KM
LENGGE WAWO,- Dalam sepekan
terakhir ini, warga Kecamatan Wawo terutama para pelanggan air bersih yang
berdomisili di Desa Pesa dan Kambilo, mengeluhkan macetnya pendistribusian air
bersih yang bersumber dari sebuah bangunan megah bernama, Instalasi Pengolahan
Air (IPA), hasil proyek APBN yang menghabiskan dana miliyaran rupiah di Dusun
Kawae Desa Maria Utara Kecamatan Wawo tahun 2014 lalu.
Terkait
persoalan tersebut, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bima,
Drs. H. Usman HAR, MH yang dikonfirmasi Koran ini diruang kerjanya, Sabtu (9/5)
mengatakan, macetnya pendistribusian air bersih bagi para pelanggan PDAM
disebagian wilayah Kecamatan Wawo, khususnya di Desa Pesa dan Kambilo tersebut,
bukan disengaja oleh pihak PDAM. Namun hal ini semata-mata akibat bencana tanah
longsong yang terjadi di Dusun Kawae Desa Maria Utara Kecamatan Wawo beberapa
waktu lalu.
Meski
tidak menimbulkan korban jiwa, namun bencana tanah longsor tersebut telah
menghancurkan jaringan pipa air berukuran besar, yang berada di sumber mata air
Oi Seli menuju ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dibangun oleh pihak
ketiga dalam proyek APBN akhir tahun 2014 lalu. Akibat bencana longsor yang terjadi
disekitar lokasi sumber mata air ini, pelayanan kepada masyarakat, terutama
pada para pelanggan PDAM menjadi terhambat. “Untuk itu, kami berharap kepada
para pelanggan PDAM khususnya di Wawo ini, agar bisa bersabar dulu untuk
sementara waktu, sambil menunggu perbaikan pipa yang sudah jebol dihantam badai
tanah longsor ini,” ujarnya.
Diakuinya,
meski jaringan pipa air yang hancur tersebut merupakan hasil dari pekerjaan
proyek APBN tahun 2014. Namun
kerusakannya sampai saat ini masih tetap menjadi tanggung jawab bersama pihak
perusahaan pelaksana proyek dengan pihak PDAM Bima. Sebab proyek air bersih
yang bernilai fantastis tersebut, hingga kini belum dilakukan serah terima
secara resmi dari pihak perusahaan pelaksana proyek kepada pihak Pemerintah
Kabupaten Bima dalam hal ini PDAM Bima. “Sebenarnya kalau ada masalah besar
seperti hancurnya pipa air di Dusun Kawae ini, kami belum mampu menanganinya
secara serius, karena kami di PDAM Bima ini masih mengalami kendala keuangan,
alias masih ‘Sakit’,” cetusnya.
H.
Usman menambahkan, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi
manusia. Olehnya itu, untuk mengatasi keluhan dari para pelanggan khususnya
yang berada disebagian wilayah Kecamatan Wawo, pihaknya terpaksa akan mengambil
sebagian dari hasil pemasukan di PDAM Bima untuk biaya perbaikan pipa tersebut,
meskipun kondisi perusahaan daerah yang dipimpinnya sampai saat ini belum
sembuh atau pulih betul dari penyakit kronis yang dideritanya selama beberapa
tahun terakhir ini. (YAR)
0 komentar:
Posting Komentar