KM LENGGE,- Ada yang menarik dan menjadi
pusat perhatian saat pawai budaya di kecamatan Woha beberapa pekan yang lalu
saat meramaikan hari jadi Bima ke 376 tahun, peserta pawai dari kecamatan Wawo
menampilkan puluhan gadis berambut panjang asal kecamatan Wawo baris berjejer
dan berjalan anggun sepanjang jalan dari pasar Tente sampai di tribun
kehormatan di cabang Talabiu kecamatan Woha kabupaten Bima.
Pawai budaya yang
menampilkan atraksi kesenian daerah Bima dan pakaian adat serta pakaian yang
menjadi ciri khas daerah ataupun kecamatan masing-masing ditampilakan saat
acara pawai budaya Rabu (21/07).
Kecamatan Wawo selalu
menjadi perhatian disetiap kegiatan ataupun acara-acara budaya yang bersifat
regional dearah baik di kabupaten maupun kota Bima. Berbicara budaya Wawo
selalu menampilkan ciri khas local yang berasal dari kearifan loka seperti tari
tradisional adu kepala (Ntumbu) mpa’a manca, keunikan gadis berambut panjang
yang selalu berbeda dan hanya ada di kecamatan Wawo.
Pada kegiatan pawai budaya
memperingati hari jadi Bima ke 376 tahun peserta dari kecamatan Wawo yang
dipimpin oleh camat Wawo merupakan salahsatu peserta terbanyak dibanding dengan
kecamatan lainya.
Peserta pawai budaya dari
kecamatan Wawo menampilkan khusus deretan gadis remaja dari tingkat sekolah
menengah pertama (SMP) dan Sekolah menengah tingkat atas (SMA) dn menjadi
penilaian tersendiri bagi ribuan masyarakat yang menyaksikan pawai budaya
tersebut.
Para gadis berpakaian putih dan
dibalut dengan selendang dari sarung (tembe) Nggoli dengan rambut panjang
hingga paha dan lutut ini menarik perhatian para peserta pawai dan penonton
sehingga Sepanjang jalan, para gadis ini jadi primadona dan ajang foto bersama
peserta pawai lainnya maupun para penonton yang menyaksikan pawai tersebut.
Memiliki Rambut panjang
hingga paha mapun lutut memang menjadi tradisi bagi remaja dan gadis
dikecamatan Wawo. Mereka memanjangkan dan memelihara rambutnya sejak duduk
disekolah dasar. Memiliki rambut panjang menjadi kebanggan tersendiri bagi
gadis-gadis ini.
Memanjangkan dan memelihara
rambut tidaklah sulit bagi mereka,
karena kecamatan Wawo terkenal dengan kesuburan dan hawa yang sejuk sehingga
menghasilkan tanaman alami sebagai bahan dasar penyubur rambut, salahsatunya buah
kemiri yang merupakan bahan dasar pembuatan shampo. Menyuburkan rambut secara
alami dengan olahan bahan kemiri selalu mereka lakukan. Walaupun perawatan
secara modern seperti penggunaan shampo produk pabrik juga tetap mereka lakukan. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar