KM LENGGE WAWO,- Tumpukan sampah terlihat disepanjang pantai Kalaki hingga Desa Panda Kabupaten
Bima. Hal ini disesalkan oleh sejumlah masayarakat yang mengunjungi Pantai
Kalaki dan masyarakat yang ada di Desa Panda. Tumpukan sampah yang terbawa air
laut di bibir panatai ini sudah seminggu terlihat.
Berbagai macam sampah
seperti sampah rumah tangga, tas plasti,
botol plastic, sandal jepit, kayu dan material sampah lainnya terlihat
berserakan di bibir pantai. Sampah yang menumpuk hingga bibir pantai sepanjang
Desa Panda hingga areal pariwisata Kalaki terlihat kotor dan merusak keindahan
pantai di Teluk Bima.
Sejumlah pengunjung yang
beristrahat dan berekreasi di Pantai Kalaki tidak ada yang mandi dan bermain di
pantai karena sampah-sampah kayu dan plastic menutupi sebagaian besar bibir pantai sehingga mereka enggan untuk
mandi karena kotor.
Penngunjung dari Desa Talabiu,
Abdul Gafur mengatakan bahwa, sampah-sampah ini sudah hampir seminggu terlihat
di Pantai Kalaki . “Kemarin hari Minggu saat saya lewat menuju Kota Bima ada
beberapa orang masyarakat yang tinggal disekitar Kalaki membersihakn dan
membakar sampah itu, namun menurut informasi mereka, besoknya sampah itu muncul
lagi karena saat banjir ketika hujan banyak sampah yang dari gunung dan ulah
masyarakat yang buang sampah sembarangan,”ujar Gafur.
Penjual Jagung warga desa Panda,
Imran (37) juga mengungkapkan hal yang sama, sudah hamper seminggu sampah ini
mengotori pantai. Sudah secara gotong royong bersama dengan penjual jagung
lainya membersihkan dan membakar sampah-sampah di pantai, namun keesokan
harinya selalu kembali mengotori bibir pantai,”kata Imran
“Bahkan ada pejabat yang mampir
makan jagung dan minum es kelapa di tenda kami, namun hanya cuek aja, tumpukan
sampah yang mengotori bibir pantai ini seharusnya pemerintah juga ikut peduli
untuk memikirkan atau membantu membersihkan,” paparnya.
Demikian juga yang di katakana oleh
rekan Imran sesame penjual Jagung, Sarina Warga Desa Panda, ketika diwawancara tentang asal sampah,
Sarina mengaku tidak tahu namun dugaanya terlihat sampah-sampah ini hasil
pembuangan limbah rumah tangga dan kiriman banjir dari hutan-hutan disekitar
Panda dan Donggo karena terlihat kebanyakan potongan ranting kayu, plastic botol
minuman, gelas plastic air mineral, dan
lain-lain.
“Sampah-sampah plastic, ranting
kayu ini mungkin kiriman banjir dan hasil rumah tangga yang dibuang sembarangan
dikali kemudian dibawa air banjir kemarin ketika huja Pak, sehingga merusak
pemandangan di pinggir jalan yang banyak orang melewatinya,”kata Sarina.
Sarina, Gafur dan masyarakat yang
berada di Panda dan pengunjung di Kalaki berharap, ada kepedulian Pemerintah
dengan masalah sampah dan termasuk yang mengotori lingkungan pantai saat ini
untuk dibersihkan. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar