin menghirup udara bebas di luar
- Berada di bawah pohon yang rindang pada siang hari akan lebih menyejukkan
- Hindari segala sesuatu yang memantulkan sinar
- Berlibur ke daerah pegunungan yang berhawa dingin
0 komentar:
Posting Komentar