KM LENGGE WAWO,- Pasca memuntahkan abu vulkanik dan debu pasir
Jum’at (30/5) gunung api sangiang yang berada di Kecamatan Wera kurang lebih 30
km jaraknya dari kecamatan Wawo, hari sabtu hingga hari minggu (1/06) menimbulkan
mendung akibat ketutup debu vulaknik muntahan gunung sangiang. Pencemaran udara
akibat hujan debu vulkanik yang berisi muatan partikel pasir ke beberapa
wilayah seperti kecamatan Ambalawi, kota bima, kecamatan Sape dan Kecamatan
Wawo bahkan sekiat Sumbawa dan NTT.
Hujan debu vulkanik ini terjadi akibat muntahan awan panas
yang beisi pasir dan debu yang terpental hingga 80 km ke udara terbawa angin
yang ke timur dan sebagian ke barat. Debu vulkanik berisi pasir yang terbawa ke
timur menyebabkan kecamatan Sape tercemar debu hingga sebagian masyarakat
enggan keluar rumah akibat cuaca tersebut.
Kondisi angin yang bertiup ke selatan juga menyebabkan
kecamatan Wawo terkena dampak dari hujan debu vulkanik pasir ini. Terlihat atap
rumah masyarakat, jalan raya dan sebagaian bangunan lainya terlihat putih
akibat debu pasir putih yang sangat halus dan kecil ini.
Hujan debu vulkanik pasir menyebakan masyarakat di wilayah
kecamatan wawo harus menggunakan masker untuk menghindari debu pasir. Kalau
tidak menggunakan masker maka akan menghirup udara yang beterbangan bersama
debu pasir gunung sangiang.
Camat Wawo, Syafruddin Daud, S. Sos menghimbau warganya
untuk tetap tenang terkait erusi dan muntahan lahar serta debu vulkanik berisi pasir
gunung sangiang. Karena pemerintah kabupaten Bima tetap memberikan informasi
tentang status gunung sangiang.
Syarifuddin juga mengimbau kepada masyarakat untuk
menggunakan masker kalau keluar dari rumah dan beraktifitas, karena kondisi
sekarang cuaca berawan akibat ketutup debu pasir yang terbawa anginn akibat
letusan gunung sangiang. “Masyarakat Wawo tetap tenang dan kalau beraktifitas
harus menggunakan masker karena nanti kalau tidak menggunakan masker, akan
mengakibatkan terganggu pernapasan atau ispa”, ujar camat Wawo ini.
Warga Desa Kambilo, Zain mengatakan, pasca erupsi dan
memuntahkan lava dan debu pasir kini pasirdan debu itu terbawa angin hingga ke
Kecamatan Wawo, kita perlu waspada dan harus menggunakan masker agar tidak
sesak napas akibat debu pasir. “Debu pasir menggangu pernapasan dan perih kalau
masuk ke mata, maka saya tetap menggunakan masker dan kacamata kalau keluar
rumah,”ujar Zain.
Hal yang sama diungkapkan Midun warga desa Ntori, sekrang
ini debu pasir berwarna putih dan kecil ini betebaran masuk rumah dan mengotori
rumah warga bahkan lebih parahnya kalau kena mata perih. “Debu pasir gunung
sangiang sekarang sudah sampai ke Wawo, jadi kita perlu hati-hati dan
menggunakan maskerdan kacamata untuk melindungi mata kita,” ujar Midun. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar