Sebanyak
30 orang peserta yang berasal dari desa Renda, Ngali, Kalampa, Dadibou dan
Sangiang Wera mengikuti Pelatihan para Pelatih (Training of Trainer/ToT)
Sekolah Rintisan Perempuan untuk Perubahan (La Rimpu).
Kegiatan
ini merupakan kerjasama antara Bappeda Kabupaten Bima dengan La Rimpu dan
berlangsung selama dua hari Senin - Selasa (9-10) di Ruang Rapat Kantor Bupati
Bima.
TOT
dibuka secara resmi oleh Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE. Dalam
sambutannya, Bupati mengharapkan
kegiatan ini dapat membawa dampak positif terutama bagi masyarakat di desa.
"TOT
diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perdamaian yang berasal
dari insiasi internal masyarakat".
Disamping
itu, setiap perempuan menguatkan
kapasitas dirinya sehingga dapat menjadi agen perubahan di lingkungnya
masing-masing". Ajak Bupati.
Pada
sesi pembahasan materi, Kabid Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya Bappeda
Kabupaten Bima Raani Wahyuni, ST , MT, M.Sc yang memaparkan peran pemerintah
dalam gerakan perempuan dan perdamaian, berbagai agenda dan dukungan terhadap
pengarusutamaan gender di Kabupaten Bima.
"Komitmen
pemerintah terlihat jelas pada arah penguatan program yang sensitif gender di
masing-masing dinas teknis". Ungkapnya.
Narasumber
berikutnya, Direktur La Rimpu Dr. Atun Wardatun menjelaskan peran perempuan
sebagai agen perdamaian, La Rimpu dan filososi manggawo dan marimpa.
Sementara
itu Dr. Atun menyebutkan bahwa perdamaian dan perubahan di masyarakat tidak
harus saling menunggu.
"Masyarakat
terutama kita yang ada di ruangan ini harus mampu menempatkan dirinya sebagai
subjek, tidak menunggu pemerintah. Sebaliknya juga pemerintah harus memiliki
spirit yang sama, sebagai pelaku atau subjek utama". Urai akademisi UIN
Mataram ini.
Selain
kedua pemateri tersebut, narasumber lainnya yang hadir pada kesempatan tersebut
yaitu Kasubag Perencanaan dan Program DP3AP2KB Kabupaten Bima Safriatna Ach yang mengulas topik Pembedayaan
perempuan dan aplikasi SIMAWAR. (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar