Wakil Bupati Bima (Wabup) Drs. H. Dahlan M. Noer mengatakan angka stunting di kabupaten Bima mengalami penurunan dari tahun 2019 sampai 2021. Hal ini menunjukkan pemerintah daerah melalui perangkat daerah terkait sangat serius menangani persoalan stunting dan menjadi prioritas pembangunan daerah, Rabu (14/7/2021) di aula kantor Bupati Bima.
“Ini
mengacu pada data hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-
PPGBM)," Kata Wabup kepada delapan orang tim konvergensi stunting yang
menilai kinerja percepatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi
sepanjang tahun 2020 di delapan Kabupaten di Provinsi NTB yang dimulai dari
Kabupaten Lombok Timur tanggal 5 Juli sampai dengan 15 Juli 2021.
Wabup
berharap dapat menyampaikan data dan informasi stunting sesuai kondisi capaian. Mudah-mudahan kerja keras jajaran Pemerintah
kabupaten Bima tahun ini bisa kembali mempertahankan gelar juara 1 seperti
tahun 2020 lalu”. Imbuh Dahlan.
Ketua
Tim Penilai Huailid, S.Sos,. M.Si dalam pengantarnya mengungkapkan, penilaian
kinerja stunting tahun 2021 ditujukan untuk mengukur tingkat
kinerja, memastikan akuntabilitas kinerja, mengevaluasi kinerja dan
mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi
penurunan stunting di masing-masing kabupaten.
“Melalui
forum ini, diharapkan Pemerintah Kabupaten mendapatkan umpan balik dan
pembelajaran dalam upaya meningkatkan konvergensi intervensi penurunan
stunting, semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja. Pada saat sama juga memiliki rencana kegiatan pelaksanaan
konvergensi yang implementatif untuk tahun berjalan dan tahun mendatang.
Aspek
lain yang diharapkan, pemerintah
provinsi memperoleh informasi yang memadai bagi penyusunan kegiatan
pendampingan atau pembinaan kabupaten yang lebih efektif berdasarkan kemajuan dan kebutuhan
daerah”. Jelas Huailid.
Kepala
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bima Tajudin SH, M.Si
mengatakan, ada banyak kegiatan yang dudah dijabarkan pemerintah desa melalui alokasi dana desa
bagi pencegahan stunting.
"Dana
tersebut seperti prioritas pembiayaan
Posyandu, insentif Kader Pembangunan Manusia (KPM), insentif kader Posyandu,
pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, anemia dan bayi balita
stunting". Urai Tajudin.
Sesi
berikutnya penjelasan dilakukan oleh Kepala Dinas DP3AP2KB, Drs. Syahrul, M.Si
dalam pemaparannya dijelaskan bahwa DP3AP2KB berperan dalam penguatan ketahanan
keluarga terutama di kegiatan Bina Keluarga Balita, dan PIC Remaja di masing
masing desa yang ada di lokus stunting.
Kemudian
selanjutnya melakukan tahapan wawancara peserta yang merupakan Tim Konvergensi
Pencegahan Stunting kabupaten (Kepala
Daerah, Sekretariat daerah, Dinas Kesehatan, DPMD, DP3AP2KB, Dinas Perkim,
Dinas Dikbudpora dan instansi terkait lainnya).
Tahapan
wawancara yang dipandu Kasubid sosial budaya dan pemerintahan Bappeda Kabupaten Bima Iman Ridwansyah,
ST tersebut berlangsung secara paralel.
Pada
Aksi #5 Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM) meliputi cakupan desa yang memiliki KPM dan
cakupan desa dengan kepastian dukungan biaya operasional KPM disampaikan oleh
Rahmawaty Sadatul Ummy, ST dari Kasi
Sosbud Dinas PMD Kab Bima. Pada Aksi 6 mencakup daftar data yang diprioritaskan
perbaikannya dan rencana perbaikan sistem manajemen data berdasarkan hasil
assessment system data dijelaskan oleh Tita Masitah, S.Gz, M.GZ Kasi Gizi
Masyarakat Dinas Kesehatan Kab Bima.
Sementara
itu, Aksi #7 mencakup hasil pengukuran sasaran berdasarkan hasil analisis data
stunting dan publikasi hasil analisis data stunting terkini secara berurutan
dijelaskan oleh Dinas Sosial Kab Bima, Dinas Dikbudpora Kab Bima, Camat Bolo,
Kepala Desa Leu, dan Koordinator PKH Bima.
Aksi #8 mencakup review terhadap capaian target output, serapan
anggaran, permasalahan atau kendala yang dihadapi, solusi dan simpulan pada
tahun berjalan atas program kegiatan yang jabarkan dijelaskan oleh Kepala Bappeda Kab Bima.
Tim yang dipimpin Huailid, S.Sos,. M.Si (Bappeda Provinsi NTB dan beranggotakan Taufiq Hari Suryanti, SKM (Bappeda Provinsi NTB), Dra. Baiq Nurhayati (BKKBN Provinsi NTB), M. Johansyah, S.Gz (Dikes Provinsi NTB), Ety Kurniawati, ST (DPMD Dukcapil NTB), Dr. Made Darawati (Politeknik Kesehatan Mataram) dan Denny Apriyanto, S.Gz (DPD Persagi NTB) melakukan penilaian kinerja Aksi #5 sampai dengan Aksi #8 Konvergensi Penurunan Stunting tingkat kabupaten Bima yang dipusatkan di aula kantor Bupati Bima. (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar