KM LENGGE WAWO,-
Sejumlah Ibu-Ibu rumah tangga yang belanja di sejumlah Pasar Desa di kecamatan
Wawo mengeluhkan naiknya sejumlah harga di pasar. Kenaikan harga bumbu bumbu dapur, Sembilan
bahan pokok (Sembako) seperti sayur
mayur, cabe, ikan, telur beras dan sejumlah bahan lainya merengsek naik karena
dipicu informasi pemerintah yang ingin menaikan harga BBM bersubsidi.
Pantauan
kampung-media.com, Sabtu pagi (15/11) persediaan barang masik tersedia stoknya
di pasar, belum ada barang-barang dan bahan dapur yang sulit untuk di didapati.
Dipasar desa Maria misalnya, tampak
aktifitas ibu-ibu rumahtangga yang belanja dan para penjual yang menjajakan barang
dagangannya berjalan normal dan seperti aktifitas biasanya seperti hari-hari
sebelum informasi kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.
Saat memantau
keadaan di Pasar Desa Maria, KM Lengge mewawancarai sejumlah ibu rumah tangga,
Nining misalnya, Ibu URT warga desa Maria ini mengaku sejumlah barang 1 minggu terakhir
ini naik. Harga cabe rawit semula 1 kg harganya 8 ribu rupiah sekarang ini naik
menjadi 18 hingga 20 ribu rupiah meningkat 100 porsen sedangkan Cabe keriting 5
hingga 7 ribu rupiah naik menjadi 12 ribu rupiah naik hingga 9o porsen. Begitu
juga harga tomat yang biasa dijual 5 biji 5 ribu rupiah sekarang menjadi 10
ribu rupiah.
“Harga di pasar
semuanya naik, termasuk ikan, sayur-sayuran juga, biasanya pedagang di pasar di
desa ada yang dijual per kg ada juga yang dijual perbiji atau takaran mereka,
karena sepertinya ibu-ibu penjual membeli langsung di pasar utama di Kota Bima
atau langsung mengambil di kebun pedagang utama di Wawo”, ujar Nining.
Begitu juga
dengan Ibu Suhada Warga Desa Pesa, mengaku beberapa harga bahan dapur dipasar
mulai naik. “Harga ikan tongkol kalau 2 atau 3 minggu lalu dengan ukuran sedang
dijual dengan harga 5 ekor ikan 5 ribu rupiah sekarang naik menjadi 10 ribu
rupiah per 5 ekor ikan tongkol. Begitu juga ikan teri, maupun bandeng, naik
berdasrkan takaran mereka yang dijual per ekor, ada yang naik 2 ribu rupiah ada
juga yang naik ke harga hingga 5 ribu rupiah sampai dengan 1o ribu rupiah”,
ujar Suhada.
Senada dengan 2
ibu URT di atas, Hadijah (45) warga desa Ntori mengelauhkan kenaikan harga
sayur mayor maupun sejumlah bahan dapur dipasar desa di kecamatan
Wawo.”Seharusnya pemerintah jangan menaikan harga BBM atau jangan di wacanakan
dulu, sebab belum diumumkan oleh pemerintah sejumlah harga di pasar naik,
apalagi sudah diumumkan resmi oleh pemerintah
pasti harga serentak naik”, ujar Hadijah.
Para ibu-ibu
rumah tangga ini berharap pemerintah jangan menaikan harga BBM karena
mengakibatkan sejumlah sembako naik juga, kita ibu rumah tangga jadi jadi
imbasnya karena sejumlah kebutuhan pokok lainnya harganya naik. “Boleh saja
pemerintah menaikan harga BBM namun perlu diperhatikan juga kenaikan harga
barang, sembako maupun bumbu dapur lainya, termasuk harga atau biaya
transportasi pasti naik, kami minta untuk kebijakan dan meninjau harga-hatga
lainya”, ujar ibu-ibu, Hal itu di amini
oleh sejumlah ibu-ibu lain yang berada di pasar saat di wawancarai. (Efan)
0 komentar:
Posting Komentar