KIM WAWO,- Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK). Sehingga pada prinsipnya isu stunting adalah isu kita bersama karena
menyangkut kelangsungan kualitas SDM Kabupaten Bima.
Kepala Bappeda Kabupaten Bima yang diwakili Sekretaris
H.Fahruddin, S.Sos, M,AP menyebutkan bahwa, penanganan penyebab stunting
mencakup penanganan langsung seperti masalah gizi, ketahanan pangan, lingkungan sosial, kesehatan dan lingkungan
permukiman.
Sedangkan penanganan tak langsung berkaitan dengan
pendapatan dan kesenjangan ekonomi, perdagangan, urbanisasi, sistem pangan,
jaminan sosial sistem kesehatan, pembangunan pertanian dan pemberdayaan
perempuan.
“Penanganan Stunting menjadi pekerjaan rumah bersama kita,
untuk menuntaskan dan mengurangi penderitanya,” kata H.Fahruddin
Kabid Perencanaan Sosbud Bappeda Kabupaten Bima, Raani
Wahyuni, ST, MT, MSc menambahkan bahwa program stunting saat ini merupakan
salah satu program prioritas RPJMN.
Pemerintah daerah telah merespon secara positif dan
menindak lanjuti program nasional ini
dengan mengakomodir dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah sebagai
arusutama dalam penyusunan indikator teknis OPD dalam dokumen RPJMD Review,
RKPD dan Renja OPD Tahun 2020.
"Konvergensi/integrasi penurunan stunting terdiri atas
8 aksi yang analisis situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, Perbup tentang
peran desa, kader pembangunan manusia (KPM), manajemen data, pengukuran dan
publikasi serta reviu kinerja tahunan, "Jelas Raani.
Pada tahun 2019, harapan kita dapat menuntaskan aksi satu
sampai empat aksi dulu. Dengan demikian
isu stunting menjadi isu utama prioritas pembangunan pada semua level
sehingga mendapatkan penanganan yang terintegrasi baik dari sisi perencanaan
maupun penganggaran.
Kerjasama semua pihak akan menentukan hasil pencapaian
konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Bima. Demikian salah satu poin
penting Rapat Koordinasi penanganan stunting yang digelar oleh Bappeda dan
Litbang Kabupaten Bima Rabu (6/2) di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten Bima.
Rakor percepatan konvergensi penurunan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi (stunting) di Kabupaten Bima diikuti oleh unsur Bappeda, Dikes, DPMD,
DP3P2KB, Dinsos, Dikbudpora, Tenaga ahli pelayanan sosial dasar, dan
koordinator Kabupaten PKH. (KM LENGGE/KIM WAWO/ Diskominfostik)
0 komentar:
Posting Komentar