Pict : Fahru Rizki |
KM LENGGE,- Nilai Keseimbangan adalah nilai yang mutlah dalam kehidupan di alam semesta yang luas ini. Apabila tidak ada keseimbangan maka tidak ada sistem yang berputar, tidak ada siklus dan tidak ada sumber daya yang bisa terbarukan.
Oleh karena semua komponen (termasuk manusia) saling berinteraksi dan menyeimbangkan satu sama lain sehingga terciptalah sebuah sistem yang tertata rapi, saling membutuhkan efektif dan efisien. Mustahil manusia masih bertahan sampai sekarang tanpanya.
Bila lingkungan alam disekitar kita butuh seimbang antara jumlah panas yang diserap (tumbuhan, lautan, udara, tanah) dan jumlah panas yang dilepaskan (baik oleh matahari, makhluk hidup dan mesin). Antara kemampuan produksi dengan kapasitas konsumsi.
Tanpa keseimbangan maka alam semesta akan tergerus mengalami degradasi yang pada akhirnya menyebabkan bencana alam.
Indonesia sebagai negeri yang terkenal dengan keindahan alamnya kini diperhadapkan pada berbagai bencana yang terus menghiasi negeri ini, bahkan Negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia ini, harus rela melihat sebagian masyarakatnya menangis dan meratapi bencana yang datang silih berganti tanpa henti.
Indonesia kini telah berstatus sebagai negeri siaga bencana. Berbagai bencana datang silih berganti, bencana tanah gempa dan longsor yang menerjang beberapa daerah di pulau lombok dan sumbawa beberapa waktu lalu yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan ratusan rumah penduduk rata dengan tanah, gempa palu dan donggala yang masih menyimpan duka, Belum lagi dengan banjir tahunan yang telah menjadi langganan dipulau sumbawa (sumbawa, dompu dan bima dan beberapa daerah lainnya) yang diprediksi akan terulang lagi melihat dari terbakarnya hutan hutan penahan air dan memaksa setiap warga menghabiskan siang dan malamnya di tenda-tenda pengungsian.
Rentetan bencana yang melanda negeri ini terjadi lantaran sebab-sebab natural berdasarkan kehendak Allah, namun setiap orang harus memahami makna dan probabilitas terjadinya, apakah bencana tersebut merupakan ujian atau peringatan. Sehingga setiap orang dapat memetik hikmah di balik bencana yang melanda dan mampu memahami sesuatu yang ingin disampaikan oleh Sang Penguasa Alam semesta kepada umat manusia melalui bencana.
Barangkali saja Allah Swt akan mengingatkan manusia yang kurang bersyukur, menyadarkan mereka dari kelalaiannya atau bisa jadi bencana merupakan ujian menuju level keimanan yang lebih tinggi. (*)
*Muhammad Ramadhan
KM LENGGE 2018
0 komentar:
Posting Komentar