Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri menyampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo saat rapat terbatas mengenai penanganan banjir, bahwa total bantuan penangan banjir Kabupaten Bima senilai Rp. 1.289.302.685 M.
Mengevaluasi
dan penyelamatan korban, melakukan kaji cepat, mengirirm logistik ke lokasi
terdampak berupa; beras 15 ton, air mineral 1598 dus, Mie instan 1550 dus, pop
mie 572 dus, sembako 1160 paket, selimut 150 lembar, perlengakapan bayi 731
paket, nasi 19365 bungkus (terdistribusi) dan perlengkapan mandi 350 paket.
“Kami
juga telah membangun posko induk dan posko lapangan, mendirikan tenda
pengungsian dan pos kesehatan. Mendirikan dapur umum dan pembersihan lokasi,”
kata Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri SE, saat diundang oleh Presiden
Republik Indonesia, untuk ambil bagian dalam Rapat Terbatas (Ratas) melalui
video conference, Selasa, 6 April 2021, di ruang Kerja Bupati, di dampingi
Wakil Bupati Drs. H Dahlan HM Noer.
Pemerintah juga telah menerima bantuan dari PNPB pusat uang senilai lima ratus juta rupiah, menerima bantuan melalui Pusdalop berupa; air mineral 2302 dus, Mie Instan 1342 dus, Sembako 60 paket, selimut 100 lembar, terpal 50 lembar, paket sandang 25 paket, paket lauk pauk 25 paket.
Perlengakapan
bayi 15 paket, perlengakapan keluarga 15 paket, nasi 455 bungkus, gula 315 kg,
beras 2005 Kg, pakaian 6 karung, telur 11 krak, karpet 50 lembar.
Bupati
Umi Dinda menyampaikan aksi yang telah dilakukan Pemkab Bima dalam menangani
banjir bandang yakni berkoordinasi lintas sektor dan membentuk tim komando
tanggap darurat.
Sementara
itu, Presiden Jokowi menyampaikan lima hal penting yakni, meminta Kepala BNPB,
Kepala Basarnas dibantu dengan Panglima TNI, dan Kapolri dengan seluruh
jajarannya, mengerahkan tambahan personel SAR. Sehingga dapat menjangkau lebih
banyak wilayah terdampak termasuk wilayah terisolir.
Menghimbau
pihak terkait, memastikan pelayanan kesehatan penanganan korban yang
membutuhkan pertolongan medis. Tim bantuan perlu secepatnya sampai dilokasi dan
memperbanyak tempat pelayanan kesehatan di lapangan. Mempersiapkan Rumah Sakit
(RS) untuk menangani para korban serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan
obat-obatan.
Segera
menangani dan memenuhi kebutuhan para pengungsi. Kemudian Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah daerah, segara mendata titik
pengungsian. Memastikan logistik, tenda, dapur lapangan untuk memenuhi
kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak,
terutama air bersih dan MCK.
Menteri
Pekerjaan Umum (PU) mempercepat infrastruktur yang rusak. Jembatan yang roboh,
akses jalan, pulihkan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, juga
distribusi dan BBM, sehingga bantuan dapat segera tersalurkan ke masyarakat
korban.
Presdien
Jokowi menghimbau tetap mengantisipasi adanya cuaca yang sangat ekstrem, yang
terjadi di berbagai kawasan di Indonesia. Terhadapa BMKG untuk menggencarkan
peringatan cuaca ekstrem dari siklon tropis seroja ini.
‘’Seluruh
kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim
yang dikeluarkan oleh BMKG,’’ujar Presidien.
Masyarakat,
kata Presiden, harus tahu semuanya agar bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan
kewaspadaan terhadap ancaman risiko. Baik angin kencang, bahaya banjir, banjir
bandang dan tanah longsor.
Ikut
dalam Ratas terkait Penanganan Bencana di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan
Propinsi Nusa Tenggara Timur itu adalah Menko PMK, Mensesneg, Seskab, Mendagri,
Menkes, Mensos, MenPUPR, Panglima TNI,
Kapolri, Kepala BNPB, Kepala BMKG, Kepala BNPP, Gubernur NTB,Gubernur NTT,
Bupati Bima, Wali Kota Kupang, Bupati Flores Timur, Bupati Lembata, Bupati Sabu
Raijua, Bupati Sumba Timur, Buopati
Alor, Pangdam IX/Udayana, Kapolda NTB, Kapolda NTT, Koordinator SKP Ari
Dwipayana. (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar