Program Gerakan
Masyarakat Sadar Literasi (GEMAR) Literasi Kabupaten Bima, sebuah gagasan
program gerakan masyarakat terhadap literasi berkarakter yang inklusif di
Kabupaten Bima menggelar Workshop Finalisasi Sekolah dan Desa Sasaran Program
Jumat (23/4) di Kantor Bappeda Kabupaten Bima.
Program yang dihelat
atas kemitraan antara Program INOVASI, STKIP Taman Siswa Bima dan Pemerintah
Kabupaten Bima tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima Zunaidin HI S.Sos, MM, Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos, M.Ap, dan Ketua STIKP Taman
Siswa Bima Dr. Ibnu Khaldun M.Si.
Pelaksana Tugas (Plt)
Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos. M.Ap yang membuka workshop
tersebut mengawali sambutannya dengan memaparkan tahapan penyusunan dokumen perencanaan dan
keterkaitan antar dokumen yang ada.
"Tahapan
perencanaan di tingkat kabupaten dan provinsi sudah dilaksanakan dan masih
menunggu musyawarah perencanaan pembangunan nasional (Musrenbangnas)".
Imbuhnya.
Fahrudin menambahkan,
Strategi Pelaksanaan gerakan literasi di Kabupaten Bima mencakup peningkatan
kemampuan literasi, numerasi dan inklusi
merupakan prioritas pembangunan daerah di bidang pendidikan.
Pada tataran
regulasi, mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 35 tahun 2019 tentang
Gerakan Literasi dan Peraturan Bupati Nomor 2 tahun 2020 tentang Daftar
Kewenangan Desa berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
mencakup gerakan literasi sekolah (GLS), gerakan literasi keluarga (GLK) dan
gerakan literasi masyarakat (GLM)". Terang H. Fahrudin.
Dihadapan 15 peserta
yang merupakan pejabat terkait di lingkup Bappeda, Dinas Dikbudpora, Dinas
Perpustakaan dan Arsip, Kementerian Agama
Dinas Kominfo dan Statistik, Jajaran STKIP Taman Siswa dan fasilitator INOVASI
tersebut, Zunaidin dalam sambutannya
mengatakan bahwa dalam membangun dunia
pendidikan harus dilaksanakan secara simultan.
Dirinya pun memaparkan
eksistensi literasi di tengah masyarakat. "Dengan tumbuh kembangnya
sejumlah lembaga pendidikan, baik
tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi, menunjukkan adanya
budaya literasi yang telah berkembang". Jelasnya.
Terkait dengan topik
yang dibahas pada workshop, Zunaidin mengatakan bahwa dalam hal distribusi
pegawai, khususnya tenaga pendidik, ada beberapa aspek yang berpengaruh
misalnya pembiayaan yang rendah menyebabkan rendahnya motivasi tenaga
pendidik untuk mengabdi di daerah
tertinggal, terdepan dan terluar (Daerah 3T) di Kabupaten Bima. "Mohon diperhatikan distribusi tenaga
guru di daerah yang termasuk kategori 3T
tersebur". Tandasnya.
Sementara itu, Ketua
STIKIP Taman Siswa Bima Dr. Ibnu Khaldun M.Si dalam pengantarnya menekankan
pentingnya bergerak bersama dalam gerakan literasi.
"Berbicara tentang
literasi, tidak bisa bekerja secara
sektoral, tetapi harus komunal dan bersama-sama dan membangun paradigma
"kita bisa". Kata kuncinya adalah kolaborasi dan percepatan".
Ungkap Ibnu Khaldun.
Menyinggung keberadaan
instansi yang dipimpinnya dalam program Inovasi, Ibnu menjelaskan, pada Fase I, Program Inovasi bekerjasama
dengan Universitas Mataram. Pada Fase II
ini, STKIP Taman Siswa diberikan peran lebih luas oleh pemerintah dalam bentuk
kemitraan.
"Tahun 2021 STKIP
Taman Siswa bekerja di tiga Kecamatan pada 21 Sekolah Dasar (SD)dan 4 Madrasah
Ibtidaiyah dan nanti ada usulan sekolah-sekolah mana yang bisa difasilitasi
oleh kegiatan GEMAR literasi ini". Tutupnya.
Workshop kemudian
dilanjutkan dengan pemaparan Koordinator
Tim Gemar Literasi STKIP Taman Siswa Dr. Syarifudin, S.Si., M.Pd. (KIM WAWO)
0 komentar:
Posting Komentar