KM LENGGE
WAWO,- Budaya gotong royong terus digalakan oleh ratusan warga Desa Maria
Kecamatan Wawo. Mereka bahu membahu bergotong royong mengangkat material pasir,
kerikil, dan besi, untuk pengecoran lantai dua masjid besar Nurul Hidayah Kecamatan
Wawo yang berada di Desa Maria.
Pembangunan Mesjid Besar Nurul Hidayah Kecamatan
Wawo ini tahap pengerjaanya setahap demi setahap, hal ini dilakukan karena
terkendala masalah biaya. Namun pengerjaan pembanguna Mesjid besar Nurul
Hidayah tetap di selesiakna hingga proses akhir.
Ratusan warga Desa Maria dan sebagian warga Desa
Maria Utara, Ntori dan Pesa yang merupakan Desa Tetangga, mulai dari anak-anak,
remaja, dan orang tua itu bahu membahu mengangkat material pasir, kerikil, dan
lainnya. Mereka ada yang langsung membawa sendiri, tetapi sebagian juga
melakukan antrean mengangkat material.
Ketua Pembangunan Masjid Nurul Hidayah Desa
Maria, H Lukman HAR, S.Pd, M.Si, mengatakan, sebulan terakhir ini sudah
beberapa kali bergotong royong mengecor pilar lantai dua masjid itu. “ Pada hari luang atau libur
pengerjaan pembanguna mesjid tetap dilaksanakan oleh masyarakat, namun
pengerjaanseperti pengecoran seperti ini membutuhkan kerja gotong royong karena
lumaya berat” ujar H. Lukman.
Kepala Desa Maria, Nurdin HM Saleh saat
diwawancarai disela-sela gotong royong tersebut mengatakan merasa bangga dengan
dengan warganya. Begitu mendengarkan informasi gotong royong pasti hadir tanpa
dipanggil atau diumukan di mesjid-mesjid atau kantor desa. “Gotong Royong merupakan
budaya bagi masyarakat kami yang ada di Desa Maria, bukan hanya pembangunan
fasilitas umum, tetapi semua pekerjaan yang ada dimasayarakat kami mengerjakan
secara bersama-sama dan bergotong royong”, pungkasnya.
Gotong royong itu, katanya, selain memercepat
prosen pembangunan masjid, juga menggalang kebersamaan untuk meraih pahala.
Apalagi, diinformasikan bahwa siapa yang membangun rumah Allah, maka Allah akan
membangun rumahnya di surganya Allah kelak diyaumil akhirat.
Disamping itu juga terlihat Camat Wawo, Syafruddin
Daud, S. Sos, di lingkungan mesjid Nurul Huda. Syarifuddin memaparkan
Masyarakat Wawo pada umumnya dan desa Maria pada khusunya merupakan masyarakat
yang tetap mempertahankan budaya gotong royong. Pemerintah sangat mengapresiasi
kegiata-kegiatan masyarakat. “Masyarakat jangan terlalu banyak berharap bantuan
kepada pemerintah, tapi tunjukan kepada pemerintah dengan kebersamaan dan
gotong royong pembangunan mampu terlaksana, namun pemerintah tetap
memperhatikan semua kebutuhan masyarakat, paling tidak kalau pembangiuna
infrastruktur, atau pembaguna Mesjid pemerintah tetap memberikan bantuan stimuylan seperti semen dan besi.
Sedangkan pasir, kerikil dan tenaga kerja harus swadaya oleh masyarakat”, ujar
Camat Wawo.
Pemerintah Kabupaten Bima, akan tetap mendukung setiap kegiatan pembangunan yang ada
di masyarakat yang penting masyarakat tetap bersatu dan mempertahankan budaya
gotong royong, karena dengan bersatu dan bergotong royong akan menunjang
pembangunan Pemerintah. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar