Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) merupakan satu
hal yang strategis untuk diikuti oleh seluruh desa karena memiliki anggaran
tersendiri. Namun demikian dalam sisi perencanaan rencana strategis, Camat
memiliki kewenangan koordinatif dan konsultatif,” jelas Drs. H. Muzakkir, M.Sc
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bima
mewakili Bupati Bima.
Menurut Muzakir, mengacu kepada data statistik, bawang merah
Bima menyumbang 35% kebutuhan bawang nasional dan Kecamatan Belo merupakan
lumbung pangan bawang di Kabupaten Bima.
"Oleh karena itu perhatian pada sektor pertanian seperti perbaikan
irigasi dan menjamin ketersediaan pupuk di Belo sangat penting". Ungkapnya
Musrenbang Tingkat Kecamatan Belo Tahun 2020
di aula Kantor Camat Belo.
Hal terpenting adalah saat ini sudah diterapkan E-planning, perhatikan usulan prioritas.
Bappeda siap mengawal usulan dari kecamatan Belo.
Sebelumnya, Sekretaris Camat Belo
Ruyani SH, dalam pengantarnya memaparkan, "Musrenbang merupakan sebuah
proses terencana, sistematis guna menentukan masa depan wilayah dengan
memperhitungkan SDM, SDA dan kapasitas keuangan.
Di kecamatan Belo, masalah areal
hutan dan pemukiman sembrawut, banjir dan kelangkaan pupuk dan masalah sosial
merupakan masalah yang urgen untuk dikurangi bersama, salah satunya melalui
forum Musrenbang.
Musrenbang ini penting untuk
mendapatkan masukan skala pembangunan desa untuk selanjutnya dibahas pada
tingkat kecamatan". Kata Ruyani.
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) Se-Kabupaten Bima mulai digelar. Selasa (19/2) di aula
Kantor Camat Belo yang dihadiri Kepala Bappeda dan Litbang, Anggota DPRD
Kabupaten Bima M. Natsir, S.Sos (Anggota DPRD Kab Bima/PAN) dan Syaifullah,
S.Ag (DPRD/PKS), perwakilan OPD, UPTD dan desa, Kegiatan yang sama juga
berlangsung paralel di Kecamatan Woha.
Tim Komunikasi Publik Diskominfostik. (KM LENGGE/KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar