Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila (HKP) Tingkat Kabupaten
Bima yang diselenggarakan di halaman kantor Bupati Bima pada hari Selasa (
1/10) berlangsung hikmad. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekda, Staf Ahli, Asisten,
Kabag Lingkup Setda Bima, Para Kepala OPD / Badan / Kantor/ Lingkup Pemerintah
Kabupaten Bima, para camat serta seluruh staf.
Peringatan HKP dipimpin oleh Wakil Bupati Bima
Dahlan M.Noer. Dalam amanatnya mengatakan, peringatan Hari Kesaktian
Pacasila ( HKP) dilaksanakan untuk membangun masyarakat berkarakter mulia serta
memiliki kesanggupan mewujudkan Indonesia yang maju dan bahagia, serta kerja
keras berlandaskan Pancasila.
Mengusung tema "Pancasila Sebagai Dasar
Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia”. Sehingga Pancasila
merupakan sumber nilai jati diri bangsa sekaligus fondasi negara kita. “Sebagai
falsafah negara, Pancasila menjadi acuan kita dalam mewujudkan Indonesia yang
adil, makmur, dan sejahtera,” terangnya.
Salah satu fenomena dalam era Globalisasi adalah terjadinya lintas batas nilai-nilai antar bangsa bahkan antar komunitas atau kelompok-kelompok masyarakat yang lebih kecil. Di antara nilai atau faham yang melintas-batas itu adalah radikalisme.
Sudah tentu radikalisme dan faham sejenis
lainnya sangatlah bertentangan dengan Pancasila yang sangat menghormati dan
menghargai kebhinekaan. Untuk itu, kita harus bersyukur dan terus memperkuat
Pancasila yang telah menunjukkan dan memungkinkan kita hidup berdampingan
secara damai, harmonis dan penuh toleransi dengan siapa saja yang berbeda latar
belakang agama, suku, ras, adat istiadat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Ia mengatakan kita ingin membangun bangsa yang berperadaban
unggul, yang salah satu cirinya adalah bangsa yang mampu menunjukkan karakter
dan jati dirinya, tanpa harus kehilangan kesempatan dan kemampuan berinteraksi
dengan bangsa-bangsa lain, sekaligus mampu mengaktualisasikan makna yang
dikandungnya sesuai dengan perkembangan zaman.
Dengan demikian, Pancasila menjadi sistem nilai
yang hidup. Maka dari itu , kita harus terus-menerus menumbuhkembangkan
Nilai-nilai Pancasila kepada semua generasi, utamanya para generasi penerus
bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Dalam konteks ini, pendidikan merupakan
sistem yang bisa melakukannya secara efektif, karena melalui sistem pendidikan,
penggalian, penanaman, pengembangan dan pengamalan nilai Pancasila dapat
dilakukan secara sistemik, sistematik dan secara masif.
Pada tahun 2019 ini merupakan tahun politik. Jangan sampai ASN mencoba-coba ikut bermain politik secara terang-terangan dalam melakukan kampanye. “Nanti saja saat di bilik suara baru gunakan hak pilih sesuai dengan pilihan,” kata Wakil Bupati.
ASN dilarang mengikuti kampanye dan wajib fokus dengan tugasnya sebagai pelayan masyarakat. “Jangan ciderai jabatan dengan ikut terlibat politik praktis. Larangan ASN untuk tidak ikut berpolitik praktis diatur undang- undang, juga Peraturan Pemerintah baik tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil maupun tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. ini untuk menghindari adanya persepsi buruk publik terhadap netralitas ASN.
"ASN itu dapat memposisikan diri dengan
tepat. Jangan sampai melakukan tindakan yang bisa diasosiasikan berpihak,
Apabila ada ASN yang coba – coba melibatkan diri dalam Politik Praktis maka
kami selaku kepala daerah tidak segan – segan memberikan sanksi yang berat
terhadap ASN tersebut, laksanakanlah
Tugas pokok dan Fungsinya sebagai ASN dalam rangka memberikan layanan kepada
masyarakat,” tegas Dahlan. (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar