Mengantisipasi pergantian
musin kemarau ke musim hujan, sebanyak 40 peserta mengikuti Rapat Koordinasi
Penanggulangan Bencana tingkat kabupaten Bima. Kegiatan ini menyikapi potensi bencana banjir
dan upaya penanggulangan bencana terpadu, Senin (2/12) di ruang rapat Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima.
Wakil Bupati Bima Drs. H.
Dahlan M. Noer dalam arahannya mengungkapkan, =Kabupaten Bima merupakan salah
satu dari 136 kabupaten di Indonesia
yang beresiko tinggi terhadap terjadinya bencana alam oleh karena itu perlu
gerak cepat. Bahkan terdapat 11 dari 13 potensi bencana ada di Kabupaten Bima.
“Maka perlu perhatian
serius bagi semua pihak khususnya bencana banjir yang setiap tahun melanda
beberapa kecamatan. Selain peran BPBD, dirinya mengharapkan dukungan dan gerak
cepat dari instansi terkait seperti TNI/Polri dan instansi terkait lainnya
dalam penanggulangan bencana di daerah,” kata Dahlan.
Sebelumnya, Kepala
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Aries
Munandar, ST, MT menyampaikan, penanggulangan bencana tujuanya menjamin
terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana terpadu,
terkoordinasi dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada
masyarakat dari ancaman, resiko dan dampak bencana.
“BPBD memiliki 3 fungsi
yaitu fungsi koordinasi: melakukan
koordinasi dengan perangkat daerah lainnya termasuk insransi vertikal, lembaga
usaha dan pihak lain yang diperlukan dalam penanggulangan bencana,” tutur Aries
Menurutnya, fungsi
lainnya pengelolaan sumber daya manusia, peralatan dan logistik dari perangkat
daerah lainnya yang diperlukan dalam penanganan keadaan darurat.
Disamping itu BPBD
memiliki fungsi pelaksana secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan perangkat daerah dan pemangku
kepentingan lain yang diperlukan dengan memperhatihan kebijakan penaggulangan
bencana. (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar