KM
LENGGE WAWO,- Pemerintah Kabupaten Bima menjalin kerjasama dengan TNI
angkatan Darat khususnya prajurit yang bertugas pada Komando Distrik Militer
(KODIM) 1608/Bima untuk mendukung Program Swasembada Pangan Nasional hingga
tiga tahun ke depan. Kerjasama ini ditindak lanjuti dengan menggelar pertemuan
bertajuk Rapat Koordinasi Dalam mendukung ketahanan pangan melalui kegiatan
Upaya Khusus (UPSUS) Senin (16/3) di Aula Kantor Bupati Bima.
Bupati Bima yang diwakili Sekretaris Daerah KabupatenBima Drs.
H.M.Taufik, HAK, MSi yang didampingi Dandim 1608/Bima Letkol Inf.Tommy Ferry
dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bima Ir.
Muh. Tayeb dalam arahannya mengatakan "Selama lima tahun mendatang,
kebutuhan padi (beras) dan pangan lainnya (Jagung dan kedelai) akan terus
meningkat seiring dengan proyeksi laju pertambahan penduduk. Tetapi pencapaian
produksi pangan ke depan akan semakin sulit karena pertumbuhan jumlah
penduduk masih lebih dari pertumbuhan produksi pangan".
Sekda H. M. Taufik HAK yang memberikan arahan dihadapan
para kepala SKPD rumpun hijau, kepala UPT Dinas Pertanian, Babinsa Se-Kabupaten
Bima, para penyuluh dan pengawas pertanian menambahkan,
"Untuk menjaga Ketahanan Pangan Nasional pemerintah melalui
Kementerian Pertanian telah mencanangkan pencapaian swasembada Padi,Jagung dan
Kedelai dalam 3 Tahun (2015 – 2017) dengan berbagai program dan
kebijakan, salah satunya adalah upaya khusus (UPSUS) peningkatan produksi
pangan sebagai prasyarat penting ketahanan pangan nasional.
Menurut Sekda yang mantan Kepala Bappeda ini, "UPSUS
merupakan penjabaran agenda prioritas kepemimpinan Presiden Ir. Joko –
Jusuf Kalla dalam Nawa Cita atau 9 program prioritas dimana
salah satu agendanya adalah "Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik". Katanya.
Sementara itu Dandim 1608 Bima Letnan Kolonel Infanteri
Tommy Ferry dalam arahannya mengatakan, kegiatan pertanian merupakan
bagian dari 9 program pokok Presiden. "Kenapa TNI dilibatkan kembali,
Dandim menjelaskan pada akhir tahun 2014, seluruh jajaran TNI, Panglima,
Danrem, Dandim mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD yang turut dihadiri
Bapak Presiden RI Ir. Joko Widodo dan sejumlah menteri . Pada kesempatan
tersebut Presiden menyampaikan agar TNI AD mendorong upaya pemerintah
mewujudkan ketahanan pangan. Indonesia mencatat dalam 10 tahun terakhir pernah
berswasembada pangan dan mampu mengekspor ke luar negeri. Kondisi ini kata
Dandim cukup ironis, sebab Indonesia merupakan negara agraris tapi masih
menghadapi kemiskinan ".
Presiden Lanjut Letkol Inf.Tommy Ferry menitik
beratkan peran TNI AD secara khusus pada pundak Babinsa. "Babinsa
mempunyai tanggung jawab besar dalam sentuhan teritorial memajukan
kesejahteraan rakyat meskipun tanpa dukungan anggaran. TNI
khususnya Babinsa juga dituntut khususnya untuk harus terlibat setiap
hari di bidang pertanian. " Babinsa harus ada dokumentasi dalam kegiatan
membantu kelompok tani di lapangan". Tegas Dandim.
Terkait dukungan bagi Swasembada pangan ini, TNI AD memiliki
target, pada bulan April mendatang akan dilakukan apel Dansat dan Kodim
harus melaporkan keberhasilan yang dicapai dalam 1 triwulan. Untuk
ini, Kadis Pertanian Tanaman Pangan diharapkan dapat bersinergi
dengan TNI dalam mewujudkan ketahanan pangan dan di tingkat lapangan, Kepala UPT Dinas memberikan data yang diperlukan
". Kata Dandimm
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bima Ir. Muh. Tayeb melaporkan,
"Komoditi tanaman pangan memiliki peranan pokok bagi pemenuhan kebutuhan
pangan, pakan dan industri dalam negeri yang setiap tahunnya cenderung
mengalami peningkatan seiring pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya
industri.
Usaha besar Jajaran pemerintah daerah yang dipimpin Bupati Bima
dan stakeholder lainnya terutama para petani telah membawa Kabupaten Bima
menjadi wilayah yang surplus komoditi padi. Produksi gabah kering giling pada
tahun 2014 sebesar 376.008 ton, dan setelah dilakukan analisa dan kajian dengan
hitungan setara beras, maka produksi beras di Kabupaten Bima mencapai 201.619
ton.
Apabila produksi ini dikonsumsi oleh penduduk kabupaten Bima
yang berjumlah 438.522 jiwa dengan rata-rata konsumsi per tahun 120 kg, maka
produksi beras bersih tahun 2014 sebesar 196.579 ton. Ini berarti bahwa terjadi
surplus beras 143.956 ton dan beras ini dapat dikonsumsi hingga 32 lebih bulan
ke depan, belum lagi produksi pada tahun 2015 ini". Terang Tayeb.
Tayeb Menambahkan, terkait jalinan kerjasama dengan TNI AD,
keberadaan TNI khususnya AD merupakan potensi yang sangat besar bagi kemajuan
pembangunan pertanian ke depan. Dan untuk ini Kementerian Pertanian telah
menanda tangani kesepakatan kerjasama dalam mewujudkan kedaulatan pangan
nasional melalui Pelaksanaan Program Upaya Khusus (UPSUS) pencapaian target
produksi padi dan kedelai tahun 2015.
Di tingkat Kabupaten Bima telah ditanda tangani kesepakatan
angata Kodim 1608/Bima dengan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Binan dalam mendukung percepatan dan pengawalan
penyaluran pupuk serta percepatan tanam dengan dana yang bersumber dari APBN.
Dana ini akan dialokasikan untuk pengembangan jaringan irigasi 10.000 ha,
optimalisasi 2.000 ha lahan dan GP-PTT padi 2.000 ha". Terangnya. (Sumber Humas Pemkab Bima) (Efan
)
0 komentar:
Posting Komentar