Kampung Media Lengge Wawo, Sekretariat: Jalan Lintas Bima - Sape Km.17 Kompleks Lapangan Umum Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Telepon: 0374-7000447. Bagi yang ingin mengirim Tulisan Berita atau Artikel hubungi Nomor HP: 081803884629/085338436666

Kamis, 23 November 2017

Presiden Jokowi Membuka Munas NU di Mataram


KM LENGGE,- Perhelatan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2017, di buka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat, 23-25 November 2017, di Islamic Center ( IC), Kamis (23/11) di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pembukaan acara ditandai dengan dengan pemukulan gendang Belek yang dilakukan secara serentak bersama Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua Panitia Robikin Emhas, dan Ketua PWNU NTB TGH Taqiuddin Manshur.

Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo  atas nama pemerintah mengapresiasi perhelatan Munas-Konbes NU 2017. Pemerintah menantikan hasil rekomendasi  dari para ulama NU di Munas dan Konbes, kebijakan-kebijakan dan rekomendasi apa yang akan dilakukan  Pemerintah.


Pemerintah berharap, NU yang menjadi organisasi Islam terbesar yang sejak dulu ikut terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan, di era sekarang ini tetap menjaga keutuhan Negara kesatua Republik Indonesia.


Munas dan Konbes  NU kali ini tetap mengusung wacana Islam Nusantara dan Islam moderat dalam acara Munas dan Konbes kali ini. Dua isu yang sangat penting dalam perkembangan Islam Indonesia kontemporer. 

Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH. M. Jainul Majdi mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowidodo, karena untuk kesekian kali menyapa dan berkunjung di NTB.  Gubernur juga berharap, seluruh rangkaian acara Munas dan Konbes dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang bermanfaat.

Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengatakan, Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017 mengambil tema 'Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga'. Tema ini dipilih mengingat perkembangan kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia.

Tema ini dipilih karena  akhir-akhir ini semangat nasionalisme kita agak pudar dan agak luntur, dengan adanya keterbukaan era reformasi dan teknologi yang sangat canggih, kemajuan yang luar biasa, banyak bangsa yang terpengaruh oleh provokasi radikalisme'', jelasnya.

Penyelenggaraan Munas Alim Ulama & Konbes NU dilaksanakan dalam rangka menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat, untuk keutuhan bangsa dan negara.

Pada Munas kali ini, ungkapnya, akan dibahas 18 persoalan strategis bangsa dalam Bahtsul Masail oleh para kiai NU. Di antaranya pembahasan masalah undang-undang yang mengatur tentang penyandang disabilitas, agar mendapat perlakuan dan hak yang sama dari negara.


Selain di Islamic Center NTB, perhelatan akbar tersebut juga melibatkan lima Pesantren sebagai lokasi utama, antara lain Ponpes Darul Falah Pagutan Kota Mataram, Ponpes Nurul Islam Karang Pule Sekarbela kota Mataram, Ponpes Al Halimy Desa Sesele Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat, Ponpes Darul Hikmah Kelurahan Karang Genteng Kota Mataram dan Ponpes Darul Qur'an desa Bengkel Kecamatan Labuapi Lombok Barat

Acara pembukaan Munas-Konbes NU menghadirkan ribuan orang baik peserta yang diundang secara formal maupun yang datang menghadiri acara tersebut. Begitu tinggi antusis masyarakat yang ingin menyaksikan perhelatan akbar ini.



Forum ini juga  menghadirkan jajaran pengurus PBNU, delegasi dari 34 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), badan otonom dan lembaga NU, perwakilan partai politik, pimpinan ormas Islam, pejabat tinggi negara, peneliti, dan duta besar negara-negara sahabat dan elemen masyarakat laiinya.  (Efan)

0 komentar:

Posting Komentar