Diskusi
Kelompok Terarah/Focus Discussion Group (FGD) Tinjauan Pelaksanaan Dana
Insentif Desa (DINDA) tahun 2018-2020 untuk Input Perbaikan Petunjuk Teknis
(Juknis) DINDA tahun 2021-2022 Kabupaten Bima Senin (12/4) di aula SMIK Kota
Bima.
FGD
tersebut dihelat atas kerjasama Program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan
untuk Kesejahteraan (KOMPAK) Bima dengan Pemerintah Kabupaten Bima dalam
pencapaian target mengurangi tingkat kemiskinan dan mengatasi kesenjangan.
Pelaksana
Tugas (Plt) Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos.,M.AP dalam
sambutannya mengatakan, FGD harus dilakukan karena Kabupaten Bima sedang
mematangkan dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
"Beberapa
tahapan sudah dilalui, namun beberapa hal yang terkait dengan hal teknis yang
diharapkan ada dukungan dari KOMPAK terutama berkaitan dengan perumusan
indikator kunci yang direncanakan akan dilaksanakan pada akhir bulan April". Urai H. Fahrudin.
Dikatakan
H. Fahrudin, FGD ini memiliki makna yang sangat strategis untuk menjelaskan
beberapa masukan. Karena selain
mematangkan dokumen RPJMD, pada saat yang sama juga tengah mematangkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 yang akan ditetapkan melalui
Peraturan Bupati pada akhir Mei 2021". Terangnya.
Pada
kesempatan tersebut, Provincial Coordinator KOMPAK NTB Anja Kusuma dalam
pengantarnya memaparkan, FGD review Pelaksanaan DINDA merupakan kebijakan yang
diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Bima dan telah berjalan selama tiga tahun
terakhir.
"Tentu
selama perjalanannya, ada hal positif dan negatif. Hal positifnya adalah
mendapatkan apresiasi Kementerian Keuangan, Pemerintah Provinsi NTB dan
kabupaten lain. Sehingga ada beberapa daerah yang telah melakukan replikasi. Di
tingkat provinsi NTB, saat ini sedang berproses untuk melakukan modifikasi dan akan segera dikeluarkan Peraturan
Gubernur.
Tentu
dalam perjalanannya akan terus diperbaiki dengan melihat perkembangan situasi
dan kondisi terbaru, dimana ada perubahan regulasi dari pemerintah pusat,
Provinsi maupun kabupaten. Petunjuk Teknis (Juknis) nantinya diharapkan bisa
diaplikasikan dan sesuai dengan kondisi masyarakat". Imbuhnya.
Pada
kesempatan tersebut, Koordinator KOMPAK Bima Asrullah Lukman menjelaskan, FGD
ini dilaksanakan dengan secara daring bagi narasumber di tingkat Pusat dan
Provinsi serta tatapmuka dengan
penerapan Protokol kesehatan bagi narasumber dan peserta di tingkat kabupaten.
"FGD
ini diharapkan menghasilkan resume gambaran implemenetasi DINDA selama 3 tahun
terakhir dan pemetaan aspek-aspek yang perlu diperbaiki/ditingkatkan untuk
pelembagaan lebih lanjut.
Aspek
lain yang diharapkan kata Asrullah, "Pemerintah Daerah membuat pedoman
teknis yang baru dengan mempertimbangkan berbagai rekomendasi hasil
FGD".
FGD
yang dipandu Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya Bappeda kabupaten Bima
Raani Wahyuni ST, MT, M.Sc tersebut menghadirkan empat orang narasumber dari
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), Kepala BPKAD, Kepala Bappeda
dan Kabid Pemdes.
FGD
diikuti 20 peserta yang meliputi unsur
Perwakilan Desa, Perwakilan Kecamatan dan Perwakilan OPD Kabupaten Bima. (KIM
WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar