KM
LENGGE,- Rajia
dan himbauan Polisi sector (Polsek) Wawo dan Satuan polisi (Satpol) pamong
Praja (PP) pada awal ramadhan yang lalu ternyata menjadi catatan tersendiri
bagi masyarakat kecamatan wawo, pasalnya setelah memasuki minggu ke dua bulan
Ramadhan yang lalu, rajia dan himabaun yang dilakukan Polsek Wawo bekerjasama
dengan Satpol PP kecamatan Wawo akhirnya berhasil.
Sampai
dengan minggu terakhir pelaksanaan bulan Ramadhan, bunyi petasan dan penggunaan
knalpot racing, penjualan minuman keras (Miras) di kecamatan Wawo hampir tidak
terdengar lagi. Sehingga ibadah sholat taraweh di masjid-mesjid dapat berjalan
dengan khusus.
Kapolsek
Wawo, Iptu Jubaidin, menerapkan metode pendekatan secara pribadi kepada para penjual
yang diduga laporan dari masyarakat. “Saya dan anggota Polsek Wawo dan Pol PP
mengunjunjungi penjual petasan secara persuasive dan secara pribadi agar
komuniukasi dan silaturahmi berlangsung dengan baik, apalagi sekarangkan bulan
Ramadhan, ujar Jubaidin.
Hingga
dengan pelaksanaan bulan Ramadhan hari ke 28, sudah tidak ada lagi bunyi
petasan di berbagai kampung dikecamatan Wawo dan bunyi knalpot racing di
jalan-jalan sehingga masyarakat dapat beribadah dengan khusu pada pelaksanaan
sholat taraweh.
Senada
dengan kepala satpol PP kecamatan Wawo, Syaifullah HM. Siddik, S. Sos,
menagatakan bahwa metode pendekatan secara personal dan himabauan kepada para
penjual petasan berjalan dengan baik. “penjual petasan dari desa Ntori hingga
desa Raba suha secara sukarela dan ikhlas tidak menjual lagi petasan,”ujar
Saiful.
Masyarakat
berharap hingga malam takbiran nanti petasan dan bunyi knalpor racing tidak
ada, karena kadang suara ledakan petasan dan knalpot saat malam takbiran
mengganggu masyarakat. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar