KM Lengge Wawo,- Ratusan tenaga honorer kategori-II terlihat
sibuk memadati ruangan aula kantor UPT Dinas Dikpora kecamatan Wawo. Tenaga
honorer K-II lingkup UPT Dinas Dikpora yang terdiri dari guru dan tenaga
teknis/administarsi sekolah ini sedang melengkapi data untuk pemberkasan
verifikasi dan validasi data honorer K-II yang tidak lulus seleksi CPNS tahun
2013 yang lalu.
Sejak dikeluarkan surat himbauan dari Bupati Bima nomor
800/139.007.2014 terkait penangana tenaga honorer yang tidak lulus ujian CPNS
berdasarkan surat edaran Kemenpan Nomor B.2605/M. PAN.RB/6/2014 pada tanggal 30
Juni 2014 tentang himbauan kepada seluruh Bupati dan Walikota se – Indonesia agar
dilakukan verifikasi dan validasi data bagi tenaga honorer K2 yang tidak lulus
seleksi sesuai dengan PP 56 tahun 2012.
Bebarapa kelengkapan bahan dan berkas harus segera
dirampungkan. Berdasarkan contoh dari lembaran surat himbauan Bupati tersebut
adalah, surat penyataan dari Bupati, kepala dinas, Kepala UPT, Kepala sekolah
dan pernyataan diri sendiri tenaga honorerk-II yang bersangkuat harus segera
dibuat dan secara kolektif diserahkan ke kantor UPT Dinad Dikpora kecamatan
Wawo.
Akbar salah satu tenaga honorer K-II yang mengabdi sejak
tahun 2004 di SMPN 3 Wawo mengungkapkan, akhirnya pemerintah memperhatikan
nasib kami honorer K-II yang tidak lolos seleksi CPNS. “Kami berharap agar kami
ini diangkat jadi PNS secara bertahap, kami ini telah lama mengabdi dan saya
umurnya telah 43 tahun’, ujar Akbar.
Senada dengan Mirna guru pada SDN Inpres Ntori kecamatan
Wawo,”Semoga verifikasi dan validasi data kami ini jelas kedepan, kami berharap
pemerintah memperhatikan nasib kami yang tersisih ini”, ungkapnya.
Ditemuai diruangannya KUPT Dikpora kecamatan Wawo, Alimudin,
S. Pd., M. Pd membenarkan adanya kesibukan honorer K-II dikantornya. “ Honorer
ketegori-II yang tidak lulus CPNS ini sedang mengurus bahan dan berkas untuk
diverifikasi dan validasi, kelengkapan data dan informasi yang berkaitan dengan
ini kami berikan kepada mereka. Untuk lingkup UPT Dinad Dikpora sendiri
terdapar 148 tenaga guru dan tenaga administrasi yang mengurus bahan ini, masih
ada yang lengkap dan belum menyerahkan ke UPT”, kata Alimudin.
“Kami berharap pemerintah memperhatikan nasib para honorer kategori-II
ini kedepan, untuk diangakat menjadi PNS secara bertahap”, ujarnya. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar